SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Skuat Sriwijaya FC masih menantikan bakal pelunasan sisa pembayaran DP dan tunggakan gaji musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25 lalu.
Manajemen Sriwijaya FC dikabarkan telah membuat kesepakatan dengan pemain, pelatih dan ofisial tim untuk membayarkan kewajiban tersebut H-3 lebaran Idul Fitri atau tanggal 28 Maret 2025 nanti.
"Kalau itu kan untuk masalah tunggakan yang sisa pemain musim kemarin yang membawa kita Sriwijaya FC tetap bertahan di Liga 2 sudah ada kesepakatan antara pemain dengan manajemen kapan akan dibayar," ungkap Asisten Direktur Olahraga 1 PT SOM ketika dikonfirmasi Sripoku.com, Kamis (13/3/2025).
Hanya saja Randi Aksa yang musim lalu dipercayakan sebagai Asisten Manajer Sriwijaya FC belum bisa menjawab kapan tanggal pastinya manajemen akan membayarkan tunggakan gaji tersebut.
"Yang pasti untuk pembayaran gaji ada sebelum lebaran ini. Tapi untuk tangggalnya itu saya belum bisa pastikan kapan dibayarkan. Saya gak bisa kasih kepastian juga. Nanti saya katakan tanggalnya ini, nanti melesetnya jauh," kata Randi Aksa.
Randi Aksa juga membenarkan jika sisa bonus 2 laga terakhir dari BSB sebesar Rp 30 juta belum cair.
"Sisa bonus BSB kayaknya memang belum cair, itu boleh ditanyakan langsung ke pihak BSB," kata Randi Aksa.
Bonus kemenangan dan gol yang dijanjikan BSB (Bank Sumsel Babel) untuk Sriwijaya FC selama menjalani babak playoff degradasi ternyata sudah dibagikan.
Bonus sebanyak Rp 70 juta dari total Rp 100 juta sudah diserahkan saat Sriwijaya FC menghadapi Nusantara United FC pada laga pamungkas babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2025).
"Bonus dari BSB sebesar Rp 70 juta sudah dibagikan saat away laga pamungkas, di Boyolali kemarin," ungkap CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku pengelola Sriwijaya FC kepada Sripoku.com.
Kabar telah diterimanya bonus skuat Sriwijaya FC dari BSB ini dibenarkan pelatih kepala Hendri Susilo.
"Alhamdulillah bonus sudah diterima. Tinggal pelunasan gaji yang belum," katanya saat itu.
Bank Sumsel Babel (BSB) yang berkomitmen untuk mendukung tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan selama menjalani babak play-off degradasi dengan memberikan bonus kemenangan dan bonus 4 gol pertama.
CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku investor Sriwijaya FC menjelaskan bahwa dukungan BSB kali ini bersifat sementara, hanya sampai babak play-off degradasi selesai.
"Iya benar Bank Sumsel Babel menjadi sponsorship sementara sampai babak play-off degradasi," ungkap Anggoro.
BSB memberikan dukungan berupa bonus kemenangan dan bonus gol yang dicetak oleh Sriwijaya FC di babak play-off degradasi.
"Untuk bonus kemenangan sendiri itu 20 juta dan bonus 1 gol 5 juta," jelas Anggoro.
Sriwijaya FC sendiri telah mengoleksi 3 kemenangan dan mencetak 8 gol dalam 6 pertandingan yang dijalani di babak play-off degradasi.
Dengan demikian Sriwijaya FC bakal mendapatkan total Rp 100 juta bonus dari BSB.
Berikut hasil 6 laga babak playoff degradasi Sriwijaya FC:
PSMS vs Sriwijaya FC dengan skor 2-0, 19 Januari 2025
Sriwijaya FC vs Nusantara United FC skor 3-0, 24 Januari 2025
Persikota Tangerang vs Sriwijaya FC dengan skor 4-2, 30 Januari 2025
Sriwijaya FC vs Persikota Tangerang dengan skor 1-0, 4 Februari 2025.
Sriwijaya FC vs PSMS Medan dengan skor 1-0, 10 Februari 2025.
Nusantara United FC vs Sriwijaya FC dengan skor 2-1, 15 Februari 2025
"Soal gaji tentu akan dibayar sesuai kesepakatan," ungkap Asisten Manajer Sriwijaya FC Randi Aksa.
Randi Aksa yang akrab dijuluki Bos Kecil ini pernah menyatakan dirinya akan mengawal tim untuk menyelesaikan hak pemain, mana kewajiban manajemen yang harus dibayarkan.
"Saya berkomitmen bakal menjembatani pemain, pelatih untuk menagih hak mereka ke manajemen. Manajemen gak menutup mata tentang hal itu. Dan kondisi kita harus jujur kita kekurangan sponsor untuk musim ini. Itulah kenapa Sriwijaya FC berat mengikuti Liga 2 musim ini dengan keadaan finasial yang ada. Bahkan uang yang keluar itu dari sumber pribadi dari manajemen, infonya," kata Randi Aksa.
