Bank Bukopin Dukung Pertumbuhan Startup Fintech
Meski demikian, saat ini hanya 36 persen penduduk yang memiliki akses ke layanan perbankan.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Sebagai pasar terbesar dengan lebih dari 40 persen total penduduk Asia Tenggara, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi digital di wilayah ini. Hal ini didukung oleh prediksi pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 150 juta pada 2020. Meski demikian, saat ini hanya 36 persen penduduk yang memiliki akses ke layanan perbankan.
Selain itu, menurut data Bank Indonesia, ada potensi permintaan pendanaan dalam negeri hingga Rp 1.600 triliun. Tapi sampai sekarang hanya Rp 600 triliun yang mampu disediakan oleh perbankan Indonesia.
Peluang inilah yang menjadi salah satu faktor tumbuh suburnya para pelaku perusahaan rintisan untuk mengembangkan Financial Technology (Fintech) di Indonesia.
Tidak hanya dari sisi pendanaan, tapi juga pembayaran, investasi, perencanaan keuangan, pembanding produk keuangan, hingga riset keuangan. Fintech kini tidak hanya menjadi metode pembayaran alternatif, tetapi juga kebutuhan yang menyediakan transaksi keuangan lebih baik, mudah, dan aman.
Menjamurnya fintech di Indonesia kerap dianggap sebagai ancaman bagi perbankan. Padahal, perbankan dapat bersinergi dengan startup Fintech agar dapat memberikan solusi inovatif untuk mendorong ekosistem yang berkelanjutan.
Bank Bukopin menjawab tantangan tersebut dengan bertransformasi dan berinovasi menuju perusahaan yang fasih digital dengan mendukung percepatan ekosistem startup Indonesia, serta menginisiasi program-program pembinaan dan edukasi calon pendiri startup untuk mendorong inovasi.
Hal ini sejalan dengan visi dan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara melalui berbagai inisiatif, salah satunya Gerakan
Nasional 1000 Startup Digital, yang bertujuan menciptakan 1.000 startup berkualitas di Indonesia, yang diprakarsai oleh KIBAR dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Bank Bukopin hadir untuk menjadi pendukung utama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Kami menyiapkan diri dari berbagai lini, untuk menyambut dan memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan untuk menciptakan lebih banyak pelaku startup Fintech yang mampu memberikan solusi untuk Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, Kamis (9/3/2017).
Sementara itu, Yansen Kamto, Chief Executive KIBAR selaku penggagas Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat saling bersinergi dan memberi dampak besar terhadap ekonomi digital di Indonesia.
“Kerjasama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Bank Bukopin merupakan langkah strategis untuk
membantu startup digita,l khususnya di bidang Fintech agar dapat tumbuh subur. Saya berharap melalui kolaborasi ini kami dapat memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia,” tutur pria yang akrab disapa Bung Kamto ini.
Kolaborasi Bank Bukopin dengan KIBAR tidak hanya ditunjukkan dalam dukungan di Gerakan Nasional 1000 Startup Digital saja, namun juga dalam membangun BNVLabs, sebuah program terintegrasi yang mendorong berkembangnya ekosistem Fintech di Indonesia, yang bertujuan menumbuhkan lebih banyak startup Fintech yang mampu menciptakan solusi kolaboratif bersama-sama dengan para pelaku industri keuangan dan perbankan.
BNVLabs juga menyediakan ruang eksperimen yang menjadi katalis bagi para startup founder, kreator, dan kolaborator untuk bekerjasama menciptakan solusi di bidang finansial.
Untuk mendorong transformasi tersebut, BNVLabs akan fokus pada tiga elemen utama, yakni People, Program, dan Place
Dengan hadirnya BNVLabs diharapkan akan semakin banyak anak muda yang menjadi agen perubahan yang akan berkontribusi di industri Fintech.
Target jangka panjangnya tentu saja menjadikan Indonesia sebagai pemain Fintech terdepan di panggung regional dan global.