Kematian Brigadir Esco

KEKECEWAAN Ayah Brigadir Esco saat Briptu Rizka Adegan Rekonstruksi, Akui Tak Dilibatkan 'Gak Jelas'

Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi mengaku sangat kecewa karena tidak diizinkan menyaksikan langsung rekonstruksi Briptu Rizka.

Editor: pairat
Kolase Ist TikTok dan facebook
REKONSTRUKSI KEMATIAN - Tampang Briptu Rizka di Rekonstruksi Kematian Brigadir Esco (Kiri-tengah). Potret briptu Rizka (kanan). Briptu Rizka Santai Disoraki Warga, Bicaranya Keras 

SRIPOKU.COM - Kekecewaan ayah mendiang Brigadir Esco saat sang menantu, Briptu Rizka menjalani adegan rekonstruksi terungkap.

Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi pun mengungkap kekecewaan, pasalnya pihak keluarga sama sekali tidak dilibatkan saat rekonstruksi.

Ia mengaku sangat kecewa karena tidak diizinkan menyaksikan langsung rekonstruksi Briptu Rizka.

Sehingga pihaknya mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi saat proses tersebut. 

"Kita gak tahu apa proses di dalam, kita gak jelas, kita gak dikasih masuk, sangat kecewa," kata Samsul, dikutip dari TribunnewsBogor, Selasa (30/9/2025).

POLISI BUNUH POLISI - Briptu Riska yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco saat mengikuti rangkaian reka adegan saat proses rekonstruksi di TKP, Senin (28/9/2025).
POLISI BUNUH POLISI - Briptu Riska yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco saat mengikuti rangkaian reka adegan saat proses rekonstruksi di TKP, Senin (28/9/2025). (TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA)

Baca juga: MISTERI Sosok Mr X Bantu Briptu Rizka Pindahkan Jasad Brigadir Esco ke Kebun, Motif WIL atau PIL?

Diketahui Brigadir Esco merupakan anggota Polsek Sekotong yang ditemukan tewas dengan leher terjerat tali di belakang rumahnya di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.

Sekotong adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pemerintah daerah menganggap Sekotong sebagai kawasan strategis untuk pengembangan masa depan Kabupaten Lombok Barat.

Brigadir Esco tewas diduga dibunuh sang istri, Briptu Rizka pada 24 Agustus lalu. Britu Rizka pun kini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Rutan Polda Nusa Tenggara Barat.

Gelaran rekonstruksi digelar di rumah Brigadir Esco dan Briptu Rizka di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat pada Senin (29/9/2025). Reka adegan tersebut versi alibi Rizka yang jadi tersangka pembunuhan suaminya. 

Selain itu Samsul juga menyayangkan Polres Lombok Barat menggelar rekonstruksi secara internal tanpa melibatkan keluarga. Ia curiga ada yang disembunyikan oleh Briptu Rizka terkait penyebab kematian putranya itu.

"Katanya terbuka tapi kenapa ditutup-tutupi begini. Kan kami gak paham. Kayaknya ada yang disembunyikan juga sama keluarga tersangka. Kalau memang satu arah mengungkap tersangka, kenapa tidak kerjasama," kata Samsul.

Terkuak Sosok Fadil

Sosok pria bernama Fadil kini terseret dalam kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely. Namanya disebut dalam rekonstruksi Briptu Rizka Sintiyani.

Dari puluhan adegan yang diperagakan, terkuak bahwa Briptu Rizka sempat berpapasan dengan seorang pria bernama Fadil.

"Yah di sini dia, buka aja sedikit (pintunya). Rizka di sini ya? Di sini kamu kan?" tanya petugas ke Rizka

"Pokoknya saya sempat papasan sama Fadil," kata Rizka.

"Kamu di sini, Fadil di dalam?," tanya petugas.

"Iya sudah di dalam dia," jawab Briptu Rizka.

"Berarti kamu di dalam? Tapi kamu papasan di sini kan?" kata petugas.

Namun begitu Briptu Rizka tak menjelaskan rinci adegan tersebut. "Pokoknya saya sempat papasan sama Fadil, Bang. Tapi intinya Fadil yang duluan masuk. Sempat papasan," katanya.

Akan tetapi, ia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Hal ini karena Briptu Rizka mengaku lupa. "Saya lupa di gerbang apa di mana, pokoknya saya sempat papasan, intinya Fadil yang duluan masuk," katanya.

Kuasa hukum Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan mengatakan Rizka memperagakan kurang lebih 30 adegan. Tapi kata Anton, tidak ada rekonstruksi pembunuhan yang diperagakan Rizka. "Tidak ada adegan pembunuhan dalam rumah," katanya.

Rekonstruksi menurut Anton, hanya memperagakan cuci baju, menggunakan motor, hingga mencium bau. "Hanya soal dia mencuci pakaian, kemudian penggunaan motor, dan adanya bau bangkai dari dalam rumah," katanya.

Tabiat Briptu Rizka Dibongkar Ayah Mertua

BUNUH SUAMI -  Kolase gambar memperlihatkan Brigadir Esco Faska Rely (kanan), yang telah meninggal dunia, bersama sang istri Briptu Rizka Sintiani (kiri), yang kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya. Sebelum jadi tersangka, Briptu Rizka ternyata tidak pernah melapor ke siapapun terkait hilangnya Brigadir Esco.
BUNUH SUAMI - Kolase gambar memperlihatkan Brigadir Esco Faska Rely (kanan), yang telah meninggal dunia, bersama sang istri Briptu Rizka Sintiani (kiri), yang kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya. Sebelum jadi tersangka, Briptu Rizka ternyata tidak pernah melapor ke siapapun terkait hilangnya Brigadir Esco. (tribun lombok)

Baca juga: BRIPTU Rizka Ngaku Lupa saat Adegan di Rumah, Pelaku Lain Diduga Habisi Nyawa Brigadir Esco Terjawab

Ayah Brigadir Esco Rasca Rely, Samsul Herawadi membongkar tabiat menantunya, Briptu Rizka Sintiyani.

Menurut Samsul, sosok Briptu Rizka dikenal sebagai orang yang keras dalam kesehariannya.

Namun Samsul tidak menyangka menantunya itu dengan tega menghabisi nyawa Brigadir Esco.

Selama berumah tangga dengan Brigadir Esco, Briptu Rizka memang beberapa kali kerap cekcok.

Setiap kali ada masalah, ia dan suaminya pasti akan curhat kepada ayah mertunya.

Bahkan setelah membunuh suaminya, Briptu Rizka juga sempat curhat ke Samsul.

Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan pada 24 Agustus 2025, di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Lokasi penemuan Brigadir Esco ini hanya sekitar 12 meter dari rumahnya.

Brigadir Esco ditemukan setelah menghilang sejak tanggal 13 Agustus 2025 lalu.

Setelah hampir satu bulan ditemukan, polisi akhirnya menetapkan istrinya yang juga seorang polwan, sebagai tersangka pembunuhan.

Dia ditahan di Rutan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda NTB sejak Sabtu (21/9/2025).

"Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istrinya menjadi tersangka," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Mohammad Kholid.

Hasil otopsi terungkap bahwa Brigadir Esco Faska Rely tewas akibat hantaman benda tumpul.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Briptu Rizka sempat merasa tersudutkan.

Ia meminta bantuan Samsul karena penyidik mengarahkan dirinya jadi tersangka.

Kepada Samsul, Briptu Rizka juga sempat meminta tolong melalui chat.

"Pernah dia bilang saya 'gak bisa ke sana bawa cucu, jengukin makam, karena saya diperiksa, saya bingung muaranya orang-orang, penyidik tuduhannya ke saya. Bagaimana ini pak?'," kata Samsul menirukan ucapan Rizka.

Belum menaruh rasa curiga, Samsul pun meminta agar menantunya itu jujur.

"Saya bilang, kenapa pusing? Jawab jujur, iya iya tidak tidak," ujarnya.

Bahkan ia pun meminta Rizka untuk bicara saja padanya jika memang ia pelakunya.

"Kalau iya pelakunya jujur saja, atau ke sani (bilang). Dia memohon ke saya, saya suruh bilang jujur," katanya lagi.

Menurut Samsul, menantunya itu tipe orang yang cukup keras.

"Memang kita tahu karakter istrinya, memang keras," ucap Samsul.

Namun meski begitu, Samsul selama ini memperlakukan menantunya itu seperti anak sendiri.

Apalagi Brigadir Esco dan Briptu Rizka selalu curhat pada Samsul jika ada masalah apapun.

"Tapi sehari-hari setiap ada masalah, dua-duanya curhat ke saya. Tapi saya damaikan, gak saya marahi dua-duanya. Bagaimanapun kalian sudah satu hati, saya tidak berhak ikut campur rumah tangga kalian," ucap Samsul.

Kecurigaan Rizka sebagai pembunuh Brigadir Esco, kata Samsul, dikarenakan adanya barang bukti berupa bercak darah milik korban.

Bercak darah itu ditemukan di beberapa benda di dalam rumah Rizka.

"Ditemukan ada bercak darah di handuk anak korban, yang ditemukan di ruang anak korban, diduga darah korban," tutur Samsul.

Ia pun mengaku kaget dengan adanya temuan tersebut.

"Saya kaget dan terdiam, kok bisa ada bercak darah. Terus ada gunting, bercak darah di belakang pintu anak korban, di tissue, dan banyak lagi," katanya.

Samsul mengatakan kalau saat itu ia belum mencurigai menantunya.

"Saya bingung, kok bisa ada hal-hal begitu," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved