Mata Siswi SD Lebam Usai Pulang Sekolah

SDN 150 Palembang Sambut Baik Niat Maaf Keluarga Siswi F, Tunggu Hasil Resmi Penyebab Mata Lebam

Pihak sekolah SDN 150 Palembang memberikan tanggapan terkait kabar terkini siswi F. 

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rachmad Kurniawan
BERI KETERANGAN - Eka Octa Nugraha, Kepala Sekolah SDN 150 Palembang memberikan pernyataan terkait viralnya salah satu murid kelas 1 yang matanya merah dan lebam, Senin (3/11/2025). Pihak sekolah bantah ada kekerasan terhadap siswi tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Siswi F sudah pulang dari rumah sakit Bari Palembang setelah dirawat akibat mata lebam. 
  • Kabar pulangnya sang siswi disambut baik pihak sekolah. 
  • Namun pihak sekolah menunggu hasil resmi medis terkait penyebab mata lebam.
  • Kepsek berharap permasalahan segera selesai dan kondisi itu cepat membaik sehingga F bisa bersekolah lagi.

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -  Pihak sekolah SDN 150 Palembang memberikan tanggapan terkait kabar terkini siswi F. 

F dikabarkan telah pulang ke rumah pasca dirawat di Rumah Sakit Bari Palembang.

Bocah 7 tahun itu dirawat karena mengalami lebam mata. 

Namun penyebab lebam dan merah mata tersebut bukan disebabkan penganiayaan yang dilakukan guru melainkan karena sakit.

Baca juga: Siswi F Sudah Pulang, Kuasa Hukum Sebut karena Sakit tapi Masih Tunggu Hasil Resmi Medis

Kabar yang beredar di media sosial dari salah satu keluarga korban menyebutkan bahwa penyebab mata lebam F bukan karena dugaan penganiayaan oleh guru, melainkan karena kondisi kesehatan, bahkan diklaim positif mengidap pertusis (batuk rejan).

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 150 Palembang Eka Octa Nugraha menyampaikan kalau ia belum bisa memberikan pernyataan terkait kabar itu sebelum ada surat resmi dari pihak terkait. Termasuk hasil pemeriksaan medis.

"Kami belum bisa kasih keterangan lebih lanjut nanti kalau sudah ada surat resmi pihak terkait, untuk meyakinkan. Kalau memang begitu ya Alhamdulillah," ujar Eka saat dikonfirmasi, Senin (10/11/2025).

Eka mengapresiasi jika memang ada niatan dari pihak keluarga F bakal menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi atas kesalahpahaman yang terjadi.

Ia hanya berharap permasalahan segera selesai dan kondisi itu cepat membaik sehingga F bisa bersekolah lagi.

"Semoga cepat selesai, anak bisa sekolah. Jelas (beri maaf) kita kan sebagai pengajar, semoga kedepannya lebih baik," katanya.

Akui Pertusis

Sebelumnya, kondisi mata F yang memerah sempat memunculkan dugaan awal adanya tindak penganiayaan oleh oknum guru di sekolahnya. 

Namun, kini, keluarga mulai memberikan klarifikasi terkait penyebab kondisi F.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Bari atau keluarga mengenai kaitan mata merah F dengan dugaan penganiayaan atau penyakit pertusis (batuk rejan), salah satu anggota keluarga F dengan akun Instagram @virasoniaaaa memberikan petunjuk penting melalui unggahannya.

Dalam status Instagram tersebut, akun tersebut menuliskan hasil pemeriksaannya positif pertusis. 

"Hasil pemeriksaan positif pertusis guys, Untuk masalah sekolah dan guru nanti bi Erna akan didampingi pengacaranya untuk menjelaskan ke masyarakat. Untuk memperbaiki nama sekolah, dan meminta maaf kepada pihak sekolah." tulisnya. 

Pertusis juga disebut sebagai batuk rejan, adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan batuk paroksismal (berulang) yang sering diikuti dengan suara napas seperti "whoop" khas saat menarik napas.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa keluarga mengakui hasil pemeriksaan medis F adalah positif mengidap pertusis. 

Selain itu, pihak keluarga juga berencana untuk meminta maaf kepada pihak sekolah dan guru atas kehebohan yang terjadi.

Akun tersebut juga menambahkan permohonan maaf terkait kehebohan yang ditimbulkan oleh postingannya.

"Semoga informasi ini dapat membantu teman teman yang masih menanyakan hasil. Untuk bisa sekolah aku minta maaf karena postingan ku jadi rame dan membuat netizen berasumsi macam macam. Dan aku tidak ada niat untuk menyudutkan pihak mana pun sejak awalnya. Terima kasih."

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved