Modul Ajar

Link Download Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 5 Bertukar dan Membayar

Ini modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 4 SD Fase B Materi Bab 5 Bertukar dan Membayar tahun ajaran 2025/2026.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI MODUL AJAR : Referensi modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia kelas 4 SD Fase B Bab 5 Bertukar dan Membayar.(Freepik.com) 

Peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran diberi tantangan lebih melalui kegiatan pengayaan, seperti menulis cerita yang lebih kompleks atau membuat kamus mini. 

Sementara itu, peserta didik yang membutuhkan bimbingan tambahan akan didampingi melalui kegiatan remedial yang terstruktur, seperti menggunakan kartu kalimat atau bekerja dalam kelompok kecil.

Lebih dari sekadar keterampilan teknis berbahasa, modul ini dirancang untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila. 

Dimensi Bernalar Kritis diasah secara konsisten melalui kegiatan menganalisis informasi, membedakan fakta dan opini, serta memberikan argumen logis. 

Dimensi Gotong Royong dikembangkan melalui kerja kelompok saat membuat jadwal piket, sementara Berkebinekaan Global dipupuk dengan mempelajari keragaman budaya seperti tarian tradisional dan asal-usul nenek moyang.

Pengajaran kaidah kebahasaan dan kosakata baru disajikan secara induktif dan menyenangkan. 

Konsep tata bahasa seperti kalimat transitif-intransitif, homonim, majas personifikasi, dan kalimat efektif tidak diajarkan sebagai aturan yang kaku, melainkan diperkenalkan melalui teks bacaan yang menarik. 

Kosakata baru pun dipelajari dalam konteks cerita, dan diperkuat melalui kegiatan kreatif seperti membuat "Kamus Kartu", memastikan pemahaman yang lebih mendalam dan retensi yang lebih lama.

Untuk menjaga antusiasme belajar, modul ini kaya akan aktivitas pembelajaran yang kreatif dan partisipatif. 

Peserta didik tidak hanya duduk pasif, tetapi juga diajak untuk aktif terlibat dalam berbagai proyek. 

Mereka membuat poster untuk kampanye, menulis puisi tentang keindahan alam, melakukan wawancara dengan narasumber, hingga bermain peran untuk memahami konsep barter. 

Ragam aktivitas ini mengakomodasi berbagai gaya belajar dan minat peserta didik.

Sistem asesmen yang autentik menjadi pilar penting dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Modul ini memadukan asesmen formatif (seperti observasi saat diskusi dan presentasi) dengan asesmen sumatif yang berorientasi pada produk atau kinerja. 

Penilaian tidak hanya berfokus pada jawaban benar atau salah, tetapi juga pada kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuannya, misalnya melalui penilaian tulisan teks prosedur atau laporan perjalanan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved