Berita Palembang

Gaet Anak Muda, Bawaslu Sumsel Ajak Partisipasi Aktif Kawal Pemilu 2029

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengajak anak muda khsususnya

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Arief Basuki
FOTO BERSAMA - Pelaksana Harian (Plh) Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel Massuryati bersama peserta saat membuka kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan di Hotel Beston Palembang 26-28 Agustus. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengajak anak muda khsususnya kalangan mahasiswa untuk aktif dalam pengawasan setiap pelaksanaan pemilu. 

Hal ini diungkapkan Pelaksana Harian (Plh) Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel Massuryati, saat membuka kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan di Hotel Beston Palembang 26-28 Agustus.

Dengan tema 'Fasilitasi pembinaan dan penguatan kelembagaan dalam membangun kesadaran partisipasi masyarakat menuju pemilu tahun 2029 di provinsi Sumsel', Bawaslu berharap anak- anak muda dan organisasi yang ada mendapat pengetahuan tentang kepemiluan. 

Menurut Massuryati, bahwa pengawasan pemilu yang efektif tidak dapat dilakukan secara mandiri.

Di tengah tantangan efisiensi anggaran, kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dinilai sebagai kunci sukses.

“Kita tidak bisa bekerja sendirian. Secara struktural, kapasitas kita terbatas. Mustahil mengawasi 8 juta pemilih dengan daftar pemilih tetap (DPT) 6,3 juta hanya mengandalkan personel Bawaslu tanpa dukungan elemen masyarakat lain,” kata Masuryati dalam pembukaan acara, Selasa (26/8/2025) malam.

Ia mengibaratkan rangkaian kegiatan pembinaan yang konsisten dilakukan sejak jauh hari sebagai proses menanam sebelum akhirnya memetik hasil.

“Kegiatan ini mencakup sosialisasi dan pendidikan politik, tidak hanya internal tetapi juga melibatkan organisasi partai politik, mahasiswa, dan masyarakat luas. Dukungan mereka sangat vital,” jelasnya.

Masuryati juga menyoroti dinamika pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135 yang masih berproses di pemerintah dan DPR RI. 

“Ini penting dipelajari bersama. Apakah sistem pemilu akan berubah? Itu ada di tangan pembuat kebijakan yang akan menindaklanjuti dengan undang-undang baru,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Kegiatan, Hendry Alma Wijaya, menekankan bahwa kegiatan ini adalah momentum strategis untuk memperkuat kelembagaan dan kepercayaan publik dalam mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.

“Tema kami adalah 'Fasilitasi Pembinaan Kekuatan Kelembagaan dalam Membangun Kesadaran Partisipasi Masyarakat Menuju Pemilu 2029'. Solusi utama untuk pengawasan yang solid adalah dengan melibatkan aktif berbagai kelompok masyarakat,” papar Hendry.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, termasuk AW Noviadi, aggota DPR RI Komisi II mewakili Sumatera Selatan, Prof. Dr. Muhammad Adil, S.M.A., Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Dian Permata Perwakilan dari Jakarta dari bidang Pemilu dan Dakwah.

Peserta yang terdiri dari perwakilan pemuda, intelektual, dan kelompok perempuan diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi signifikan dalam membangun kesadaran masyarakat.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved