Ada Siswa SMP dan SMA Direhab di BNN Pagaralam
Parahnya lagi, para pelajar sebagai generasi penerus jadi sasaran para pengedar.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Darwin Sepriansyah
SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Penyalahgunaan narkotika saat ini sepatutnya masuk ke level darurat, seperti yang didengungkan oleh pemerintah.
Betapa tidak, pelakunya hampir semua kalangan sebagai pengonsumsinya.
Parahnya lagi, para pelajar sebagai generasi penerus jadi sasaran para pengedar.
Hal ini terungkap dari data yang ada di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pagaralam yang telah merehab sejumlah pengguna narkotika.
Dari pasien rehab tersebut tercatat ada beberapa masih beratatus pelajar baik itu SMP dan SMA.
Kepala BNN Kota Pagaralam, Sudran Ghafar mengatakan, sejak berdirinya Klinik Rehabilitasi bagi Pengguna Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba), sudah mencatat sedikitnya 46 pasien rawat jalan untuk direhabilitasi.
"Jumlah tersebut merupakan 40 pasien yang direhabilitasi di 2015 dan 6 orang di tahun ini. Tidak hanya dari kalangan masyarakat umum ataupun PNS namun juga pelajar yang masih SMP dan SMA juga ada yang masuk," ujarnya kepada Sripoku.com.
Disinggung mengenai rinci datanya, dirinya belum membeberkan lebih detail para penyalahgunaan yang masuk ke klinik rehabilitasi.
"Pasien menjalani rehab selama tiga bulan dengan 12 kali pertemuan. Namun jika dalam kurun waktu yang ditentukan tersebut pasien masih belum sembuh total maka waktunya akan ditambah," jelasnya.
Pasien yang ada saat dan menjalani rehabilitas merupakan pasien yang direhab berdasarkan keinginan sendiri, keinginan keluarga bahkan rekomendasi dari masyarakat dan LSM.
"Mayoritas mereka yang direhab merupakan pengguna ataupun pemakai Narkoba yang sudah ketergantungan narkotika jenis ganja," katanya.
Ditegaskannya, pada tahun ini sesuai dengan instruksi Kepala BNN Pusat, BNN Kota Pagaralam tidak hanya melakukan pencegahan, namun harus memberantas pemakai dan pengguna Narkoba.(*)