Romi Herton Meninggal Dunia

Ini Fakta Tentang Penyakit Jantung, Si 'Silent Killer' yang Membuat Romi Herton Meninggal Dunia

Meninggalnya mantan Walikota Palembang, H Romi Herton, Kamis dinihari (28/9/2017) begitu menimbulkan kesedihan bagi kerabat dan orang terdekat.

Penulis: Yuliani | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM/YULIANI
Dr. Alexander Edo Tondas, SpJP(K), FIHA, FICA, FAPSC. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Meninggalnya mantan Walikota Palembang, H Romi Herton, Kamis dinihari (28/9/2017) begitu menimbulkan kesedihan bagi kerabat dan orang terdekat.

Apalagi wafatnya kakak kandung Wakil Walikota Palembang saat ini, Fitrianti Agustinda, tersebut diketahui disebabkan oleh penyakit jantung.

Terkait penyakit yang sering dijuluki 'Silent Killer' ini, Dr Alexander Edo Tondas, SpJP(K), FIHA, FICA, FAPSC, selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan mengatakan, umumnya yang menyebabkan meninggal mendadak itu serangan jantung atau penyumbatan pembuluh koroner.

"Jenis-jenis penyakit jantung yakni jantung bawaan, sementara jantung katup biasanya pada usia muda," ujarnya.

Sedangkan penyakit jantung koroner sering terjadi pada usia lanjut

Namun saat ini trennya semakin muda, kurang dari usia 40 tahun, terkadang juga sudah mengidap penyakit jantung.

"Tanda-tanda seseorang mengidap penyakit jantung diantaranya nyeri pada bagian dada saat aktivitas pada kondisi stabil (Angina) dan nyeri dada terus menerus saat serangan.

Kadang mirip maag disertai mual muntah dan keringat dingin," jelasnya.

Cara mengatasi serangan jantung
(Net)

===

Selain itu sifat nyeri khas di belakang tulang dada menjalar ke lengan kiri atau ke rahang.

Kadang -kadang ke punggung atau ulu hati tergantung lokasi serangan.

Sangat jarang sekali kasusnya gejala pertama langsung meninggal mendadak atau henti jantung mendadak.

"Tindakan pertama jika terserang jantung yakni segera minum obat aspirin 2 tablet kunyah dan segera ke UGD untuk diperiksa dokter.

Karena siapa tahu tipe serangannya berat sehingga diperlukan obat penghancur bekuan darah kuat (trombolitik) atau pemasangan ring jantung segera," terangnya.

Sementara pada kasus sumbatan total maka pembuluh darah yang tersumbat sebaiknya dibuka sebelum 12 jam dari awal serangan untuk menghindari risiko kematian atau kecacatan seperti bengkak jantung.

Apabila pasien keburu anfal saat serangan dan jantung berhenti berdetak, yang bisa dilakukan oleh keluarga terdekat adalah bantuan hidup dasar berupa pijat jantung luar.

"Teknik sederhana ini kini mulai diajarkan pada orang awam untuk membeli waktu sampai pasien sempat diantar ke rumah sakit hingga tertolong," ungkapnya. (Sripoku.com/Yuliani)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved