Berita MBG

2 Cucu Mahfud MD Keracunan MBG sampai Dirawat Intensif di RS, Singgung Ucapan Prabowo: Itu Nyawa!

Rupanya dari banyaknya korban yang berjatuhan, ada dua cucu Mantan Menko Polhukam Mahfud MD yang turut terkena.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
KERACUNAN MBG - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menghadiri acara simposium yang diadakan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Gedung MK, Jakarta Pusat (16/9/2014). 2 Cucu Mahfud MD Keracunan MBG sampai Dirawat Intensif di RS 

SRIPOKU.COM - Belakangan viral perihal anak-anak yang menjadi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Rupanya dari banyaknya korban yang berjatuhan, ada dua cucu Mantan Menko Polhukam Mahfud MD yang turut terkena.

Mahfud MD pun tampak menyoroti ucapan Presiden Prabowo mengenai korban dari MBG itu.

REAKSI MAHFUD MD - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019). Imbas ijazah terbukti palsu, Mahfud MD sebut Jokowi tetap SAH jadi Presiden
REAKSI MAHFUD MD - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019). Imbas ijazah terbukti palsu, Mahfud MD sebut Jokowi tetap SAH jadi Presiden (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: ANAK Sekolah yang Wali Muridnya Tolak MBG dan ke Sekolah Naik Pajero Protes: Apa Bunda Gak Mampu?

Diceritakan Mahfud MD dua orang cucunya yang keracunan adalah cucu dari keponakannya.

Kedua cucunya itu bersekolah di Yogyakarta.

Dilansir dalam YouTube Mahfud, ia pun membenarkan bahwa kondisi sang cucu sampai harus dirawat.

"Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja," ujar Mahfud.

"Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah," jelasnya.

Mahfud mengatakan, salah satu cucunya bahkan sampai dirawat di rumah sakit imbas keracunan MBG.

Sedangkan cucunya yang satu lagi hanya mengalami muntah-muntah, lalu boleh pulang ke rumah.

"Nah yang enam itu, enam dan kakaknya gitu, kakak yang masih dirawat di rumah sakit itu, habis muntah-muntah sehari disuruh pulang, bisa dirawat di rumah. 

Tapi yang ini (cucu kedua) sampai empat hari di rumah sakit. Ada dua, iya bersaudara, beda kelas. Di sekolah yang sama," papar Mahfud.

Mahfud menyoroti Presiden Prabowo Subianto yang menyebut korban keracunan MBG hanya 0,0017 persen dari total 30 juta MBG yang sudah disalurkan selama ini.

"Dan memang itu menjadi isu nasional juga ya, meskipun betul itu hanya 0,0017 persen, kata Presiden, dan kecil sekali kan memang. Tapi kan juga jutaan pesawat terbang di dunia ini lalu lalang setiap hari, kecelakaan satu aja tidak sampai 0,001 persen, orang ribut. Karena itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan," katanya. 

"Ini bukan persoalan angka, ini harus diteliti lagi apa masalahnya," imbuh Mahfud.

Wakil Kepala Gizi Nangis Minta Maaf

Sebelumnya, belakangan kasus anak-anak keracunan lantaran MBG semakin meningkat.

Tak cuma keracunan biasa, anak-anak yang mendapat MBG tersebut harus menjalani perawatan di puskesmas hingga rumah sakit.

SPPG - Foto SPPG. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menginstruksikan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai bermasalah. 
SPPG - Foto SPPG. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menginstruksikan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai bermasalah.  (Handout)

Mengenai hal ini wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik Sudaryati Deyang meminta maaf.

Sambil menangis, Nanik mengungkap niatan ia dan Presiden memberikan MBG ini tentu untuk membantu anak-anak.

Nanik pun mengaku sedih melihat video anak-anak yang harus digotong ke puskesmas maupun posko kesehatan akibat makanan yang dikonsumsi. 

Ia membayangkan bila hal tersebut terjadi pada anaknya sendiri. 

"Kalau anak saya panas saja, saya sudah stres bukan main. Apalagi ini melihat anak-anak sampai digotong ke puskesmas, ke posko," katanya seperti dikutip dari YouTube KompasTv.

Ia melanjutkan tujuan program MBG adalah mulia, yakni memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak demi terwujudnya generasi emas. 

Akan tetapi, ia mengakui adanya kelemahan dalam pelaksanaan program tersebut sehingga menimbulkan peristiwa keracunan. 

"Padahal niat kami, nawaitu kami, nawaitu presiden adalah ingin membantu anak-anak terpenuhi gizinya agar mereka menjadi generasi emas. 

"Mereka (anak-anak) sering sekolah hanya dengan berlaukan garam saja. Kami ingin agar anak-anak Indonesia mempunyai keadilan dalam pemenuhan gizi," ujarnya sembari menangis. 

Ia pun meminta maaf kepada seluruh orang tua dan anak-anak yang terdampak. 

Pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan secara menyeluruh. 

Nanik juga mengajak masyarakat ikut mengawasi jalannya dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah. 

"Jadi sekali lagi ada anak-anak saya yang tercinta di seluruh indonesia dan juga para orang tua, saya mohon maaf dan berjanji tidak akan terjadi lagi. Kami juga mohon kepada semua pihak untuk berikutnya ikut mengawasi jalannya dapur MBG," pungkasnya. 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia pada pemerintahan Prabowo Subianto yang berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025.

MBG menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui.

Meski dirancang dengan klaim untuk meningkatkan gizi masyarakat, penerapan MBG menuai banyak kritik dan krisis kepercayaan, terutama karena menyebabkan keracunan massal. 

Lebih dari 5.000 kasus keracunan MBG terjadi di seluruh Indonesia (per September 2025), dengan kasus serentak terbanyak terjadi pada 1.333 pelajar di Bandung Barat.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved