Berita Sriwijaya FC

Coach Zul ke Palembang Pertengahan Mei, Terlibat Seleksi EPA Sriwijaya FC Bareng Amir dan Mahyadi

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 PELATIH SFC - 3 Pelatih Sriwijaya FC Amirul Mukminin, Achmad Zulkifli, dan Mahyadi Panggabean dipercaya menangani Turnamen Seleksi Sriwijaya FC U-20 di Palembang pada bulan Mei 2025 nanti.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bagi yang penasaran dengan pelatih anyar Sriwijaya FC Achmad Zulkifli untuk musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 sudah bisa meilhat kehadirannya di Kota Palembang, Sumsel, pertengahan Mei 2025 nanti.

Kehadiran pelatih anyar Sriwijaya FC Achmad Zulkifli ini terkait keterlibatannya bersama coach Amirul Mukminin dan Mahyadi Panggabean yang dipercaya menangani Turnamen Seleksi Sriwijaya FC U-20 di Palembang pada bulan Mei nanti.

"Ya kita nunggu kedatangan Coach Zul ke Palembang di pertengahan Mei 2025. EPA Sriwijaya FC ini akan melibatkan coach Zul, coach Amirul Mukminin, dan Mahyadi Panggabean," ungkap Direktur Kompetisi III PT SOM Muhammad David kepada Sripoku.com, Sabtu (19/4/2025).

Menurut Muhammad David yang juga Kepala Pembina Tim Sriwijaya FC, Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) membuka pendaftaran Turnamen Seleksi Elite Pro Academy (EPA) SFC U-20 di Palembang pada bulan Mei nanti.

Ia mengatakan, pihaknya tengah memproses untuk menelurkan EPA Sriwijaya FC U-20 musim 2025/2026.

Muhammad David yang juga sebagai Kepala Pembina Tim SFC akan bertugas sebagai Ketua Pelaksana dalam event EPA Sriwijaya FC nantinya.

"Kita akan buat Turnamen Seleksi EPA SFC U-20 dilaksanakan di Palembang. Untuk venue pertandingan dan resmi dibuka pendaftarannya kapan masih akan kita bahas lagi," ujarnya.

Muhammad David menjelaskan, proses seleksi akan dilakukan pada saat Turnamen Seleksi EPA SFC U-20 oleh jajaran head coach SFC musim 2025/2026.

"Kita gunakan sistem turnamen di sana akan ada tim penilai atau penyeleksi dari Pelatih SFC. Siapa pemain yang akan terpilih sebagai pemain EPA SFC ditentukan oleh tim penyeleksi tersebut. Terpenting karena ini untuk EPA SFC U-20 harus kelahiran tahun 2006 dan tahun 2007," jelasnya.

Menurut Ketum Askot PSSI Palembang ini, manajemen PT SOM juga akan melakukan kolaborasi dengan Askot PSSI Palembang. Tentunya karena Askot PSSI Palembang adalah organisasi pembinaan pemain muda di Palembang.

"Saya juga selaku Ketum Askot PSSI Palembang, saya juga sebagai kepala pembina Sriwijaya FC untuk bekerja sama mencari bibit bibit pemain," ungkapnya.

David mengimbau untuk klub yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Palembang diharapkan untuk bergabung meraih kesempatan besar sebagai pemain sepakbola profesional.

David juga memberikan peluang kepada kelompok anak muda kelahiran 2006 dan 2007 untuk ikut mengumpulkan tim mendafatar di Turnamen EPA SFC U-20 bulan Mei nanti.

"Ayo semua warga Sumsel dan Palembang yang memiliki talenta di sepakbola kelahiran 2006 dan 2007 harus ikut mendaftarkan diri. Ini adalah kesempatan kalian menggantungkan cita-cita tinggi menjadi pemain sepakbola profesional bisa terwujud," pungkasnya.

Sementara pelatih kepala anyar Sriwijaya FC Achmad Zulkifli membenarkan jika dirinya bakal dilibatkan untuk lebih di awal pembentukan EPA Sriwijaya FC.

"Saya dilibatkan untuk lebih di awal pembentukan EPA Sriwijaya FC dan ketika latihan saya usahakan hadir," ungkap coach Zul.  

Apalagi kata coach Zul yang U20 karena terkait langsung ke tim Sriwijaya FC karena nanti pemainnya akan ada Yoyo. 

"Misalkan ada pemain bagus langsung bisa ke first team. Ada promosi-degradasilah. Saya akan dilibatkan di tim U20nya dari sepintas pembicaraan kita dengan manajemen SFC," kata coach Zul.

Seperti diketahui, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mewajibkan 20 klub peserta Liga 2 untuk memiliki Tim Elite Pro Academy (EPA).

