Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad Soal Puasa Syawal Digabung Ayyamul Bidh

Editor: adi kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PUASA - Foto ini merupakan foto ilustrasi puasa. Berikut ini penjelasan puasa Syawal digabung Ayyamul Bidh menurut Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad.

SRIPOKU.COM -- Berikut ini penjelasan Puasa Syawal Digabung Ayyamul Bidh menurut Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad.

Seperti diketahui, puasa syawal akan mendapat beberapa keutamaan, salah satunya seperti pahala berpuasa setahun.

Sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat Muslim,

“Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dianjurkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim).

Di sisi lain, ada ibadah puasa sunnah lain yang juga dianjurkan dikerjakan saat bulan Syawal.

Yakni Puasa Ayyamul Bidh yang berlangsung selama selama tiga hari pada pertengahan bulan qomariyah.

Anjuran mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh bersandar pada wasiat Rasulullah SAW kepada sahabatnya. Abu Darda RA berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: "Kekasihku (Rasulullah SAW) berpesan kepadaku agar tidak sekali-kali meninggalkan tiga hal selama hidupku, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha, dan supaya aku tidak tidur sebelum mengerjakan salat Witir." (HR Muslim)

Lantas, bisakah Puasa Ayyamul Bidh digabung dengan puasa syawal?

Pendakwah kondang Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad pernah menjelaskan soal perkara ini.

Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, ibadah sunnah hukumnya mubah atau boleh digabung, termasuk puasa sunnah.

"Puasa Syawal bisa digabung dengan puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, karena niat puasa sunnah boleh digabung," ujar Ustaz Khalid Basalamah.

Anjuran itu tertuang dalam sabda Nabi Muhammad SAW diriwayatkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).

Begitu pun dengan yang disampaikan Ustaz Abdul Somad.

Ia menjelaskan, bagi umat Islam yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh sekalius puasa syawal, maka dapat menggabung niatnya.

Sehingga satu hari puasa dapat mengerjakan puasa syawal dan Ayyamul Bidh secara bersamaan dan mendapatkan dua pahala tersebut.

Adapun tata caranya adalah dengan membaca niat puasa syawal di waktu Ayyamul Bidh.

Dengan berniat puasa Syawal, maka tetap bisa mendapatkan keutamaan Puasa Ayyamul Bidh.

Layaknya orang yang berpuasa sunnah lainnya pada hari Senin atau Kamis, ia tetap mendapatkan keutamaan beramal.

1. Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Perlu diingat, waktu untuk mengucapkan niat puasa syawal berbeda dengan puasa Ramadan.

Niat puasa Syawalboleh diucapkan pada malam hari, saat makan sahur, atau bahkan pada pagi hari.

2. Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ayyâmil biidl lilaahi ta'aalaa."

Artinya:

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

 

Berita Terkini