Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 72 Kurikulum Merdeka Semester 1, Latihan Membaca

SRIPOKU.COM - Artikel ini mengulas kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 72 Kurikulum Merdeka Semester 1.

Kamu dapat menyimak kunci jawaban ini sebagai referensi latihan Membaca Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 72 yang menjadi tugas mandiri.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 66 Kurikulum Merdeka, Latihan Siap-siap Belajar

Selengkapnya di bawah ini kunci jawaban Membaca Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 72 Kurikulum Merdeka, mengutip dari buku.kemdikbud.go.id.

Membaca

Jawablah pertanyaan ini secara mandiri kemudian bandingkan jawaban kalian dengan teman.

1. Menurut kalian, apa tujuan penulis menyapa pembaca dengan bertanya tentang ponsel pada bagian awal teks?

Jawaban: Penulis menduga bahwa pembaca memiliki ponsel. Penulis ingin menegaskan bahwa zaman sekarang ponsel memiliki peran penting. Oleh karena itu, penulis benar-benar bertanya apakah siswa memiliki ponsel atau tidak.

2. Menurut kalian, apakah mengetahui perkembangan teknologi komunikasi itu penting? Apa alasan kalian?

Jawaban: Penting. Agar kita tidak ketinggalan informasi tentang teknologi terkini, kita dapat memanfaatkan teknologi komunikasi yang baik.

3. Mengapa kata “kentongan” pada teks ditulis dengan huruf italik/miring?

Jawaban: Karena 'kentongan' merupakan bahasa daerah.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 45 Kurikulum Merdeka Semester 1, Soal Kegiatan 7

4. Dari delapan jenis yang disebutkan, teknologi apa yang pernah kalian coba? Bandingkan, selain internet, teknologi komunikasi apa yang sesuai untuk daerah kalian

Jawaban: Dari delapan jenis yang disebutkan, teknologi yang pernah saya coba adalah, surat, telepon, radio, televisi dan internet.

Selain internet, teknologi komunikasi yang sesuai untuk daerah saya adalah radio. Hal ini karena radio merupakan media komunikasi yang menjangkau daerah yang luas dan memiliki biaya yang relatif terjangkau.

5. Di Indonesia, Medan Prijaji yang terbit di Bandung pada Januari 1907 hingga Januari 1912 diakui sebagai surat kabar nasional pertama, karena Medan Prijaji menggunakan bahasa Melayu dan pemiliki serta pekerjanya orang Indonesia asli.