One Way Radial Menjadikan Kemacetan di Jalan KH Ahmad Dahlan dan Sumpah Pemuda

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua pekan sudah penerapan jalur satu arah atau one way di Jalan Radial, POM IX dan Angkatan 45 arus lalu lintas di sana terpantau ramai lancar.

Jika sebelumnya para pengendara sempat kebingungan mengenai arus lalu lintas karena memutar, masyarakat perlahan mulai mengerti jalur mana yang harus ditempuh, Senin (20/11/2017).

Kendati masyarakat telah mengerti one way, namun sejumlah jalur pembuangan arus satu arah seperti simpang kedaung, Jalan KH Ahmad Dahlan dan simpang Jalan Sumpah Pemuda masih menjadi simpul kemacetan.

Penumpukan kendaraan di sana pada umumnya terjadi pada jam sibuk pagi dan sore hari.

Ramainya kendaraan berlalu lalang ditambah penyempitan jalur karena pembangunan Light Rail Transit (LRT) menjadi biang penyebab kendaraan roda dua dan empat menjadi padat merayap.

Untuk mengurai kemacetan tersebut, pihak terkait bahkan sudah mengembalikan Jalan Radial ke bentuk semula menggunakan dua jalur.

Dikembalikannya lajur di sana seperti semula lantaran di kawasan tersebut crowded alias seringkali terjadi penumpukan kendaraan.

Meski sudah dibuka, namun kendaraan roda dua dan empat akan kembali lagi menemui jalur satu arah di jalan angkatan 45 dan POM IX yang menyebabkan kendaraan kembali padat merayap.

Sementara kendaraan dari arah Radial yang hendak menuju Jalan Kapten A Rivai harus memutar di sampimg Palembang Icon mall.

"Sejauh ini masyarakat perlahan mulai mengerti. Tapi memang simpul kemacetan masih terjadi di lajur pembuangan one way," ujar Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Operasional Dishub Kota Palembang, Marta Edison.

Marta mengungkapkan, setelah diterapkannya lajur satu arah belum ada evaluasi oleh Dishub Palembang bersama pihak lainnya. Baru Jalan Radial Palembang dikembalikan ke bentuk semula karena dinilai crowded atau salah satu biang kemacetan.

Ia menegaskan, penerapan one way masih on the track atau rancangan pihaknya. Terkait mengembalikan ke bentuk semula masih menunggu keputusan pemerintah karena jalan tersebut merupakan milik pemprov Sumsel.

"One way masih sesuai dengan rencana kita belum ada evaluasi mengenai pengembalian lajur seperti semula. Kita masih menunggu rapat dari pemprov Sumsel, karena itu jalan provinsi," tegasnya.