Terkuak Cara Keji Buruh Bangunan Bunuh Istri Pegawai Pajak, Korban Melawan Usai Sadar dari Pingsan

Ringkasan Berita:

• Kronologi lengkap kematian istri pegawai pajak di Manokwari.
• Judi online jadi motif tersangka berbuat nekat kepada wanita yang sempat memperkerjakannya.
• Rekaman CCTV yang membongkar perbuatan jahat oknum buruh bangunan.

SRIPOKU.COM - Pembunuh istri pegawai pajak di Manokwari buka-bukaan terkait cara dia menghabisi nyawa korban.

Selain membuang jasad korban ke septic tank, pria yang sudah ditetapkan jadi tersangka ini ternyata melakukan mutilasi kepada wanita berusia 38 tahun tersebut.

Semua itu ia lakukan karena korban tidak memberi uang Rp 1 juta.

Atas tindakan kejinya di rumah kontrakan korban kawasan Reremi Puncak, Manokwari, tersangka bisa saja mendapat hukuman mati.

Kapolresta Manokwari, Kombes Ongky Isgunawan, mengatakan tersangka sempat kerja di rumah korban.

Sehari sebelum beraksi, korban berinisial AT (38) sudah membayar upah kepada tersangka.

Akan tetapi, upah senilai Rp 3,3 juta itu habis dalam waktu singkat gara-gara dipakai untuk judi online.

"Keesokannya, yakni pada Minggu (10/11/2025) pagi, tersangka mendatangi kediaman korban dan meminta uang Rp 1 juta," kata Ongky saat gelar perkara pada Rabu (13/11/2025).

Lantaran tak diberi, tersangka lalu menodongkan pisau sehingga korban berteriak dan minta tolong.

Ongky melanjutkan, tersangka mulai panik sehingga mendorong korban hingga terjatuh dan pingsan.

Korban sempat melakukan perlawanan saat sadar dari pingsan, di situlah tersangka membabi buta menganiaya korban memakai pisau.

Hingga akhirnya, AT tewas di tempat dan menderita luka tikaman parah.

Baca juga: Rela Resign Demi Dapat Anak, Fakta Pilu Kematian Istri Pegawai Pajak

Hilangkan Jejak, Tersangka Bakar Jasad Korban

Demi menghilangkan jejak, tersangka sempat kepikiran untuk membeli plastik besar di minimarket.

Namun, karena stok habis, ia lalu menggunakan karung beras berwarna oranye.

Jasad korban lalu dimasukkan ke dalam mobil bak terbuka milik korban dan tersangka menghubungi rental mobl pura-pura minta bantuan mengangkat kontainer.

"Saat itu, tersangka memakai ponsel korban," kata Ongky.

Di tempat kejadian, tersangka sudah bersih-bersih sehingga terkesan tidak terjadi apa-apa.

Tersangka juga sudah mengambil sejumlah harta benda milik korban.

Ketika memindahkan kontainer yang sudah berisi jasad korban, aksi tersangka terekam CCTV.

Kontainer berisi jasad korban kemudian dibawa ke belakang tempat karaoke Melodica.

Di sana, pelaku membakar kontainer tersebut untuk menghilangkan jejak.

Baca juga: Tak Terendus Anjing Pelacak, Jasad Istri Pegawai Pajak Disimpan Perampok di Septic Tank

Balas Pesan Suami Korban
‎
Sekira pukul 11.00 WIT, suami korban sempat mengirim pesan dan menelepon ke ponsel AT, namun tidak ada respons.

‎‎Satu jam berselang, ia menerima balasan singkat dari nomor korban bertuliskan “saya lagi nyuci”, yang tenyata dikirim oleh pelaku pembunuhan.
‎
‎Saat tiba di rumah pada pukul 15.30 WIT, suami korban mendapati pintu rumah terkunci dari dalam.

Ia juga menemukan bekas darah di lantai serta dinding rumah, sedangkan istrinya dan sejumlah barang berharga sudah tidak ada.

‎Dari hasil pemeriksaan polisi, jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam septic tank.

Ada luka tusuk di bagian dada dan paha korban pembunuhan itu.
‎
‎Berbekal hasil analisis rekaman CCTV dan pelacakan kendaraan, polisi pun menangkap pelaku di wilayah Inggramui, pada Selasa sekira pukul 02.00. 
‎
‎Barang bukti yang disita antara lain baju, sweater, dompet, tas, pisau, sangkur, serta mobil bak terbuka yang digunakan untuk membawa kontainer.
‎
Pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun. 
‎
Penyidik Polresta Manokwari juga menambahkan Pasal 365 ayat (5) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian.
‎
‎“Kasus ini masih kami dalami, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang membantu pelaku. Sedang ada pemeriksaan mendalam terhadap motif utamanya,” kata Ongky Isgunawan.

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com