Kisah Rasulullah Menangis Terisak-isak Ketika Salat Malam

“Pada malam ini turun satu ayat suci Alquran. Celakalah orang yang membaca ayat Alquran ini, tetapi tidak merenungkan maknanya.”

Penulis: Aminudin | Editor: Sudarwan
Net
Ilustrasi gerakan salat 

SITI Aisyah pernah bercerita bahwa di tengah malam, Rasulullah SAW pernah bangun. Dia menemuinya dan mengatakan: “Hai Aisyah, izinkanlah saya beribadah kepada Tuhanku.”

Aisyah berkata, “Ya Rasulullah, aku senang engkau dekat denganku. Tetapi aku juga lebih senang jika engkau beribadah kepada Tuhanmu.”

Lalu Rasulullah SAW mengambil gharibah (wadah air) – satu-satunya perkakas rumah tangga di rumahnya -- untuk berwudhu dan menunaikan ibadah salat.

Siti Aisyah bercerita, segera saja setelah Rasulullah SAW mengangkat tangannya takbiratul ihram, ketika dia memasuki surat yang dibacanya, Rasulullah menangis terisak-isak.

Begitu pula ketika sujud. Janggutnya basah karena air matanya. Usai salat, ketika Bilal memberitahukan bahwa sesaat lagi akan masuk waktu subuh, Rasulullah SAW masih terisak-isak menangis.

Bilal bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu baik yang terdahulu maupun yang kemudian?” Waku itu Rasululah SAW menjawab, “Bukankah aku belum menjadi hamba yang bersyukur?”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Pada malam ini turun satu ayat suci Alquran. Celakalah orang yang membaca ayat Alquran ini, tetapi tidak merenungkan maknanya.”

Kemudian Rasulullah membacakan ayat: “Sesungguhnya dalam penciptaan angit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS 3:190).

Nabi SAW mengajarkan kepada kita bagaimana cara melakukan salat malam. Pertama, ketika salat ma lam, salatlah dua rakaat, karena Rasululah SAW paling sering melakukan salat malam dua rakaat-dua rakaat (matsna-matsna).

Sesudah empat kali dua rakaat (berarti delapan rakaat), anda lakukan salat dua rakaat lagi yang disebut dengan salat syafa’.

Pada rakaat pertama, and abaca Surah Al-Fatihah dengan Al-Kafirun; dan pada rakaat yang kedua, anda baca Surah Al-Fatihah dengan Al-Ikhlash. Kemudian tunaikanlah salat witir satu rakaat.

Bacalah Surah Al-Fatihah, Al-Falaq dan Surah An-Nas. Kemudian bacalah istighfar sebanyak tujuh puluh kali (astaghfi rullaha rabbi wa atubu ilaih). Aku memohon ampun kepada Allah Tuhanku dan kembali kepada-Nya.

Usai istighfar, sebelum rukuk bacalah doa: “Hadza maqamul ‘aidzi bika minannar” (Ya Allah, inilah saya yang berlindung kepada-Mu dari api neraka) sebanyak tujuh kali.

Setelah itu mohonkanlah ampunan bagi kaum mukminin dan mukminat. Sebut nama mereka satu per satu. Paling sedikit empat puluh orang. Ucapkanlah rabbighfirli .. wa, .. dan seterusnya. Kemudian kita

berdoa apa saja. Lalu kita rukuk, iktidal, sujud, tasyahud dan seterusya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved