Harnojoyo Ingin Pemkot Palembang Merawat Prasasti Kedukan Bukit
Harnojoyo menyayangkan kondisi bukti sejarah Kerajaan Sriwijaya kurang mendapatkan perhatian.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -– Orang nomor satu di Kota Palembang, Harnojoyo menanggapi serius ketika mengetahui kondisi Prasasti Kedukan Bukit di Museum Nasional Indonesia Jakarta, terkesan kurang diperhatikan.
Pelaksana tugas (Plt) Walikota itu langsung memerintahkan jajarannya bergerak.
“Tadi pagi (kemarin), saya baca Sripo. Menyedihkan, Prasasti Kedukan Bukit di atas selokan,” ujar Harnojoyo dalam sambutannya di acara Perahu Bidar di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Minggu (7/6/2015).
Harnojoyo menyayangkan kondisi bukti sejarah Kerajaan Sriwijaya kurang mendapatkan perhatian.
Dirinya mengarahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang melihat langsung kondisi prasasti.
Bahkan jika memungkinkan, prasasti yang asli dibawa kembali ke Palembang.
Harnojoyo menginginkan Pemerintah Daerah merawat dan menjaganya.
“Biar perlu ambil prasasti itu dan bawa kembali ke Palembang,” tegasnya.
Kekecewaan terhadap kondisi dan tempat Prasasti Kedukan Bukit di atas selokan juga disampaikan Pahlevi Maizano, anggota DPRD Sumsel dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Menurutnya, prasasti itu bagian dari bukti perkembangan Kerajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang harus mendapat perhatian khusus.
“Prasasti itu bukti sejarah yang membukti Kota Palembang adalah pusat Kerajaan Sriwijaya, jadi seharusnya harus dihargai bukti itu lewat peletakkan dan kondisinya,” ujar Pahlevi Maizano yang juga Ketua Komisi II DPRD Sumsel saat dibincangi Sripo saat peluncuran Festival Sriwijaya ke-23 di Jakarta beberapa waktu lalu (3/6/2015).
Pahlevi mengaku sudah melihat langsung prasasti Kedukan Bukit dan tempatnya.
Apa yang ia lihat di Museum Nasional Indonesia memang kurang layak bagi bukti sejarah kebanggan masyarakat Sumsel.
Ia meyakinkan masyarakat agar DPRD dan Pemprov Sumsel berupaya mencarikan tempat yang sesuai di museum.
“Saya rasa memang kurang layak dan terkesan kurang diperhatikan. Berbeda di Palembang. Meski replika tapi posisinya sangat ditata dengan baik, karena memang itu bentuk perhatian dalam menjaga kelestarian bukti sejarah Kerajaan Sriwijaya,” ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, prasasti Kedukan Bukit yang asli sebagai bukti perkembangan Kerajaan Sriwijaya di Museum Nasional Indonesia Jakarta kurang mendapat perhatian dari pihak pengelola.
Warga Kota Palembang yang melihat, mengungkapkan kekecewaannya lantaran prasasti tampak dibiarkan dan kurang mendapat tempat yang layak. (bew/cr18)