Menangani Siswa Disabilitas Dapat Dilakukan Dengan Menyusun Kurikulum Adaptif? Soal Sulingjar 2025

SRIPOKU.COM - Berikut Kunci Jawaban Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) Tahun 2025 untuk Kepala Sekolah dan Guru Kelas, soal nomor 25.

Di bawah ini membahas rincian alasan yang bisa menjadi referensi bagi Bapak/Ibu Guru dalam mengisi Survei Lingkungan Belajar Tahun 2025.

Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.

Sulingjar bertujuan untuk mengukur aspek-aspek lingkungan satuan pendidikan (input dan proses belajar-mengajar) yang berdampak pada proses dan hasil belajar peserta didik.

Adapun jadwal Sulingjar untuk PAUD - SMA yakni mulai 15 September - 10 Oktober 2025.

Baca juga: Disabilitas Fisik Merujuk Pada Gangguan atau Keterbatasan yang Memengaruhi Mobilitas Fisik Siswa

25. Bagaimana pendapat Anda tentang beberapa pernyataan berikut ini?

Menangani siswa disabilitas dapat dilakukan dengan menyusun kurikulum adaptif. 

Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Setuju
Sangat setuju
Saya tidak bisa menjawab karena pertanyaan tidak relevan

Jawaban: Sangat setuju

Mengajar siswa disabilitas dengan cara yang sama dengan dengan siswa reguler dapat dilakukan tanpa guru pendamping.

Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Setuju
Sangat setuju
Saya tidak bisa menjawab karena pertanyaan tidak relevan

Jawaban: Setuju

Penjelasan;

1. Menangani siswa disabilitas dapat dilakukan dengan menyusun kurikulum adaptif

Jawaban: Sangat setuju

Artinya guru meyakini bahwa siswa disabilitas memerlukan kurikulum yang fleksibel, inklusif, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan mereka.

Kurikulum adaptif mencakup:

Penyesuaian materi (konten dipermudah atau diperkaya sesuai kemampuan).

Metode pembelajaran yang lebih variatif (visual, kinestetik, praktik).

Penilaian yang menekankan pada proses, bukan hanya hasil akhir.

Dengan kurikulum adaptif, siswa disabilitas dapat belajar secara lebih adil dan tidak merasa tertinggal.

2. Mengajar siswa disabilitas dengan cara yang sama dengan siswa reguler dapat dilakukan tanpa guru pendamping

Jawaban: Setuju

Artinya guru percaya bahwa siswa disabilitas bisa mengikuti pembelajaran reguler, selama guru menggunakan pendekatan yang inklusif, sabar, dan kreatif.

Hal ini menunjukkan keyakinan bahwa pendidikan inklusif memungkinkan semua siswa belajar bersama tanpa diskriminasi.

Namun, tetap perlu dicatat bahwa dalam praktiknya:

Tidak semua jenis disabilitas bisa ditangani tanpa guru pendamping.

Guru tetap membutuhkan strategi khusus, dukungan sarana, dan pemahaman terhadap kebutuhan individual siswa.

Jadi, jawaban ini lebih menekankan pada semangat inklusi: bahwa siswa disabilitas tidak otomatis harus dipisahkan dari siswa reguler.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News