"Dengan kewajiban tim Liga 2 harus memiliki Tim EPA untuk tahun pertama ini ada EPA 20, tahun berikutnya 18 dan 20, ya memang ini menjadi kewajiban kita untuk bisa berkompetisi di Liga 2.  Kalau menurut saya ini sebuah kemajuan," terang mantan pelatih Persipal FC. 

Jadi Sriwijaya FC nantinya akan ada regenerasi, tapi memang harus dipersiapkan dengan matang, jangan sampai seperti tim-tim yang lain cuma gugur kewajiban.

"Bahkan dia cuma sudah mau main EPA dia menggunakan SSB lain untuk bermain. Tapi yang saya lihat dari Sriwijaya FC ini terakhir saya ketemu dengan manajemen serius untuk membuat akademi atau membuat tim EPA Sriwijaya FC ini," kata coach Zul. 

Termasuk manajemen SFC sudah mencari pelatih yang baik untuk tim akademi ini siapa, ada juga akan melibatkan mantan-mantan pemain tim akademi. Terutama yang terdekat ini tim U20nya dulu.

Menurut Achmad Zulkifli, ini sangat efektif dengan adanya kompetisi EPA, tidak sulit lagi untuk Sriwijaya FC untuk mencari pemain muda nantinya.

"Kita lihat yang paling berhasil itu tim Persija dengan memiliki Tim EPA mulai dari U16, U18 sampai U20 ketika ada regulasi pemain muda mereka sudah siap dari tim EPA tersebut," ujarnya. 

Apalagi pemain muda itu memang berkualitasnya sama, kenapa tidak kita mainkan. Kalau kita lihat di Persija ini hampir banyak pemain muda yang muncul. Terbukti akhirnya mereka banyak pemain-pemain Timnas di kategori usia keberhasilan mereka menciptakan regenerasi di EPA.

"Dan itu bakal dibuat sama kita. Saya lihat manajemen Sriwijaya FC sangat serius Pak Anggoro, Pak Alex untuk konsentrasi membuat regenerasi ini. Apalagi visi dan misi kita sama untuk menciptakan pemain-pemain muda terutama dari Sumsel supaya lebih berkembang. Dan kita sepakat juga, Sumsel ini kan besar ada kabupaten/kota di sekitar itu. Kita yakin banyak pemain muda berpotensi," pungkasnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus berencana menambah kompetisi kelompok umur di Elite Pro Academy (EPA), terhitung mulai musim 2026/2027.

“Ke depan adanya pembinaan membentuk EPA di strata junior Liga 1. Sekarang 16, 18, 20. Di Liga 2 musim depan mewajibkan EPA supaya masih bisa linked-in semua klub, 20 tim, ini harus memiliki EPA (usia) 20 tahun. Tahun berikutnya diwajibkan memiliki klub EPA 18 maupun 16,” kata Ferry.

“Tahun yang akan datang lagi akan buat standardisasi karena kompetisi yang baik akan mendapatkan pemain unggul. Karena itu kompetisinya tidak lagi tiga. Nanti ada dari 15, 16, 17, 18, 19, 20 (tahun). Karena ini menjadi pekerjaan besar liga sepak bola Indonesia,” lanjutnya.

Tambahan jenjang usia menurut Ferry sangat diperlukan untuk menampung lebih banyak pemain sepak bola agar dapat berkompetisi, serta menarik lebih banyak minat orang untuk bermain sepakbola.

BUKA PENDAFTARAN SELEKSI - Asisten Direktur Kompetisi III PT SOM Muhammad David memberikan keterangan terkait pembukaan pendaftaran Turnamen Seleksi EPA Sriwijaya FC usai menggelar rapat di Kedai Kopi 7 Kambang Iwak Palembang, Sumsel, Kamis (17/4/2025). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Sempat Heboh Bakal Jadi Rival Sriwijaya FC di Sumsel, Cik Ujang Targetkan Sumsel United Ikut Liga

“Kalau kita lihat partisipasi sepak bola di luar dengan jumlah penduduk yang ada, kami ini masih sangat minim. Kita juga baru dari Spanyol. Di Spanyol itu jumlah klub ribuan, yang berpartisipasi lebih dari 20 persen penduduknya, sekitar 50 jutaan. Sementara di Indonesia ini, partisipasinya, keikutsertaan pemain pemain itu baru 200-300 ribu (orang),” ucap mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu.

Berbagai bentuk perbaikan dan transformasi terhadap Liga Indonesia, menurut Ferry menjadi hal penting untuk dilakukan guna memperbaiki prestasi sepak bola nasional.

“Seperti halnya liga-liga yang ada di luar (negeri), kita menciptakan satu standardisasi sesuai yang ada. Ini salah satu transformasi sangat penting untuk menjadikan kompetisi ini baik tentunya klubnya juga harus baik. Karena kita memiliki keyakinan kalau liga yang baik dihasilkan dari klub yang baik. Karena tujuan kompetisi menciptakan pemain unggul untuk pemain bermain di tim nasional,” pungkasnya.

 

Berita Terkini