Kunci Jawaban

Rangkuman Materi TKA Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI, Mengidentifikasi Kosakata Umum dan Khusus

Selamat pagi, anak-anak! Hari ini kita akan belajar tentang Kosakata atau perbendaharaan kata. Setiap kali kita membaca atau

Ilustrasi
MATERI TKA KELAS 6 - Ilustrasi. Rangkuman Materi TKA Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI, Mengidentifikasi Kosakata Umum dan Khusus 

SRIPOKU.COM - Berikut ini rangkuman materi TKA Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI, Mengidentifikasi Kosakata Umum dan Khusus.

Materi Ajar: Mengidentifikasi Kosakata Umum dan Khusus

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Fase / Kelas: C / VI (Enam)Buku mata pelajaran

Elemen: Membaca dan Memirsa

Kompetensi: Mengidentifikasi penggunaan kosakata umum dan khusus dalam berbagai bidang.

A. Memahami: "Kamus Mini" Kita (Umum vs. Khusus)

Selamat pagi, anak-anak! Hari ini kita akan belajar tentang Kosakata atau perbendaharaan kata. Setiap kali kita membaca atau berbicara, kita menggunakan kosakata. Kosakata ini terbagi menjadi dua jenis utama: Umum dan Khusus.

1. Kosakata Umum (Kata Sehari-hari)
Kosakata Umum adalah kata-kata yang kita gunakan setiap hari dan dipahami oleh hampir semua orang, tidak peduli apa hobi atau pekerjaan mereka.

Contoh: pergi, melihat, makan, rumah, bagus, kecil, air, tanah, cuaca.
Sifat: Maknanya luas dan tidak mendetail.
2. Kosakata Khusus (Istilah Teknis)
Kosakata Khusus (sering disebut Istilah Teknis atau Jargon) adalah kata-kata yang memiliki makna spesifik dan hanya digunakan dalam bidang, hobi, atau pekerjaan tertentu. Kata ini terdengar "ahli" atau "teknis".

Konsep Kunci: Kosakata Khusus (Istilah)
Adalah kosakata yang maknanya spesifik, digunakan dalam bidang tertentu (sains, olahraga, teknologi, hukum, dll.) untuk memberikan penjelasan yang akurat dan presisi.

Contoh:

Kata umumnya "cuaca". Kata khususnya bisa "iklim", "curah hujan", "suhu", "kelembapan" (Bidang Geografi/IPA).
Kata umumnya "hewan". Kata khususnya bisa "mamalia", "herbivora", "karnivora", "amfibi" (Bidang Biologi).
Kata umumnya "memasak". Kata khususnya bisa "menumis", "merebus", "mengukus", "memanggang" (Bidang Tata Boga).
B. Mengaplikasikan: Menemukan Kosakata Khusus dalam Teks
Mari kita berlatih menjadi detektif kata! Kita akan mencari kosakata khusus yang "bersembunyi" di dalam teks dari berbagai bidang.

Baca juga: Soal TKA Pelajaran IPA SMA 2025/2026 Lengkap dengan Kunci Jawaban

1. Aplikasi: Bidang Olahraga (Sepak Bola)
Teks: "Pertandingan final berlangsung seru. Timnas Indonesia berhasil mencetak gol di babak kedua. Sayangnya, seorang pemain terkena kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras di area penalti. Wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai dengan skor 1-0."

Aplikasi (Identifikasi):

Kosakata Khusus: gol, kartu kuning, pelanggaran, penalti, skor, wasit, babak.
Kosakata Umum (Padanan): memasukkan bola, hukuman, kesalahan, area tendangan hukuman, nilai, pemimpin pertandingan, ronde.
Catatan: Kata umum "nilai" tidak se-spesifik "skor" dalam konteks olahraga.

