SRIPOKU.COM -- Berikut ini penjelasan Puasa Syawal Digabung Ayyamul Bidh menurut Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad.
Seperti diketahui, puasa syawal akan mendapat beberapa keutamaan, salah satunya seperti pahala berpuasa setahun.
Sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat Muslim,
“Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dianjurkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim).
Di sisi lain, ada ibadah puasa sunnah lain yang juga dianjurkan dikerjakan saat bulan Syawal.
Yakni Puasa Ayyamul Bidh yang berlangsung selama selama tiga hari pada pertengahan bulan qomariyah.
Anjuran mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh bersandar pada wasiat Rasulullah SAW kepada sahabatnya. Abu Darda RA berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: "Kekasihku (Rasulullah SAW) berpesan kepadaku agar tidak sekali-kali meninggalkan tiga hal selama hidupku, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha, dan supaya aku tidak tidur sebelum mengerjakan salat Witir." (HR Muslim)
Lantas, bisakah Puasa Ayyamul Bidh digabung dengan puasa syawal?
Pendakwah kondang Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Abdul Somad pernah menjelaskan soal perkara ini.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, ibadah sunnah hukumnya mubah atau boleh digabung, termasuk puasa sunnah.
"Puasa Syawal bisa digabung dengan puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, karena niat puasa sunnah boleh digabung," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Anjuran itu tertuang dalam sabda Nabi Muhammad SAW diriwayatkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