Unik, Patung Buddha ini Terbuat dari 20.000 Kumbang Mati, Begini Awal Ide Itu Muncul
Diperlukan waktu total enam tahun dan 20.000 kumbang untuk melengkapi Sang Buddha.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Artis Jepang Yoneji Inamura menghabiskan enam tahun hidupnya untuk mengumpulkan 20.000 kumbang varietas yang berbeda dan menggunakannya untuk menciptakan patung setinggi lima kaki dari dewa Budha yang populer.
Tidak jelas bagaimana dan kapan tepatnya Inamura mulai menangkap dan mengumpulkan kumbang.
Beberapa sumber mengklaim bahwa pada hari-harinya bekerja untuk kereta api lokal, di Itakura, Prefektur Gunma Jepang, setelah menyadari bahwa tanduk kumbang badak itu menyerupai jari-jari dewa Budha.
Sementara yang lain mengatakan bahwa dia membantu anak-anak setempat mengumpulkan kumbang dan hanya menjadi terpesona dengan mereka.
Tinggal di daerah pedesaan Jepang, Inamura selalu dikelilingi oleh berbagai jenis kumbang, termasuk kumbang badak, kumbang permata bersayap, kumbang drone, kumbang longhorn, hanya untuk beberapa nama, dan dia mengabdikan sebagian besar waktu luangnya untuk menangkap dan menambahkan. mereka ke koleksinya.
Yoneji Inamura bukan seniman profesional, tapi pada tahun 1970, entah bagaimana dia mendapatkan ide untuk menggunakan koleksi kumbangnya yang luas untuk menciptakan seni.
Karya pertamanya yang pertama adalah patung samurai kayu yang dilapisi oleh 5.000 kumbang dengan varietas yang berbeda.
Dia menghabiskan 10 bulan menggunakan bug untuk membuat baju besi yang unik untuk sang samurai dan hasilnya sungguh menakjubkan.
Tapi sementara seniman otodidak mendapat banyak perhatian saat samurai kumbangnya diresmikan, tidak semua umpan balik positif.
Sementara beberapa orang memuji bakatnya, yang lain memanggilnya dengan kejam karena membunuh begitu banyak serangga untuk menciptakan karya seni.
Dia tidak kebal terhadap kritik ini, jadi dia memutuskan untuk menebus kesalahan karena membunuh ribuan makhluk kecil dengan cara yang paling aneh - membunuh lebih banyak lagi dari mereka.
Pada tahun 1972, Yoneji Inamura mulai mengerjakan patung kumbangnya yang paling mengesankan, sebuah patung setinggi tujuh senang kannon bosatsu (bodhisattva 1000-tentara), dewa populer di Jepang.
"Jika saya membentuknya menjadi patung Budha, itu juga akan menjadi peringatan bagi serangga," katanya kepada suratkabar Jepang Asahi.
Selama enam tahun berikutnya, Inamura mengumpulkan kumbang hampir setiap hari, sebelum dan sesudah bekerja, dan menambahkannya ke karya seninya.
Diperlukan waktu total enam tahun dan 20.000 kumbang untuk melengkapi Sang Buddha.
