Deskripsi Modul 3 PPG Tahap 4 2025, Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0

SRIPOKU.COM - Berikut ini jawaban Deskripsi modul 3 PPG tahap 4 2025 dilansir dari YouTube Catatan Guru.

1. Apa alasan Bapak/Ibu guru memilih tugas tersebut sebagai aksi nyata terbaik?
Jawaban : Saya memilih merancang pembelajaran berbasis Culturally Responsive Teaching (CRT) sebagai aksi nyata terbaik karena saya ingin meningkatkan bahwa setiap peserta didik di kelas mereka diharai, terlibat dan mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dengan latar belakang budaya mereka.

Baca juga: Soal dan Jawaban FPPN 3 Modul 3 PPG Tahap 4 2025 Filosofi Pendidikan

Dalam konteks kelas yang beragam, pendekatan CRT menjadi sangat penting untuk membangun rasa aman, penerimaan dan partisipasi aktif. Dengan menyusun rancangan pembelajaran yang influsif, saya tidak hanya memperkuat kompetensi pedagogik saya, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan belajar yang lebih adil dan responsif. Aksi nyata ini saya anggap strategis karena dapat langsung diterapkan dan memberi dampak jangka panjang terhadap budaya belajar di kelas maupun di kelas.

2. Masalah umpan balik secara tertulis kepada teman sejawat tentang tugas yang dipilih!
Jawaban : "Saya sangat mengapresiasi rancangan pembelajaran berbasis CRT yang telah dibuat. Strateginya sangat tepat digunakan dalam kelas yang majemuk. Materi yang disesuaikan dengan latar belakang budaya siswa membuat pembelajaran menjadi lebih dekat dan bermakna. Saya juga melihat bahwa kegiatan pembelajaran yang dirancang mampu membangun empati, kolaborasi dan kesadaran sosial antar peserta didik ini merupakan langkah konkret menuju pendidikan yang lebih inklusif dan ampuh.

3. Apakah aksi nyata yang Bapak/Ibu pilih memenuhi prinsip pembelajaran mendalam Berkesadaran, Bermakna dan Menggembirakan? Jelaskan!
Jawaban : aksi nyata ini sangat memenuhi prinsip pembelajaran mendalam, berkesadaran karena saya sebagai guru menyadari keberagaman yang ada di kelas dan secara aktif meresponnya melalui strategi pengajaran yang influsif. Bermakna karena materi dan aktivitas pembelajaran dikaitkan dengan konteks nyata yang dialami peserta didik sehingga mereka lebih mudah memahami peran pembelajaran.