2. Aplikasi: Bidang Sains (IPA/Biologi)
Teks: "Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Proses ini membutuhkan karbon dioksida (CO2) dan air. Dengan bantuan klorofil (zat hijau daun) dan sinar matahari, tumbuhan mengubahnya menjadi glukosa dan oksigen (O2) yang kita hirup."

Aplikasi (Identifikasi):

Kosakata Khusus: fotosintesis, karbon dioksida, klorofil, oksigen, glukosa.
Kosakata Umum (Padanan): proses masak tumbuhan, gas buangan napas, zat hijau daun, gas untuk bernapas, gula.
3. Aplikasi: Bidang Teknologi (Internet)
Teks: "Untuk mengerjakan tugas, Rina harus mengunduh beberapa file dari internet. Ia membuka peramban di laptopnya, lalu mengklik tautan yang diberikan guru. Proses pengunduhan berjalan lambat karena jaringan di rumahnya tidak stabil."

Aplikasi (Identifikasi):

Kosakata Khusus: mengunduh, peramban, mengklik, tautan, pengunduhan, jaringan.
Kosakata Umum (Padanan): mengambil data, aplikasi pembuka internet (seperti Google Chrome), menekan tombol mouse, alamat web, proses ambil data, sinyal.
C. Bernalar: Mengapa Kosakata Khusus Itu Penting? (HOTS)
Mengapa dokter, ilmuwan, atau bahkan koki menggunakan kata-kata yang "sulit"? Inilah alasannya (Penalaran Tingkat Tinggi).

Studi Kasus 1: Petunjuk Resep (Presisi vs. Ambiguitas)
Soal: Bandingkan dua petunjuk resep ini untuk memasak daging:

Petunjuk A (Umum): "Panaskan wajan. Masukkan daging dan bumbu. Masak sampai matang."

Petunjuk B (Khusus): "Panaskan wajan. Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan daging, aduk cepat (sauté) hingga berubah warna kecoklatan (proses karamelisasi)."

Pertanyaan (Penalaran): Petunjuk mana yang lebih mungkin menghasilkan masakan enak? Mengapa?

Analisis: Petunjuk A sangat umum. "Masak sampai matang" bisa berarti direbus, digoreng, atau apa? Petunjuk B sangat presisi. Kita tahu harus "ditumis" (bukan direbus), sampai "harum" (ada targetnya), dan dagingnya di-"sauté" sampai terjadi "karamelisasi" (warna coklat).

Jawaban: Petunjuk B lebih baik. Kosakata khusus (tumis, harum, karamelisasi) memberikan instruksi yang presisi (tepat) dan menghilangkan ambiguitas (kebingungan).

Studi Kasus 2: Laporan Berita Bencana (Akurat vs. Berlebihan)
Soal: Sebuah berita melaporkan: "Telah terjadi erupsi di Gunung Merapi. Warga di radius 7 km dari puncak diminta mengungsi ke titik aman karena adanya luncuran awan panas guguran."

Pertanyaan (Penalaran): Mengapa wartawan tidak menggunakan kata "gunung meletus", "daerah sekitar", "pindah", dan "asap panas"?

Analisis:

1. "Meletus" (Umum) bisa berarti ledakan besar. "Erupsi" (Khusus) adalah istilah teknis yang lebih netral, bisa berupa ledakan atau lelehan.
2. "Awan panas guguran" (Khusus) jauh lebih spesifik dan akurat daripada "asap panas" (Umum).
3. "Radius 7 km" (Khusus) memberikan data pasti, beda dengan "daerah sekitar" (Umum) yang tidak jelas batasnya.
4. "Mengungsi" (Khusus) berarti pindah terorganisir karena bencana, beda dengan "pindah" (Umum) yang bisa berarti pindah rumah biasa.

Jawaban: Dalam situasi darurat, kosakata khusus digunakan untuk memberikan informasi yang akurat, faktual, dan tidak berlebihan (lebay), berdasarkan data dari ahli (PVMBG/BMKG).

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved