Pesimis Pembangunan Masjid DPRD Sumsel Rampung Sebelum Idul Fitri
Kalau lihat kondisi kayak ini, tidak biso lebaran di situ tahun ini. Tapi optimis tahun ini selesai.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wakil Ketua DPRD Sumsel M Aliandra Gantada pesimis pembangunan Masjid Al-Ra’Iyyah bertempat di halaman Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan yang kini mengalami stagnan bisa dipakai pada salat Ied Fitri tahun ini.
"Kalau lihat kondisi kayak ini, tidak biso lebaran di situ tahun ini. Tapi optimis tahun ini selesai. Melalui dana APBD 2014," ungkap M Aliandra Gantada, Jumat (23/5/2014).
Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumsel berharap agar pengerjaan pembangunan masjid ini segera rampung. Mengingat sangat penting.
"Karena ini untuk kepentingan umat banyak. Lihatlah kita terpaksa Jumatan di Mushola ini," kata Gantada.
Petinggi PDIP Sumsel ini menyebut mandegnya pembangunan masjid karena kondisi keuangan negara.
"Masalah Teknis dan keuangan. Kalau teknis itu ada di Setwan, eksekutif. Sudah sejauh mana koordinasi teknis dan keuangan. Sedangkan kalau teknis berkaitan rancangan dan langkah-langkahnya. Keuangannya kenapa macet? Setelah bergerak. Kita minta dipercepat. Kabarnya sudah mulai tender. Harus cepat," pungkasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Sumsel HA Djauhari pernah mengatakan pengerjaan pembangunan Masjid Al-Ra’Iyyah nasibnya mengalami stagnan sama halnya dengan proyek fly over Jakabaring menunggu dana.
"Kita nunggu Pergub itulah. Ketika dananya sudah siap, ya kita lanjutkan. Ini kan dianggarkan Rp 6,2 M kalau nggak salah 2014. Yang kemaren kan ada Rp 4,2 M," kata HA Djauhari.
Politisi partai Demokrat ini mengatakan untuk anggaran 2013 sudah selesai. Selanjutnya ini menunggu anggaran 2014.
"Tapi dia tidak tahun jamak. Artinya dianggarkan pertahun. Dua kali saja. 2013, 2014. Nantinya akan bagus dibangun dua lantai 25X25 m dengan daya tampung lebih kurang 800 jemaah. Harus dalam tahun sudah selesai. Paling nggak Agustus 2014 sudah selesai," ujarnya.
Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel menyebutkan keberadaan masjid ini begitu penting di kawasan ini.
"Lihat kita kan belum ada masjid. Di sini kantor, di sini hotel, di sini rumah sakit. Di sini mal ya kan? Tempat salatnya, dimano? Hari Jumat disuruh balek ke rumah? Kalo dak balek lagi ke kantor kagek? Artinya masjid ini begitu penting dan berapa kita harus membangun semangat. Jangan hanya membangun hotel saja yang tinggi, tapi masjid perlu ditinggikan juga. Artinya pembangunan kita boleh fisik, tapi mentalitas kita harus. Kita lepas dari bahaya karena kedekatan Allah SWT," imbuhnya.
Masjid Al-Ra’Iyyah peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan Ketua DPRD Provinsi Sumsel Ir Wasista Bambang Utoyo didampingini pejabat DPRD Provinsi Sumsel sebagai simbolis dimulainya pembangunan masjid tersebut.
Pembangunan yang katanya hanya memakan waktu 160 hari tentunya dari pihak kontraktor harus melakukan upaya dalam pembangunannya yang luar biasa, kerja siang dan malam.
Agar masjid yang dibangun ini memiliki kualitas maka pada waktu itu telah dialokasikan dalam anggaran belanja DPRD Provinsi Sumsel dengan menggunakan APBD Provinsi Sumsel tahun 2013 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3.894.136.000 dengan PT Tanjung Lapan, dengan nomor kontrak 011/48/PA/Sekwan.
Untuk luas bangunnya yaitu seluas 20x25 meter dua lantai dengan batas waktu pengerjaan selama 160 hari dimulai dari 24 juni hingga 30 November.