Gunung Agung Mereda , Satelit Tangkap Pergerakan Magma 36 Meter Kubik Per Detik , Ini Kata PVMBG

Sering terlihatnya cahaya glow di atas kawah, juga mengindikasikan magma di kawah masih sangat panas.

Editor: Budi Darmawan
Sripoku.com / Ist
Letusan Gunung Agung pada 26 November 2017 pagi (sutopo/bnpb) 

SRIPOKU.COM, SEMARAPURA - Cuaca di Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa/Kecamatan Rendang tampak cerah, Jumat (1/12/2017).

Dari utara, gunung Agung terlihat jelas.

Sama seperti hari sebelumnya, asap abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung Agung tampak mereda yakni dengan ketinggian 1500-2000 meter di puncak kawah gunung Agung dengan arah terbangan abu ke arah tenggara.

 
Selain itu, sejak pukul 00.00 Wita hingga 11.55  Wita juga tidak ada tremor yang terekam oleh alat Seismograf PVMBG

" Penurunan itensitas asap ini fluktuatif. Walau kepulan asap menipis,  kita tidak bisa menilai gunung Agung dalam kondisi sudah aman. Data kita menunjukan aktivitas vulkanik gunung Agung masih tinggi," Ujar Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika, Jumat (1/12)

Ia menjelaskan, berdasarkan data perekaman sesimik, deformasi, citra satelit dan geokimia, saat ini magma terus keluar untuk memenuhi magma.

Sering terlihatnya cahaya glow di atas kawah, juga mengindikasikan magma di kawah masih sangat panas.

Berdasarkan data tersebut, pihak PVMBG juga mengestimasi jika kawah sudah memenuhi 1/3 dari kawah gunung Agung yang memilki diameter luas 900 meter dan kedalaman 200 meter.

"Kita masih merekam gempa vulkanik, yang juga mengindikasikan adanya laju lava yang rata-rata pergerakannya masih stabil. Saat ini kondisi gunung masih dalam fase kritis," jelas Suantika.

Walau mereda, potensi erupsi selanjutnya pun masih tetap ada.

Gunung Agung masih dalam status awas (level IV), sehingga tidak boleh ada aktivitas apapun di radius 8 km, perluasan sektoral 10 kilometer di sisi arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya.

" Kita pantau terus perkembangnya. Walau sekarang relatif menurun, kita tidak bisa menilai gunung Agung sudah mereda sepenuhnya. Harus diikuti dengan data-data lainnya secara berlahan. Hari ini statusnya masih Awas," jelas Suantika.

Kondisi ini pun berlanjut hingga sore hari. Namun sekitar pukul 16.42 Wita, terjadi tremor dengan amplitudo yang cukup tinggi yakni 23 mm, atau 1 mm di bawah overscale.

 
Tremor ini berdurasi selama 34 menit hingga tremor kembali mengecil pukul 17:16 Wita. Namun kali ini tim PVMBG menemukan beberapa hal yang cukup signifikan, yakni banyak terekamnya gempa low frekuensi yang mencapai 19 kali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved