Ditemukan Batu Kuno di Lokasi Galian Yang Diduga Bagian dari Candi Muara Takus, Ini Bentuknya
Selain ditemukan tak jauh dari candi, bentuk dan ukurannya juga tidak lazim. Tak seperti batu bata biasa yang banyak dijumpai pada era sekarang.
SRIPOKU.COM -- Sepekan temuan batu kuno di lokasi Galian C, belum ada pihak yang memastikan benda itu bagian dari Candi Muara Takus.
Namun Tim Ahli Cagar Budaya Riau (TACB) menduga kuat batu itu adalah penyusun kontruksi candi.
Selain ditemukan tak jauh dari candi, bentuk dan ukurannya juga tidak lazim.
Tak seperti batu bata biasa yang banyak dijumpai pada era sekarang.
Baca: Pria Ini Unggah Foto Selfi Bersama King Kobra Raksasa Asal Kalimantan, Ularnya Sebesar Ini

"Siapa juga yang membuat batu bata seperti itu? Batu itu bisa jadi dibuat ratusan tahun lalu," ungkap Tri, sapaan akrabnya, dihubungi, Kamis (22/3/2018) pagi.
Tri mengatakan, karakteristik batu candi dibuat sesuai kebutuhan desain kontruksi.
Sehingga ukuran batu candi akan bervariasi.
Seperti diketahui, ukuran batu yang ditemukan, Jumat (16/3) lalu, yakni 16 sentimeter persegi dengan ketebalan 4 sentimeter.
Menurut Tri, Tim Ahli sebenarnya sudah menyimpulkan perkiraan luas kawasan Candi Muara Takus sekitar 108 hektare.
Terdiri dari kawasan inti, kawasan penyangga sampai kawasan pengembangan.
"Tapi (luas kawasan candi) belum ditetapkan dengan Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati," ujarnya.
Tri yang juga Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar, Sumatera Barat ini, mengatakan, oleh perkiraan luas kawasan tersebut, maka sangat dimungkinkan batu tersebut adalah bagian candi.
Meski begitu, penelitian arkeologi masih diperlukan untuk memastikan kepurbakalaan batu tersebut.
Beberapa waktu lalu warga menemukan beberapa benda aneh di bekas lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus, Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar.