Berita MBG

2 Cucu Mahfud MD Keracunan MBG sampai Dirawat Intensif di RS, Singgung Ucapan Prabowo: Itu Nyawa!

Rupanya dari banyaknya korban yang berjatuhan, ada dua cucu Mantan Menko Polhukam Mahfud MD yang turut terkena.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
KERACUNAN MBG - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menghadiri acara simposium yang diadakan presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Gedung MK, Jakarta Pusat (16/9/2014). 2 Cucu Mahfud MD Keracunan MBG sampai Dirawat Intensif di RS 

Wakil Kepala Gizi Nangis Minta Maaf

Sebelumnya, belakangan kasus anak-anak keracunan lantaran MBG semakin meningkat.

Tak cuma keracunan biasa, anak-anak yang mendapat MBG tersebut harus menjalani perawatan di puskesmas hingga rumah sakit.

SPPG - Foto SPPG. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menginstruksikan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai bermasalah. 
SPPG - Foto SPPG. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menginstruksikan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai bermasalah.  (Handout)

Mengenai hal ini wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik Sudaryati Deyang meminta maaf.

Sambil menangis, Nanik mengungkap niatan ia dan Presiden memberikan MBG ini tentu untuk membantu anak-anak.

Nanik pun mengaku sedih melihat video anak-anak yang harus digotong ke puskesmas maupun posko kesehatan akibat makanan yang dikonsumsi. 

Ia membayangkan bila hal tersebut terjadi pada anaknya sendiri. 

"Kalau anak saya panas saja, saya sudah stres bukan main. Apalagi ini melihat anak-anak sampai digotong ke puskesmas, ke posko," katanya seperti dikutip dari YouTube KompasTv.

Ia melanjutkan tujuan program MBG adalah mulia, yakni memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak demi terwujudnya generasi emas. 

Akan tetapi, ia mengakui adanya kelemahan dalam pelaksanaan program tersebut sehingga menimbulkan peristiwa keracunan. 

"Padahal niat kami, nawaitu kami, nawaitu presiden adalah ingin membantu anak-anak terpenuhi gizinya agar mereka menjadi generasi emas. 

"Mereka (anak-anak) sering sekolah hanya dengan berlaukan garam saja. Kami ingin agar anak-anak Indonesia mempunyai keadilan dalam pemenuhan gizi," ujarnya sembari menangis. 

Ia pun meminta maaf kepada seluruh orang tua dan anak-anak yang terdampak. 

Pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan secara menyeluruh. 

Nanik juga mengajak masyarakat ikut mengawasi jalannya dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved