Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 85 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 9a, Menulis

Ringkasan Berita:

• Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka halaman 85 menampilkan pengalaman menulis teks rekon pribadi dengan kosakata media sosial. 
• Cerita yang ditulis menggambarkan penggunaan Instagram, Twitter, dan WhatsApp, mulai dari mencari inspirasi, menemukan hoax, hingga berdiskusi kelompok. 
• Dari pengalaman tersebut, siswa belajar pentingnya memverifikasi informasi, memanfaatkan fitur berbagi, serta menjaga komunikasi dan waktu penggunaan media sosial secara bijak.

SRIPOKU.COM - Di bawah ini terdapat kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 85 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 9a yang dilansir dari YouTube Ruang Jawaban.

Kegiatan 9a:

Menulis Teks Rekon Pribadi Menggunakan Kosakata dalam Media Sosial

Menulis

Kalian telah membaca berbagai kata yang biasa digunakan dalam percakapan di media sosial. Mungkin juga di antara kalian telah terbiasa menggunakannya dalam berkomunikasi melalui internet.

Buatlah sebuah teks rekon pribadi kurang lebih 300 kata-misalnya pengalaman kalian menggunakan media sosial atau internet pada umumnya-dengan menggunakan paling sedikit tiga kata baru dalam tabel di atas.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 83 Kurikulum Merdeka, Tugas Menyimak

Sebagai petunjuk, kalian dapat mencermati ciri-ciri teks rekon pribadi berikut ini.

1. Menggunakan keterangan waktu yang jelas, misalnya kemarin, minggu lalu, tahun lalu, atau waktu lain.
2. Menggunakan kata ganti "saya, aku, kelompok saya", dan sebagainya.
3. Menggunakan urutan waktu, misalnya pertama, kedua, setelah itu, dan seterusnya.
4. Menggunakan kata kerja aksi atau kata kerja aktif.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 81 Kurikulum Merdeka, Menulis, Resume Diskusi

Jawaban :

Pengalaman Menggunakan Media Sosial

Kemarin, saya menghabiskan waktu di media sosial untuk mencari inspirasi tugas sekolah. Saya membuka Instagram dan melihat banyak teman yang mengunggah foto selfie mereka. Aktivitas ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Saya juga sempat stalk akun seseorang yang sering membagikan cerita inspiratif. Dengan mencari informasi di akun tersebut, saya merasa mendapatkan motivasi baru untuk tetap semangat belajar.

Setelah itu, saya membaca beberapa artikel di Twitter. Sayangnya, saya menemukan hoax yang disebarkan oleh beberapa akun. Berita palsu ini membuat saya semakin berhati-hati dalam menyaring informasi. Saya belajar bahwa penting untuk memverifikasi sumber berita sebelum mempercayainya. Selain itu, saya juga mencoba menggunakan fitur tag untuk menandai teman-teman saya dalam sebuah unggahan di Instagram. Fitur ini sangat membantu saat ingin berbagi sesuatu yang menarik kepada mereka.

Pada malam harinya, saya bergabung dalam diskusi kelompok melalui WhatsApp. Kami membahas tugas sekolah yang harus dikumpulkan minggu depan. Dalam diskusi tersebut, saya menggunakan bahasa santai seperti "gaes" untuk menyapa teman-teman. Hal ini membuat suasana diskusi menjadi lebih akrab dan menyenangkan. Meski begitu, kami tetap serius menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan.

Pengalaman saya menggunakan media sosial mengajarkan banyak hal, mulai dari berhati-hati terhadap informasi palsu, memanfaatkan fitur untuk berbagi, hingga membangun komunikasi yang baik dengan teman-teman. Saya merasa bahwa media sosial bisa menjadi sarana yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Namun, kita juga harus tetap memperhatikan waktu agar tidak terlalu lama menghabiskan waktu di dunia maya.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.