Baca juga: Pengamat Politik: Andie Dinialdie Layak Pimpin DPD Partai Golkar Sumsel
Randi Aksa yang dikenal dengan panggilan Bos Kecil menjelaskan posisi dirinya tidak membela siapa-siapa, ia berada di tengah-tengah antara pemain dengan manajemen.
"Biar ada hubungan yang klop, kalau nanti kita berpihak di salah satua akan deadlock. Itulah kenapa posisi kita di tengah-tengah, jadi ke pemain bisa, ke manajemen bisa. Menjembatani," ujarnya.
Sebelumnya Manajer Marketing Sriwijaya FC, H Anthon Wahyudi Yusak yang kini menjabat Asdir Keuangan II (Sponsorship) kepada Sripoku.com menjelaskan Bank Sumsel Babel bakal senantiasa memberikan bonus untuk memotivasi klub sepakbola kebangaan Sumatera Selatan, Sriwijaya FC selama berlaga di babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25.
Dari pertemuan manajemen Sriwijaya FC dengan pihak Bank Sumsel Babel (Babel), di Resto R & B steak Kambang Iwak Palembang, Selasa (14/1/2025) membawa kabar baik.
"Dalam rangka memotivasi semangat juang para pemain dalam setiap pertandingan play-off degradasi pihak BSB (Bank Sumsel Babel) akan memberikan bonus setiap gol yang tercipta sebesar Rp 5 juta per gol (maksimal 4 gol setiap pertandingan)," ungkap Manajer Marketing Sriwijaya FC, H Anthon Wahyudi Yusak kepada Sripoku.com.
Selain itu kata Anthon, untuk kemenangan tim dalam setiap pertandingan play-off degradasi BSB juga akan memberikan bonus senilai Rp 20 juta.
Manajemen Sriwijaya FC menyatakan bakal segera memenuhi janjinya untuk melunasi tunggakan sisa gaji pemain musim kompetisi 2024/25 yang telah berjuang hingga bisa bertahan di kasta Liga 2.
Hanya saja saat ini kata Anggoro Prajesta yang baru saja menempati jabatan Direktur Olahraga di manajemen Sriwijaya FC, pihaknya akan membuat laporan dulu hasil RUPS PT SOM barusan.
RUPS PT SOM ini digelar di Kantor Sriwijaya FC Komplek PS Mall, Jumat (28/2/2025) malam dan telah membuat beberapa keputusan dan rumusan pergantian pengurus manajemen SFC.
"Ya pastinya ini RUPS di Kantor Sriwijaya FC baru selesai, laporan dulu, kita juga fundraising (penggalangan dana) dululah. Ada investor-investor baru seperti apa," kata CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta.
Penggalan dana untuk melunasi tunggakan sisa gaji pemain Sriwijaya FC musim kompetisi 2024/25 yang dimaksud tentunya dari para investor.
"Karena gimanapun kalau kita mengandalkan sponsor untuk menunggu sponsor gak akan ketemu jalannya. Sponsor tentu butuh waktu, sponsor pasti gak maulah uangnya untuk bayar hutang Sriwijaya FC di musim lalu. Sponsor pastinya mau jalani musim depan," kata Goro.
Untuk menutupi musim kompetisi Pegdaian Liga 2 2024/25 lalu, mau tak mau manajemen Sriwijaya FC harus mencari pendanaan, yaitu fundraising salah satunya.
"Kita udah janji (sebelum lebaran). Kita coba penuhi janji kita sebelum lebaran. Gak nyampe 3 bulan, saya lupa hitungannya, tapi ada. Dan itu sudah tertulis perhitungannya sekitar Rp 1,1 M atau Rp 1,2 M. Itu kan hak orang, kita gak boleh dzolimlah," terangnya.
Beberapa waktu lalu mantan Ketua Umum Sriwijaya Mania, Marthin Anvetama mengingatkan PT Digi Sport Asia menurutnya masih banyak PR yang masih harus dibenahi.
"Terutama tanggung jawab masalah tunggakan gaji pelatih, pemain dan ofisial Sriwijaya FC yang sampai hari ini belum terselesaikan. Kewajiban PT Digi Sport Asia sebagai pemegang saham terbesar untuk melunasi itu," ujara Marthin.
Ia justru prihatin memikirkan nasib gaji pelatih, pemain dan ofisial Sriwijaya FC yang belum tuntas. Padahal sudah memasuki bulan puasa ramadhan dan akan merayakan lebaran Idul Fitri.
"Sedangkan mereka sangat membutuhkan itu. Saya harap semua bisa dituntaskan dengan sesegera, kasihan mereka sudah berjuang habis-habisan untuk Sriwijaya FC," pungkasnya.