Seminggu tak Keluar Rumah, Seorang Pria di Lubuklinggau Ditemukan dalam Kondisi Memilukan
"Dari keterangan saksi, korban ini sudah sekitar dua bulan lamanya menumpang di bekas pesantren tersebut," ujar Iptu Afrinaldi
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Warga RT1 Kelurahan Tanahperiuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau dihebohkan dengan penemuan mayat di bekas Pondok Pesantren Jati Wangi di wilayah setempat, Selasa (8/8/2017) sekitar pukul 21.15.
Identitasnya diketahui bernama Parlani alias Bambang (60), seorang tuna wisma yang menumpang di bangunan bekas pondok pesantren tersebut sejak dua bulan lalu.
Penemuan mayat bermula ketika warga setempat, Riski mencium bau tak sedap sekitar pukul 20.30.
Lalu ia menemui kakak iparnya Herman yang tinggal di depan rumahnya.
Mereka berdua kemudian mencari sumber bau tidak sedap itu yang berasal dari bagian belakang bangunan.
Setibanya di salah satu ruangan bagian belakang, mereka melihat seorang laki-laki tergeletak di lantai dalam posisi telentang tanpa mengenakan baju dan hanya mengenakan celana pendek dengan kondisi tubuh sudah membengkak dan menebar bau tidak sedap.
Temuan itu kemudian dilaporkan kepada ketua RT setempat yang langsung ikut mengecek ke lokasi.
Setelah mengecek kebenarannya, ketua RT kemudian langsung menelpon anggota bhabinkamtibmas, babinsa, lurah dan camat wilayah setempat.
Selanjutnya, bersama warga jasad korban dievakuasi kemudian dibawa ke rumah sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk divisum guna mengetahui penyebab kematian.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga melalui Kapolsek Lubuklinggau Selatan Iptu Afrinaldi mengungkapkan, menurut keterangan saksi, diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar seminggu lalu.
Karena sejak saat itu korban tidak pernah lagi terlihat keluar dari rumah yang ditempatinya.
"Dari keterangan saksi, korban ini sudah sekitar dua bulan lamanya menumpang di bekas pesantren tersebut," ujar Iptu Afrinaldi, Rabu, (9/8/201).
Dilanjutkan, korban diketahui juga menderita sakit stroke dan jantung.
Hal ini dikuatkan dengan keterangan dari isteri korban Napsia, yang sudah pisah ranjang dan tidak tinggal serumah dengan korban, bahwa korban sudah satu tahun menderita penyakit stroke dan jantung.
"Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat sakit stroke dan serangan jantung. Dari keterangan isterinya yang sudah tidak tinggal serumah, memang korban menderita sakit stroke dan jantung, sejak setahun terakhir," ujarnya.