Mengenal Lebih Dekat Jembatan Musi II Palembang, Hubungkan Wilayah Ulu-Ilir, Tahan hingga 100 Tahun

Awalnya Jembatan Musi II, hanya ada satu, namun saat ini jembatan tersebut sudah ada dua, yang membagi jalur perjalanan kendaraan.

Editor: pairat
DOKUMEN SRIPOKU.COM
Jembatan Musi II Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut mengenal lebih dekat dengan Jembatan Musi II Palembang.

Jembatan Musi II adalah salah satu jembatan yang ada di Kota Palembang, selain Jembatan Ampera, Jembatan Musi IV dan Jembatan Musi VI.

keberadaan Jembatan Musi II ini bisa menghubungkan kawasan Ilir dan Ulu Palembang.

Jembatan Musi II dibangun pada tahun 1994, dengan panjang jembatan yaitu 520 meter, lebar 9 meter, dan rentang 100 meter.

Jembatan Musi II ini berada di Kecamatan Gandus, Seberang Ilir dan Kecamatan Kertapati Seberang Ulu.

Awalnya Jembatan Musi II, hanya ada satu, namun saat ini jembatan tersebut sudah ada dua, yang membagi jalur perjalanan kendaraan yang melintas di atasnya.

Proyek Duplikasi Musi II Palembang yang pembangunannya sudah rampung dan tinggal diresmikan, Senin (30/3/2015)
Proyek Duplikasi Musi II Palembang yang pembangunannya sudah rampung dan tinggal diresmikan, Senin (30/3/2015) (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA)

Baca juga: Mengenal Monpera Palembang, Bangunan Bersejarah Jadi Saksi Bisu Perang 5 Hari 5 Malam di Kota Pempek

Duplikasi Jembatan Musi II

Sebelumnya Jembatan Musi II hanya ada satu jembatan, melihat kondisi jembatan yang saat itu perlu perhatian dan butuh perawatan yang mendesak, maka direncankanlah pembangunan Duplikasi Jembatan Musi II.

Pembangunan Duplikasi Jembatan Musi II dimulai dibangun pada tahun 2012 lalu.

Pembangunan duplikasi Jembatan Musi II, melalui beberapa tahapan dan proses, seperti pembebasan lahan sekitar area pembangunan jembatan tersebut.

Pembebasan lahan didanai Pemprov Sumsel melalui dana APBD, sedangkan untuk pembangunan fisik jembatan menggunakan dana APBN yang besarannya diperkirakan Rp 150 miliar.

Duplikasi Jembatan Musi II ini memiliki panjang 644,881 meter, lebar 11 meter, dan ada dua jalur kendaraan.

Ketinggian jembatan dari muka air normal 14,9 meter dan dari muka air banjir 17,12 meter.

Pada bagian atas bentang utama dipasang pelengkung baja menerus.

Ada empat lengkung kecil dan satu lengkung besar.

Jembatan Duplikasi Musi II, sanggup Bertahan 100 Tahun

Setelah dilaksanakan pembangunan Duplikasi Jembatan Musi II pada tahun 2012, di Tahun 2015 tepatnya pada bulan Maret dilakukan uji coba pada Duplikasi Jembatan Musi II.

Ujicoba terlihat lebih formal dengan dilakukan sambutan ceremonial dan doa bersama sebelum pelaksanaan ujicoba dilakukan.

"Ini ujicoba pertama nanti akan dilakukan uji beban jembatan agar semua rangkaian tes keselamatan terpenuhi," ujar Aidil Fitri Satker Jalan dan Jembatan Nasional BBJN III, Senin (23/3/2015).

Setelah ujicoba maka barulah akan dilakukan tes uji pembebanan. Tes ini dilakukan paling akhir dari seluruh rangkaian ujicoba.

Tes dilakukan dengan menempatkan beban statis (tidak bergerak) pada bagian tertentu jembatan untuk menguji kekuatan, kelenturan dan ketehanan jembatan.

Jika semua ujicoba yang dilakukan beres dan tidak ada kendala lagi maka jembatan dinyatakan siap dilalui umum.

Aidil mengatakan ujicoba dilakukan tahap pertama hanya dikhususkan kendaraan ringan saja dulu seperti sepeda motor dan kendaraan pribadi.

Sementara itu kendaraan dengan tonase lebih berat belum dibolehkan melintas sementara waktu karena jembatan juga sama dengan manusia harus ada penyesuaian lebih dulu.

Setelah uji beban selesai maka seluruh kendaraan boleh melintas termasuk kendaraan dengan tonase berat.

Kelenturan jembatan sangat terasa saat pengendara melintas di atas jembatan. Jembatan seolah-olah berayun mengimbangi beratnya kendaraan yang melintas.

"Jembatan yang bagus itu memang harus lentur, bukan kaku jadi kalau jembatannya bergoyang itu hal biasa jangan takut," jelas Aidil.

Aidil mengatakan duplikasi Jembatan Musi II ditaksi kuat dan masih kokoh dengan umur 100 tahun kedepan.

Umumnya jembatan yang dibangun saat ini memang dirancang dengan standar umur jembatan rata-rata 100 tahun sehingga lebih lama difungsikan dan lebih kokoh.

Meski ditaksir berusia hingga 100 tahun harus tetap diimbangi dengan perawatan rutin agar fungsi jembatan tetap bekerja maksimal.

Duplikasi Jembatan Musi II sendiri tiga tahun pertama perawatannya mash dipercayakan pada kontraktor sesuai kontrak kerja.

Jadi apabila ada kerusakan atau diperlukan perawatan rutin pada tiga tahun pertama pengoperasiannya maka biaya perawatan akan dibebankan pada kontraktor sesuai kesepakatan.

"Perawatan jembatan harus rutin apalagi jembatan di atas air jadi harus benar-benar diperhatikan, tapi tiga tahun pertama pasca launching nanti perawatan fisik jembatan dilakukan kontraktor diluar kerusakan bencana alam atau human eror pihak ketiga," kata Aidil.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved