SRIPOKU.COM - Aksi lapor Dedi Mulyadi perihal didikan di barak militer masih terus terlihat.
Lantaran viral, banyak artis yang turut mengikuti trend lapor Dedi Mulyadi itu.
Salah satunya dari komedian Ivan Gunawan dan Ayu TingTing.
Dari Instagramnya, Ivan Gunawan terlihat melaporkan Ayu TingTing ke Dedi Mulyadi.
Hal itu dilakukan Ivan Gunawan lantaran Ayu Ting Ting dinilai tak mau makan namun asyik nonton drama korea alias drakor.
Selain itu, Ivan Gunawan juga menilai Ayu Ting Ting juga malas bersosialisasi.
Tak pelak Igun sapaan akrabnya langsung mengadukan Ayu Ting Ting ke Dedi Mulyadi.
Baca juga: Curigai Dedi Mulyadi Branding Diri Antipremanisme, Razman Nasution Singgung Sikap KDM ke GRIB Jaya
"Kang Dedi ini Ayu nonton drama Korea mulu nih Kang Dedi, masukin ke barak Kang Dedi," kata Ivan Gunawan dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya.
"Nggak mau makan, ketawa-ketawa sendiri Kang Dedi, kayaknya udah mulai stres deh Kang Dedi," tambahnya.
Melihat perilaku Ivan Gunawan yang mengadukan dirinya ke Gubernur Jawa Barat itu, Ayu Ting Ting terlihat kaget sembari tersipu malu.
"Angkut Kang Dedi, masukin ke barak Kang Dedi. Nih nonton drakor mulu, males ngobrol nih dari tadi," lanjut Ivan Gunawan.
"Masukin ke barak militer nih Kang Dedi,"sambungnya.
Rupanya hal itu turut direspon oleh Dedi Mulyadi.
Melalui Instagramnya Dedi tampak menjawab aduan Ivan Gunawan itu.
Gubernur Jawa Barat itu menanggapi dengan guyonan bahwa Ayu Ting Ting bisa memilih masuk barak atau pergi ke Kantor Urusan Agama (KUA).
"Ayo kalau makan masih nonton drakor terus nanti tinggal pilih mau dibawa ke mana, mau dibawa ke barak militer atau mau dibawa ke kantor KUA? " kata Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah pada Rabu (14/5).
Dalam kolom keterangan, Dedi Mulyadi pun menegaskan kembali pilihan untuk Ayu Ting Ting tersebut.
"Pilih salah satu ; 1. Barak Militer 2. KUA," tulis Dedi Mulyadi.
Diketahui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah kontroversial namun tegas dalam upaya pembinaan karakter siswa bermasalah.
Mulai 2 Mei 2025, siswa-siswa yang dianggap bermasalah di Jabar akan dikirim ke barak militer untuk menjalani pendidikan karakter intensif.
Program ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), TNI, dan Polri.
"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ungkap Dedi pada Senin (28/4/2025).
Setiap siswa yang terpilih akan mengikuti program pembinaan selama enam bulan di barak militer yang telah disiapkan oleh TNI.
Peserta program dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," jelas Dedi.
Pembiayaan program ini akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.