Dokter RSUD Prabumulih Menghilang

Nasib dr Yoanda 7 Bulan Tak Masuk Kerja, Direktur RSUD Prabumulih Bantah Hilang karena Utang Rp 18 M

Penulis: Edison Bastari
Editor: Yandi Triansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI KETERANGAN - Direktur RSUD Prabumulih, drg Sriwidiastuti ketika diwawancarai wartawan, Selasa (8/7/2025) Ia mengaku seorang dokter bernama Yoanda hilang tak pernah masuk kerja sejak awal tahun 2025.

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH – Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih kini menjadi buruan pihak rumah sakit dan Pemerintah Kota Prabumulih.

Sosok dokter bernama dr. Yoanda, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan di RSUD Prabumulih, menghilang tanpa jejak sejak awal tahun ini dan tak pernah lagi masuk kerja.

Hal yang mengejutkan, dr. Yoanda tak pernah terlihat lagi sejak kasus utang RSUD Prabumulih sebesar lebih dari Rp 18 miliar mencuat ke publik.

Pihak RSUD Prabumulih sendiri telah menggelar konferensi pers terkait utang fantastis ini pada pertengahan Februari 2025. Sejak saat itu, dr. Yoanda tak lagi muncul di kantornya.

"Dokter Y itu sudah tidak pernah ngantor lagi, ruangannya sudah kosong," ungkap salah satu pegawai RSUD Prabumulih yang meminta namanya tidak disebutkan.

Direktur RSUD Prabumulih, drg. Sriwidiastuti, membenarkan bahwa dr. Yoanda sudah lama tidak masuk bekerja.

Pihak RSUD telah melakukan berbagai upaya sesuai prosedur kepegawaian.

"Kami sudah melakukan berbagai cara sesuai prosedur mulai memberikan SP (Surat Peringatan) 1, 2, dan 3. Bahkan kami sudah ke BKN dan ada jawabannya," ungkap Sriwidiastuti saat diwawancarai di gedung DPRD Prabumulih pada Selasa (7/7/2025).

RSUD juga telah melaporkan permasalahan ini ke Inspektorat Kota Prabumulih, yang kemudian membentuk tim khusus untuk menangani masalah pegawai bermasalah tersebut.

Pihak RSUD juga telah mengajukan permohonan ke BKPSDM terkait status kepegawaian dr. Yoanda yang tidak diketahui sejak awal tahun 2025.

"Sudah kita sampaikan juga ke pihak keluarga, karena hilangnya ini sifatnya pribadi," lanjut Sriwidiastuti.

Ketika ditanya apakah hilangnya dr. Yoanda ada kaitannya dengan utang RSUD Prabumulih yang mencapai lebih dari Rp 18 miliar, drg. Sriwidiastuti membantah tegas hal tersebut.

"Kalau utang itu terkait mekanisme pembiayaan rumah sakit yang sudah berlangsung bertahun-tahun, tidak ada kaitannya dengan dokter Yoanda. Jelasnya dokter Yoan itu hilang urusan pribadi tidak ada kaitannya dengan hutang," pungkasnya.

Hingga kini, keberadaan dr. Yoanda masih menjadi misteri, menyisakan pertanyaan besar di tengah masalah keuangan RSUD Prabumulih yang belum tuntas.

Berita Terkini