SRIPOKU.COM - Berikut ini kunci jawaban pelatihan pemahaman Post Test PPG PSE 1 Modul 2 PPG Tahap 2 Tahun 2025.
3. Anda adalah guru matematika di sebuah SMA.
Untuk mengajarkan konsep statistika, Anda merancang sebuah proyek experiential learning yang dikemas dengan proyek "Menganalisis Data dalam Kehidupan Sehari-hari".
Para siswa akan mengumpulkan data, menganalisisnya, dan mempresentasikan temuan mereka dalam bentuk laporan dan presentasi.
Anda berencana melibatkan guru Bahasa Indonesia untuk membantu mereka dalam menulis laporan yang baik dan guru BK untuk memfasilitasi keterampilan komunikasi dan kerja sama tim.
Beberapa guru di sekolah merasa proyek ini akan terlalu banyak melibatkan waktu di luar kelas dan khawatir mengganggu jadwal pembelajaran mereka.
Bagaimana Anda mengatasi situasi ini?
Jawaban:
A. Mengadakan diskusi kolaboratif dengan guru terkait untuk menjelaskan manfaatan mata pelajaran dalam proyek ini, dan mengatur pembagian waktu agar tidak mengganggu agenda utama pembelajaran
Baca juga: Pak Andi Adalah Wali Kelas yang Sering Mengingatkan Siswa untuk Datang Tepat Waktu, Post Test PSE 1
Penjelasan
Proyek "Menganalisis Data dalam Kehidupan Sehari-hari" adalah contoh pendekatan pembelajaran lintas disiplin (interdisipliner) yang sejalan dengan prinsip experiential learning (pembelajaran melalui pengalaman langsung).
Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kolaborasi antarguru dan pengelolaan waktu yang baik, agar tidak mengganggu jadwal pembelajaran mata pelajaran lain.
Mengapa pilihan A merupakan langkah yang tepat?
- Membangun Pemahaman Bersama:
Guru perlu mengkomunikasikan dengan jelas tujuan dan manfaat proyek kepada guru lain.
Menjelaskan bahwa proyek ini bukan hanya untuk mata pelajaran Matematika, tetapi juga mendukung kompetensi literasi, keterampilan komunikasi, dan kerja sama tim yang relevan dengan kurikulum semua mata pelajaran.
2. Diskusi Kolaboratif:
Melibatkan guru Bahasa Indonesia dan guru BK dalam perencanaan teknis proyek, sehingga mereka merasa dihargai dan memiliki peran strategis.
Memfasilitasi komitmen bersama dalam menyusun jadwal agar tidak tumpang tindih dengan agenda pembelajaran inti.
3. Manajemen Waktu yang Efisien:
Proyek dapat dirancang dengan integrasi ke dalam jam pelajaran yang sudah ada, bukan sebagai kegiatan tambahan di luar jam belajar.
Misalnya: penulisan laporan dilakukan saat pelajaran Bahasa Indonesia, presentasi disisipkan saat sesi BK, dan analisis data saat pelajaran Matematika.
4. Mengurangi Kekhawatiran Guru Lain:
Dengan perencanaan yang matang dan terbuka, kekhawatiran guru lain akan waktu yang tersita atau materi yang tertunda dapat diminimalkan.
Menunjukkan bahwa proyek ini justru bisa meningkatkan efektivitas dan keterkaitan antarmateri pelajaran, bukan mengganggunya.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News