Berita Palembang

Restorasi Mangrove, Selain Lestarikan Lingkungan Juga Dorong Perekonomian 

restorasi mangrove di kawasan pesisir Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan hal positif.

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Arief Basuki
RESTORASI MANGROVE - Lokakarya Penutupan Proyek Riset Aksi SMART yang digelar di Ballroom Hotel Santika Premier Palembang, Rabu (12/11/2025) Program percontohan Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART), dinilai berhasil memadukan manfaat ekologis dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

“Selama empat tahun, banyak pembelajaran berharga yang kami dapatkan. Semoga hasil proyek ini memberikan dampak luas dan berkelanjutan,” ujarnya.

Syafrul menambahkan, pihaknya juga telah menyusun rencana pembangunan ekowisata di Desa Sungsang IV sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi lokal.

“Harapannya, capaian ini dapat diteruskan agar manfaatnya semakin besar dan berkesinambungan,” tambahnya.

Dari pihak akademisi, Dr Dessy Adriyani dari Tim Riset Bidang Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) menilai proyek SMART memberikan pengalaman berharga bagi dunia kampus.

“Program ini tidak hanya berdampak bagi masyarakat, tetapi juga bagi dunia akademik. UNSRI terbuka untuk melanjutkan kerja sama riset aksi demi kemajuan bersama,” katanya.

Dukungan juga datang dari Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim, yang menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melanjutkan program ini.

“Program SMART sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Banyuasin mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa merusak ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan efisiensi energi,” tegas Erwin.

Dengan keberhasilan proyek SMART, kawasan pesisir Sungsang kini menjadi contoh nyata bahwa pelestarian alam dan peningkatan ekonomi dapat berjalan seiring, menghadirkan masa depan pesisir yang lebih hijau, produktif, dan berdaya.

Kades Sungsang IV Romi Adi Candra menjelaskan untuk melakukan restorasi Manggrove di mulai dari penyemaian , pembibitan dan penanaman semuanya dilakukan masyarakat.

“Seluruh kegiatan restorasi ini melibatkan masyarakat dari awal , kita terkadang kesulitan biaya  dan dukungan seluruh stekholder nah itu  yang kita harapkan untuk mempermudah masyarakat menanam dan menghasilkan ekonomi yang lebih baik,” paparnya.

Sedangkan produk turunan dari tanaman Manggrove menurutnya sabun cuci tangan, sirup, dodol dan lain-lain.

“Dari hasil manggove ini menjadi tempat berkembang biaknya ikan dan udang-udang dan ikan serta udang kita itu dibuat pempek  udang itu dari mangrove,”katanya.

Camat Banyuasin II Ahmad Riduan Ssos Msi menambahkan dengan kegiatan ini bisa mengangkat nama desa dan Kecamatan Banyuasin II .

“Bisa menambah pertumbuhan ekonomi , contohnya  dengan adanya kegiatan-kegiatan ini bisa memperkerjakan masyarakat sekitar  dan dari awal masyarakat di libatkan dengan adanya penanaman mangrove dan pekerjaannya dilibatkan masyarakat, “tuturnya.

Pihaknya berharap kedepan bisa membawa desa -desa lain selain desa Sungsang dalam kegiatan ini.

“Kami di Banyuasin ini banyak tempat-tempat yang bisa di tanami Manggrove,” pungkasnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved