Gedung Ponpes Roboh di Sidoarjo
TANGIS Santri di Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Ternyata Baru Dicor Pagi Lalu Sorenya Roboh
Penyelamatan dramatis dilakukan untuk mengevakuasi para santri yang ada di bawah reruntuhan. Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit
Ia menyebutkan ambruknya bangunan tersebut merupakan takdir Tuhan dan meminta kepada para santri serta orang tua untuk bersabar menerima keadaan ini.
Baca juga: Sosok Maulana Affan, Santri Meninggal Akibat Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Umur 15 Tahun
“Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik,” katanya kepada awak media, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Abdul Salam menekankan pentingnya kesabaran dalam menghadapi musibah ini.
“Diberi pahala yang sangat-sangat apa yang enggak bisa mengutarakan, mudah-mudahan yang dibalas dengan balasan kebaikan oleh Allah,” ungkapnya.
Saat ini, proses evakuasi dan penyelidikan masih berlangsung.
Pihak Ponpes telah menghentikan semua kegiatan santri untuk waktu yang belum ditentukan.
“Iya (berhenti sementara) belum ditentukan,” pungkasnya.

Update Korban
Setidaknya, tercatat 87 orang korban berhasil dievakuasi dari runtuhan Gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, jumlah tersebut dihimpun dalam laporan proses pencarian yang dilakukan Tim SAR, hingga pukul 23.30 WIB.
Ternyata, satu orang diantaranya, dikabarkan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban meninggal dunia itu, Ahmad Maulana Alfian Ibrahim, berusia 13 tahun, berdomisili di Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.
Sedangkan, 86 orang di antaranya mengalami luka ringan, sedang dan berat.
Mereka menjalani perawatan di tiga rumah sakit (RS) berbeda wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.