LP Cebongan Sleman Diserang

Syamsu Djalal: Ada Suatu Perebutan Kekuasaan Antarkartel Narkoba

Menurutnya saat ini makin banyak kartel-kartel narkoba yang sedang berebut daerah kekuasaan sehingga mereka membuat cover story.

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Mantan Danpuspom Mayjend TNI (Purn) Syamsu Djalal menduga ada kepentingan kartel narkoba di balik penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta.

Menurutnya saat ini makin banyak kartel-kartel narkoba yang sedang berebut daerah kekuasaan sehingga mereka membuat cover story.

"Ada suatu perebutan kekuasaan antarkartel narkoba. Mereka cari cerita cover story, seolah-olah TNI dan Polri yang bermasalah. Padahal yang bermain dia. Ini analisis saya," ujarnya di Phoenam Cafe, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).

Menurut Syamsu, saat ini peredaran narkoba di Indonesia sangat pesat. Ada banyak persaingan katel-kartel narkoba yang ingin menguasai negara ini.

"Kalian harus tahu, keempat korban itu mereka terlibat narkoba," kata Syamsu.

Syamsu menambahkan, jika memang terbukti adanya pengalihan cerita di balik penyerangan lapas, pasti ada yang mem-back up yakni kartel-kartel narkoba tersebut.

Namun, Syamsu menyerahkan seluruhnya kepada tim investigasi yang diharapkannya dapat bersikap obyektif.

"Kalau tentara yang ikut pasti tentara itu yang back up narkoba. Begitu juga dengan polisi. Kalau institusi seperti Kopassus itu saya rasa tidak mungkin," ucap Syamsu.

Kartel-kartel narkoba ini memang terkenal sadis. Mereka tak segan-segan membunuh orang demi mendapatkan profit.

Apalagi bila dilihat wilayah Indonesia merupakan wilayah yang sangat strategis untuk peredaran narkoba internasional.

Maka dari itu menurut Syamsu, ada banyak oknum-oknum dari berbagai institusi yang mem-back up kartel-kartel ini. Mereka sengaja dibayar dengan uang yang tidak sedikit demi memperlancar peredaran narkoba.

"Di setiap kegiatan ada cerita yang diciptakan, seolah-olah bukan mereka yang buat. Inilah yang sering dikembangkan penjahat untuk menutupi kesalahannya," tutur Syamsu.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved