Siswa SMA Negeri 1 Merapi Lahat Tewas Diduga Minum Racun Rumput di Dalam Kelas

Kondisi Aditya makin memburuk, guru bersama siswa langsung melarikan Aditia ke Puskesmas Merapi Barat, berikut barang bukti racun serangga.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
Secarik kertas yang ditulis Aditya di dalam kelasnya. 

SRIPOKU.COM, LAHAT - Aditia Pratama (16), SMA Negeri 1 Merapi Barat ditemukan dalam kondisi tergeletak di lantai tidak sadarkan diri, dengan mulut berbusa di ruang kelasnya.

Sementata tidak jauh dari tubuh korban ditemukan racun serangga saset merek DuPont Lannate, berwarna hijau yang sudah diaduk dengan air dalam wadah gelas air mineral.

Sebelum ditemukan dalam kondisi pingsan, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (7/02), seluruh siswa keluar ruangan, kecuali Aditia. Tidak ada yang janggal dengan sikap warga Gang Kalil, Desa Ulak Pandan, Kecamatan Merapi Barat itu.

Peristiwa tersebut sendiri pertama kali diketahui Rian Grapika teman sekelas Aditya saat hendak ada yang diambil dalam ruang kelas.

Saat itulah Rian menemukan Aditia sudah tekapar. Mengetahui teman sekelasnya tak sadar, Rian pun memanggil rekan-rekannya yang lain. Siswa kelas X langsung memberitahu dewan guru, kemudian melarikan Aditia ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Siswa juga menemukan racun serangga serbuk yang sudah diaduk dengan air, tidak jauh dari tubuh korban. Selain itu ditemukan secarik kertas bertuliskan I Love Lahat dan aku sayang Deda Ulak Pandan yang diduga dibuat Aditya.

Lantaran kondisi Aditya makin memburuk, guru bersama siswa langsung melarikan Aditia ke Puskesmas Merapi Barat, berikut barang bukti racun serangga sisa yang diminum Aditia.

Kondisi Aditia makin memprihatinkan, membuat petugas media Puskemas Merapi Barat pun merujuknya ke RSUD Lahat. Tidak lama berada di RSUD Lahat, Aditia menghembuskan napas terakhir.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 1 Merapi Barat, Heraldi SPd membenarkan salah satu siswanya meninggal dunia, setelah minum racun rumput.

Namun, dirinya belum mengetahui motif siswanya itu nekat menghabisi nyawanya dengan minum racun. "Bawa dari luar sekolah (racun serangga). Kebetulan saya tiba di sekolah, sudah dibawa ke puskemas, jadi kurang tau persis," katanya.

Kapolsek Merapi AKP Sopyan Ardeni mengatakan, masih menyelidiki motif remaja Desa Ulak nekat bunuh diri. Namun, polisi telah menyita selembar surat yang tulis sebelum korban ditemukan sudah tidak sadar.

"Persis di ruang kelasnya. Masih sisa racun serangga dan ada selembar kertas yang berisi diantaranya korban menyatakan kecintaan kepada desa dan teman-temannya," jelas Sopyan. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved