Penculik Bocah Bilqis Ditangkap

Ipda Supriadi tak Berani Pulang, Kalimat 'Sakti' Jenderal Bintang 2 Selamatkan Bocah Bilqis

Perintah tegas seorang jenderal bintang dua bikin polisi yang punya misi menyelamatkan Bilqis tak bisa pulang.

|
Editor: Refly Permana
(Kompas.com/Reza Rifaldi)
JARINGAN TPPO - Para tersangka jaringan TPPO yang diungkapkan polisi saat dipamerkan dalam konferensi pers di aula Mapolrestabes Makassar, Jalan Ahmad Yani, Kota Makassar, Sulsel, Senin (10/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Bunyi perintah tegas jenderal bintang dua kepada petugas yang punya misi menyelamatkan bocah Bilqis.
  • Negosiasi alot Suku Anak Dalam dengan polisi agar Bilqis bisa kembali ke orangtua kandungnya.
  • Daftar tersangka dan peran mereka dalam kasus penculikan bocah Bilqis.

 

SRIPOKU.COM - Untuk mendapatkan kembali bocah Bilqis, polisi harus bernegosiasi selama dua malam penuh dengan para tetua adat Suku Anak Dalam

Negosiasi itu berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) hingga Sabtu  malam di wilayah pedalaman yang hanya bisa ditempuh lewat perjalanan darat belasan jam.

Perintah tegas seorang jenderal bintang dua bikin Kasubnit II Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar, Ipda Supriadi Gaffar, dan anggotanya tak berani pulang tangan kosong.

Akan tetapi, berkat perintah itu pula, Bilqis yang berusia empat tahun bisa kembali dengan selamat ke orangtua kandungnya.

Baca juga: Perwira Polisi Ini Dapat Penghargaan Khusus Usai Selamatkan Bilqis dari Kasus Penculikan, Karir Naik

Negosiasi Alot Polisi Dengan SAD, Butuh Waktu Dua Malam

“Dari Merangin masuk lagi ke daerah kampung dalam (SAD) untuk koordinasi dengan kepala-kepala suku adatnya di situ agar anak itu diserahkan kembali,” kata Ipda Supriadi Gaffar, Senin (10/11/2025).

Menurut Supriadi, negosiasi berjalan sangat alot. 

Polisi bahkan harus memohon dengan penuh kesabaran agar warga SAD bersedia menyerahkan Bilqis

“Kami memohon karena kami datang dengan hati nurani. Kalau anak itu tidak pulang, kami juga tidak akan pulang. Kami bujuk terus, mereka bertahan, karena sudah menganggap anak itu sebagai milik mereka sendiri,” ujarnya. 

Saat akhirnya Bilqis diserahkan, suasana berubah menjadi haru. 

Warga SAD menangis, sementara Bilqis sempat meronta karena sudah begitu dekat dengan orang-orang yang merawatnya. 

“Iya, betul, orang di sana menangis. Bilqis sempat meronta karena menganggap itu bapaknya, saking dekatnya mereka,” kata Supriadi.

Baca juga: Bukan Cuma Bilqis, Ternyata Pelaku Penculikan Sudah Jual 9 Bayi dan 1 Anak, Dijual via WA dan TikTok

Jenderal : Jangan Pulang ke Makassar Kalau Gagal

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, tak menampik memang menitipkan perintah tegas kepada anak buahnya.

Jenderal Polri bintang dua ini memberikan pesan tegas kepada jajarannya untuk bekerja keras mencari Bilqis dan pelaku sampai ketemu.

"Saya sampaikan kepada unit operasional, jangan coba-coba pulang ke Makassar kalau pelaku dan korban belum didapatkan," kata Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, dikutip dari YouTube Tribun-Timur.com.

Mantan Dirtipidum Bareskrim Polri itu menjelaskan bahwa tersangka AS dan MA membeli korban dari NH seharga Rp 30 juta.

Setelah itu, mereka menjual kepada kelompok suku Anak Dalam di Jambi seharga Rp 80 juta.

"Keduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA (WhatsApp). Tentu saja apa yang kita laksanakan pengungkapan ini kami akan terus mengembangkan," ujar Djuhandhani.

Djuhandhani diangkat menjadi Kapolda Sulsel pada 24 September 2025.

Ia menggantikan posisi Irjen Rusdi Hartono.

Sebelumnya, Djuhandhani mengemban jabatan sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri.

Saat menduduki posisi tersebut, ia mengusut kasus penting terkait dengan ijazah Jokowi.

Djuhandhani menyatakan ijazah Jokowi adalah asli dan sah berdasarkan hasil penyelidikan dan uji forensik yang dilakukan Bareskrim Polri.

Jenderal bintang 2 ini mengumumkan hasil pemeriksaan ijazah Jokowi pada Kamis, 22 Mei 2025.

Djuhandhani Rahardjo Puro tercatat aktif menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri sejak 22 Desember 2022 hingga September 2025.

Ia memiliki rekam jejak karier yang cemerlang di Polri.

Djuhandhani adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

Di Akpol, ia satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Berbagai jabatan strategis di Polri sudah pernah diemban oleh jenderal kelahiran Magelang, 31 Mei 1969, itu.

Djuhandhani tercatat pernah menjabat sebagai Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri.

Kariernya makin cemerlang setelah ia dimutasi sebagai Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri pada 2019.

Pada 2020, Djuhandhani diangkat menjadi Dirreskrimum Polda Bali.

Satu tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda Jawa Tengah.

Setelah itu, irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dipercaya menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri pada 2022.

Setelah cukup lama menduduki posisi tersebut, Djuhandhani kemudian diangkat menjadi Kapolda Sulsel pada 2025.

Baca juga: Kena Mutasi Besar-besaran, Jasa Besar Polri Pangkat Ipda Ambil Bocah Bilqis dari Suku Anak Dalam

Daftar Tersangka Kasus Penculikan Bocah Bilqis

Berikut sosok empat tersangka penculik Bilqis Ramdhani:

1. SY (30), perempuan, Pekerja Rumah Tangga (PRT), warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

2. NH (29), perempuan, pengurus rumah tangga, warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

3. MA (42), perempuan, PRT, warga Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.

4. AS (36), laki-laki, karyawan honorer, warga Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved