Berita Viral

DIUSIR Sahara hingga Difitnah Dosen Cabul, Yai Mim Ditawari Tinggal di Dubai, Dijanjikan Keamanan

Bahkan melihat Yai Mim yang diusir Sahara hingga merasa difitnah, mantan dosen ini pun ditawari tinggal di Dubai.

|
TikTok
YAI MIM PINDAH - Kolase TikTok. Diusir Sahara hingga Difitnah Dosen Cabul, Yai Mim Ditawari Tinggal di Dubai 

SRIPOKU.COM - Permasalahan yang menyeret mantan dosen UIN Malang, Yai Mim dan tetangganya, Sahara ternyata turut disoroti orang luar negeri.

Bahkan melihat Yai Mim yang diusir Sahara hingga merasa difitnah, mantan dosen ini pun ditawari tinggal di Dubai.

Tawaran untuk tinggal di luar negeri ini pun bukanlah yang pertama kali didapat Yai Mim.

YAI MIM VS SAHARA - Kebiasaan buruk Sahara dan suaminya terkait usaha rental dibongkar tetangga lama.
YAI MIM VS SAHARA - Kebiasaan buruk Sahara dan suaminya terkait usaha rental dibongkar tetangga lama. (kolase TikTok Sahara dan Roseenjoysherlife)

Baca juga: KASUS Dosen Cabul, Yai Mim Dilaporkan Sahara ke Polisi Ngaku Pelecehan Seksual, Siap Ungkap Bukti

Diketahui permasalahan Yai Mim dan Sahara memang viral lantaran keduanya saling melaporkan polisi.

Permasalahan yang awalnya perihal tanah sengketa ini pun kini sudah merambat ke permasalahan pribadi.

Karena itu tak heran kasus Yai Mim vs Sahara ini viral di media sosial hingga disoroti masyarakat luar negeri.

Mantan Dosen UIN Malang itu lantas mendapat ajakan untuk tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) oleh seseorang dengan akun TikTok @hamzehrealestate. 

Dalam video tersebut, pria dalam video tersebut mengajak Yai Mim untuk mempertimbangkan tinggal di Dubai

"Pesan ini buat Ya Imim, saya dengar anda mau pindah ke Australia atau Malaysia, datang ke Dubai," kata pria tersebut.

Orang tersebut pun memberikan jaminan bahwa Yai Mim tidak akan mendapatkan hal serupa seperti perlakuan Sahara padanya.

"Foto mobilnya terus submit laporannya. Setelah laporan dikirim, polisi bakal kasih denda dan derek mobil yang menghalangi pintu darurat, properti pribadi atau jalan raya," kata Yai Mim

Lebih lanjut, ia mengatakan warga di sana tidak boleh main sembarang merekam atau memotret orang lain tanpa izin. 

Apalagi, foto yang diambil tanpa izin diunggah di internet. 

Pasalnya, pemerintah Dubai memberlakukan aturan ketat demi menjaga privasi dan keamanan publik. 

"Kalau anda nekat, bisa kena masalah besar, didenda atau masuk penjara," lanjutnya. 

Sistem hukum di Dubai sangat jelas dan ketat. 

Jika anda terlibat masalah dengan tetangga, rekan bisnis atau siapa pun, semua bisa diselesaikan lewat jalur resmi pemerintah tanpa harus mengundang perhatian publik secara luas. 

"Kalau anda ada masalah sama orang lain, bisa tetangga partner bisnis, atau siapa saja, mudah diatasi. Anda tinggal masuk ke jalur resmi pemerintah dan buka kasusnya. Di sini, enggak perlu bikin viral buat dapat keadilan," jelasnya. 

SAHARA NGAKU DILECEHKAN - Kolase Yai Mim dan Sahara. SAKIT Hatinya Sahara Ngaku 4x Dilecehkan Yai Mim Secara Verbal, Omongan Seperti Bukan Seorang Kyai
SAHARA NGAKU DILECEHKAN - Kolase Yai Mim dan Sahara. SAKIT Hatinya Sahara Ngaku 4x Dilecehkan Yai Mim Secara Verbal, Omongan Seperti Bukan Seorang Kyai (KolaseDensu/Cumicumi)

Sebelum mengakhiri videonya, ia berharap agar bisa bertemu langsung dengan Yai Mim

"Jadi, Yai Mim kalau anda ke Dubai kabari ya, kehormatan buatku kalau bisa bertemu anda," pungkasnya. 

Namun Yai Mim tampak tak memberikan reaksi terkait kabar tersebut.

Hal ini pun bukanlah pertama kali Yai Mim mendapat tawaran pindah negara.

Sebelumnya, Yai Mim mengaku ditawarkan untuk pindah warga negara ke Malaysia.

Hal itu diungkap sendiri oleh Yai Mim baru-baru ini.

"Kemarin saya ditawari Perdana Menteri Datuk Anwar Ibrahim, 'hei, Yai Mim tinggal sini aja," ujar Yai Mim dilansir dari YouTube Intens Investigasi.

Namun lantaran mengaku cinta dengan tanah air, Yai Mim pun mengaku tak mau menerima tawaran tersebut.

"Aku cinta Indonesia'," ujar Yai Mim menjawab.

Yai Mim mengaku sering bolak-balik ke Malaysia untuk menghadiri agenda kumpul ulama setiap tahun. 

Dari pertemuan itu, ia biasanya diberikan hadiah oleh para tokoh mulai dari gubernur sampai Perdana Menteri Malaysia. 

"Saya sering ke Malaysia untuk menemui ada kumpul-kumpul ulama setiap tahun, ada agenda di sana. Biasanya, kami dari raja-raja itu dikasih hadiah termasuk dari Perdana Menterinya. Dari Gubernur Kelantan pasti dikasih," lanjutnya. 

Namun, ia tetap menolak penawaran untuk berpindah menjadi warga negara Malaysia. 

Alih-alih pindah warga negara, Yai Mim lebih memilih pindah sementara mencari suaka politik ke Australia setelah mendapatkan pengusiran dari warga. 

"Jadi gini, enggak peduli sekarang ini. Pak RT monggo, mau Pak Sofyan disuruh parkir di depan musala, mau parkir di depan rumah monggo, di pinggiran jalan monggo, karena saya sudah diusir dan sebentar lagi saya akan mengurus suaka politik ke Australia," pungkasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved