Mobil Seharga Rp 70 Juta Segera Hadir di Palembang
Kalau namanya kita belum ada, cuma untuk mobilnya sudah siap diluncurkan. Prosesi resminya pada 20-21 september nanti di Jakarta
Penulis: Dewi Handayani | Editor: Sudarwan
Pemerintah bekerjasama dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), salah satunya Astra International Motor siap menjajalnya di pasaran seharga RP 70an juta.
Kepastian ini diungkapkan Branch Manager Daihatsu Palembang, Deni Setiawan kepada Sripoku.com di ruang kerjanya, Jumat (14/9).
"Kalau namanya kita belum ada, cuma untuk mobilnya sudah siap diluncurkan. Prosesi resminya pada 20-21 september nanti di Jakarta, yakni ajang Indonesia International Motor Show (IIMS)," kata Deni.
Artinya, lanjut dia, akhir September nanti mobil ini sudah bisa dipesan, tapi khusus di Jakarta saja.
Untuk wilayah Palembang, mobil kategori New Produk Car (NPC) diperkirakan masuk pada Januari 2013, mendatang.
"Karena untuk uji coba dilakukan di beberapa kota di Jakarta, nah untuk palembang baru dapat giliran bulan januari," kata Deni kepada Sripoku.com.
Soal harga, dia merinci mobil ini dibanderol RP 70an juta untuk Jakarta, kemungkinan di Palembang Rp 72 hingga Rp 73 juta.
Diakui Deni, karena ini program pemerintah makanya harganya jauh di bawah harga pasar karena pemerintah memberikan subsidi untuk perakitan mobil langsung dengan ATPM.
"Kalau dia tidak disubsidi, dilihat dari teknologi, mesin, tampilan maupun desainnya harga mobil ini dipastikan di atas RP 150an juta, karena ATPM dapat subsidi makanya ada pengurangan harga," kata Deni.
Lalu bagaimana dengan performanya. Deni merinci bahwa mobil ini benar-benar baru, baik dari mesin, teknologi maupun bentuknya.
Tampilannya juga lebih stylish dengan kapasitas empat hingga lima penumpang.
Mobil ini, lanjut dia, masuk kelas mobil passenger namun sangat irit bahan bakar. Satu liter bisa menjangkau jarak 22 km. "Makanya sangat irit," kata dia.
Jenisnya terbagi empat tipe, yakni D, D plus, M dan X dari harga Rp 70 hingga RP 82 juta per unit.
Saat ini, Daihatsu telah merakit hingga 6000 unit untuk alokasi hingga akhir tahun secara nasional.
"Kalau pemerintah sih pengennya dirakit lebih banyak lagi, karena diprediksi responnya pasti banyak. Ini untuk tahap awal saja, muda-mudahan bisa ditambah," katanya.
