Dishub Gelar Razia Gabungan dengan Aparat
Anggota Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika melakukan razia kendaraan angkutan barang, di Jalinsum Desa Telatang Kec Merapi Barat, Lahat.
Penulis: Tommy Sahara | Editor: Soegeng Haryadi

Pantauan Sripoku.com, Jumat (14/12/2012), puluhan petugas gabungan berpakaian lengkap terlihat berjejer di tepi Jalinsum tepatnya di ujung jembatan di Desa Telatang Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat. Mereka terdiri dari anggota Dishubkominfo Provinsi Sumsel dan Kabupaten Lahat, anggota PJR Dit Lantas Polda Sumsel, serta anggota Polisi Militer Kodam II Sriwijaya.
Sasaran razia yakni kendaraan angkutan umum, penumpang dan barang, yang melintas di Jalinsum Lahat-Muaraenim. Semua mobil yang dicurigai seperti mobil pribadi, angkutan pedesaan, travel, serta mobil boks, diminta berhenti untuk diperiksa surat kelengkapan. Tak terkecuali truk angkutan batubara, yang cukup padat melintas di jalan provinsi tersebut.
Anggota PJR Dit Lantas Polda Sumsel serta Dishubkominfo kemudian meminta para pengemudi, untuk menunjukan surat kelengakapan kendaraan. Sementara angggota Polisi Militer memeriksa bagian luar kendaraan, jika terdapat stiker atau atribut yang berbau TNI. Jika ada maka akan langsung dilepas, dan pengemudinya ditegur untuk tidak menggunakannya lagi.
Yanuar Syafrin, Kasi Daops Disubkominfo Provinsi Sumsel menjelaskan, razia tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan secara berkala. Sebelumnya mereka sudah menggelar razia tahap pertama, di tujuh Kabupaten Kota di Sumsel. Lahat adalah kota lima, dan akan dilaksankan selama dua hari penuh. Namun titik operasi akan berubah-ubah, agar hasil yang dicapati lebih maksimal.
Sasaran razia yakni kendaraan angkutan penumpang dan barang, yang tidak mempunyai surat kelengkapan. Seperti izin usaha, KIR, serta ketaatan membayar pajak. Selama operasi berlangsung sudah puluhan kendaraan berhasil dijaring, dan kebanyakan adalah truk angkutan batubara yang tidak memiliki KIR.
"Dua jam operasi sudah 25 kendaraan yang dijaring. Kalau totol selama tahap pertama, sudah ratusan," imbuh Yanuar.
Tambahnya, Dishubkominfo sengaja melibatkan anggota Polisi Militer Kodam II Sriwijaya, untuk mengantisipasi adanya kendaraan yang dibekingi oknum petugas. Sehingga pihaknya tidak kewalahan, karena ada anggota Polisi Militer yang akan melakukan penindakan. Mereka juga akan mempereteli atribut yang berbau TNI, yang menempel di setiap kendaraan.
"Terkadang ada kendaraan yang dibekingi, jadi kami antisipasi dengan melibatkan anggota Polisi Militer," jelas Yanuar.