SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Insiden keracunan massal yang menimpa peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera menuai perhatian serius dari Komisi V DPRD Sumatera Selatan (Sumsel).
Anggota Komisi V, Hj Lury Elza Alex Noerdin, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menegaskan pihaknya akan meminta penjelasan terkait kejadian tersebut.
Menurut Lury, program yang seharusnya menjadi wujud perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan anak-anak justru berujung pada ancaman keselamatan.
"Sebagai anggota DPRD Provinsi Sumsel Komisi V yang membidangi kesejahteraan rakyat, kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta pihak penyedia makanan di Kabupaten PALI, guna meminta penjelasan atas kejadian ini," tegas Lury pada Rabu (7/5/2025).
Politisi Partai Golkar ini menekankan pentingnya investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti keracunan.
Jika ditemukan adanya kelalaian, Lury menuntut adanya tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.
"Ke depan, seluruh pihak terkait wajib memastikan bahwa penyedia makanan telah tersertifikasi layak higiene sanitasi makanan oleh Dinas Kesehatan," paparnya.
Putri mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini juga menambahkan bahwa pengawasan ketat harus dilakukan mulai dari proses pengadaan, pengolahan, hingga distribusi makanan.
"Selain itu, perlu pelatihan dan edukasi rutin bagi pihak sekolah dan penyedia jasa katering tentang pentingnya keamanan pangan," tandasnya.
Lury menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang kembali.
Setiap makanan yang akan diberikan kepada siswa harus dipastikan telah memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang berlaku.
"Saya bersama rekan anggota dewan yang lain, belajar dari adanya kejadian ini juga siap berkomitmen untuk memastikan program-program pro rakyat seperti ini tetap berjalan dengan baik, aman, dan tepat sasaran. Keselamatan anak-anak adalah prioritas utama, dan kami akan terus mengawal dan memastikan kejadian serupa agar tidak terulang kembali," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati PALI Asgianto telah mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara waktu pelaksanaan program MBG pasca terjadinya keracunan massal.
Langkah ini diambil untuk melakukan evaluasi menyeluruh agar program MBG dapat terkoordinasi dengan lebih baik di masa mendatang.