Berita Viral

VIRAL Wabup Garut 'Ngamuk' Imbas Ditagih Janji saat Kampanye, Kini Putri Karlina Mendadak Minta Maaf

Dalam video yang beredar, terekam Putri Karlina berdebat dengan warga menggunakan nada tinggi hingga videonya viral di media sosial.

|
Editor: pairat
Instagram
WAKILBUPATI GARUT - Potret kolase Wakil Bupati Garut Putri Karlina (kiri-kanan). Setelah terekam berdebat dengan warga menggunakan nada tinggi hingga videonya viral di media sosial kini Putri Karlina minta maaf. 

Putri Karlina terlihat berbicara dengan nada tinggi sebelum akhirnya diajak meninggalkan lokasi. 

Saat Putri Karlina meninggalkan lokasi. Lalu, pria itu memberi pernyataan dengan lantang.

"Realisasikan janji-janji politik, suara rakyat suara Tuhan. Kalau janji politik tidak ditepati berarti membohongi Tuhan, terima kasih," kata dia.

Putri Karlina Akhirnya Minta Maaf

BIANG KELADI - Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memberikan keterangan kepada wartawan di rumah dinas wakil bupati, Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025). Biang Keladi Sebarkan Info Makan Gratis di Hajatan Anak Dedi Mulyadi
BIANG KELADI - Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memberikan keterangan kepada wartawan di rumah dinas wakil bupati, Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025). Biang Keladi Sebarkan Info Makan Gratis di Hajatan Anak Dedi Mulyadi (TribunJabar.id/Sidqi al Ghifari)

Baca juga: HARTA Kekayaan Putri Karlina, Wabup Garut yang Dinikahi Putra Dedi Mulyadi, 5 Kali Lipat Lebih Tajir

Setelah keluar dari tenda hajatan, Putri Karlina pun menghadapi para wartawan yang telah menunggu pernyataan darinya.

Putri Karlina menjelaskan bahwa ia sudah merealisasikan janji-janji kampanyenya satu per satu. Salah satunya, terkait bantuan bagi para UMKM.

"Bapak-bapak tahu ada apa? WiraHebat, ada hadiahnya Rp50 juta. Ada dua yang menang dan itu berjalan terus sampai lima tahun," ungkap Putri Karlina, dikutip dari video yang beredar.

Menantu Dedi Mulyadi ini mengaku merasa terganggu jika ada masyarakat yang merasa bahwa pemerintah tidak bekerja.

"Makanya saya agak terganggu, kenapa dia seperti kita enggak ngejalanin semuanya," ucap Putri karlina.

Ibu tiga anak ini juga melanjutkan terkait salah satu programnya Bantuan Hidup Hebat bagi masyarakat kelompok rentan yang tidak mendapatkan bansos dari pemerintah pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).

"Bantuan Hidup Hebat itu ada anggarannya, tetapi saya bilang yang enggak dapat PKH dan BPNT. Itu semua datanya ada di DTSEN, dan itu lagi dirapihkan," beber Putri Karlina.

Putri Karlina juga menjelaskan bahwa program lainnya seperti berobat gratis menggunakan KTP, juga sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.

Kembali ke persoalan UMKM, Putri Karlina mengaku enggan sembarangan memberikan uang negara tanpa memastikan usaha tersebut akan berjalan atau tidak.

"Sekarang pikirin, semua orang dapat Rp50 juta dipakai judol apa, kan kita enggak mau. Artinya kami juga enggak bijaksana dong sebagai pemimpin kalau langsung aja nyawer," ucap Putri Karlina.

"Sehingga, yang kami taruh adalah hibah kompetitif, orang-orang yang benar punya usaha, dikasih belajar dulu, dikasih bantuan modal dengan harapan usahanya jalan, sumber dayanya nambah. Jadi, penganggurannya ditekan," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved