Berita Sriwijaya FC

Qusoi Ingatkan Sriwijaya FC Perlu Pemain Oncak, Dukung Langkah Sriwijaya FC Maksimalkan Pemain Muda

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INGATKAN PEMAIN ONCAK - Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH menyatakan mendukung langkah-langkah Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta yang akan memaksimalkan pemain muda dalam kerangka tim Sriwijaya FC musim depan. Hanya saja mengingatkan untuk menambah pemain oncak di 3 lini.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH menyatakan mendukung langkah-langkah Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta yang akan memaksimalkan pemain muda dalam kerangka tim Sriwijaya FC musim depan.

"Kita medukung langkah Pak Anggoro yang akan memaksimalkan pemain-pemain muda. Itu kan usulan saya waktu kita Sriwijaya FC mau menghadapi playoff degradasi," ungkap Qusoi kepada Sripoku.com, Minggu (9/3/2025). 

Seperti diketahui di musim yang lalu di saat manajemen Sriwijaya FC mengalami permasalahan finansial, banyak pemain inti yang hengkang.

Setelah pemain-pemain utama, pemain lapis satu Sriwijaya FC tidak ada, Laskar Wong Kito keteteran krisis pemain. Akhirnya SFC mau dipinjami pemain oleh Persib Bandung.

"Saya sudah beranggapan bahwa kalau bisa Sriwijaya FC bisa manfaatkan pemain yang ada dan pemain Liga 3 ataupun Liga 4-nya Sumsel bila perlu pada saat itu," kata Qusoi.

Intinya manfaatkanlah pemain muda. Karena bisa diprediksi para pemain cadangan pun pemain yang baru di Sriwijaya FC ataupun pemain muda itupun pasti sedang butuh mencari nama (baca: jam terbang) di kancah sepakbola nasional di Sriwijaya FC.

"Kasarnya pemain muda ini tidak digajipun jadi karena dia bakal masuk lineup klub sebesar Sriwijaya FC. Sangat terhormat, dan menjadi jejak dia apabila melompat di klub lain bahwa dia pernah bermain di Sriwijaya FC. Akhirnya kita selamat," beber Qusoi.

Qusoi mengatakan telah memberikan masukan kepada Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta agar mempertahankan kerangka tim yang sudah ada.

"Justru kerangka tim yang sudah ada saat ini tinggal tambal pemain-pemain. Kalau bisa ada pemain oncak, pemain bintang juga di setiap lini, depan, tengah dan belakang. Jadi pemain oncak total di setiap lini," ujarnya. 

Quso mengatakan mereka mendorong agar manajemen Sriwijaya FC merekrut pemain muda, terkhusus pemain muda Sumsel sebelum membentuk akademi. 

"Kami mendukung membentuk akademi itu untuk jangka panjang. Terbukti seperti Persib Bandung yang melahirkan talet-talenta muda. Kami sangat mendukung.

Tapi kalau mau ngejar target utama Liga 1, kejar akademi sambil jalan. Karena kalau target kita ngejar Liga 1 duluan otomatis nama SFC ini melambung lagi dan sponsor akan masuk dengan sendirinya," katanya. 

Dan juga dengan adanya banyak pemain-pemain muda Sumsel juga diberikan jam terbang juga main di Sriwijaya FC dan mereka bagus, itu akan menjadi acuan seluruh SSB yang ada di Sumsel mereka terpacu untuk menjadi pemain SFC anak-anak muda ke depan.

"Jangan lupakan juga pemain asal Sumsel yang main di luaran. Itu sudah dilakukan di tangan Hendri Susilo. Dia sudah tahu karakteristik Sriwijaya FC secara detail. Dan mereka sanggup menjalani tim terseok-seok tanpa gaji," kata Qusoi.

Intinya Qusoi menyatakan sangat mendukung langkah Anggoro Prajesta yang juga CEO PT Digi Sport Asia untuk merekrut pemain muda, tapi tidak melupakan juga untuk merekrut pemain-pemain panutan.

"Susunlah kerangka tim secepat mungkin, jangan mepet waktu sudah mendekati kickoff, sponsor-sponsor mulai didekati kalau bisa mencari pemain yang murah meriah, tapi cetoh. Duit ada walaupun tipis-tipis dikit. Karena sayang klub ini sudah bertahan di Liga 2. Sehingga selangkah lagi untuk menuju ke Liga 1," pungkasnya.   

Sebelumnya Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta menekankan mempunyai visi ke depan skuat Sriwijaya FC itu harus anak-anak muda.

"Kita punya visi ke depan skuat Sriwijaya FC itu harus anak-anak muda. Karena kita lihat di musim kemarin pun yang sudah berakhir itu ternyata terbukti kan," ungkap Anggoro Prajesta.

CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC mengatakan sebagian besar anak-anak muda itu mampu memberikan kontribusi yang luar biasa bagi tim saat berjuang di babak playoff degradasi.

"Seakan-akan di awal-awal kompetisi kan kita mengunderestimate (meremehkan) mereka. Tidak diturunkan. Tapi Ketika diberikan kesempatan sangat layak untuk kita manajemen Sriwijaya FC mengapresiasi," kata Anggoro Prajesta yang memiliki background advokat. 

Bahkan Anggoro Prajesta terpikirkan para pemain muda Sriwijaya FC ini masih memiliki prospek bakal menjadi bintang di Timnas musim mendatang.

"Artinya sebenarnya ini modal kuat kita bahwa kita Sriwijaya FC punya pemain muda yang bagus, yang punya kualitas, yang mungkin menjadi bintang-bintang tim nasional kita di musim mendatang. Nah artinya itu harus kita perkuat, bukan kita perlemah," kata pria yang akrab disapa Goro. 

Manajemen Sriwijaya FC dikabarkan bakal gerak cepat mempersiapkan skuat untuk musim kompetisi Pegadaian LIga 2 2025/26.

"Betul untuk musim depan kita akan memanggil beberapa pemain muda yang tentu mempunyai bakat serta kerjas keras baik itu putra daerah ataupun di luar daerah dan dengan dikombinasi putra lokal yang kenyang pengalaman liga baik liga 1 dan 2," ungkap Asdir Olahraga I Sriwijaya FC Randi Aksa.

Randi Aksa yang sebelumnya dipercaya sebagai Asisten Manajer Sriwijaya FC mengakui tentu ini bukan hal mudah untuk menjalankannya. 

"Tetapi kita dari Sriwijaya FC akan kumpulkan mereka dalam 1 tim fondasi yang kuat untuk mentas di kompetisi Liga 2 yang kabarnya format liga akan berubah," kata Randi Aksa.

Randi yang akrab dijuluki Bos Kecil mengatakan manajemen Sriwijaya FC tentunya juga harus hitung-hitungan dengan tim lawan di musim depan. 

"Sudah ada beberapa nama pemain yang masuk dalam radar bidikan Sriwijaya FC. Ada dari tim liga 2 dan liga 1," kata Randi.

Hanya saja kata Randi pihaknya masih belum bisa merilis nama-nama siapa saja pemain muda bidikan Sriwijaya FC untuk musim depan. 

"Tetapi untuk nama belum bisa kita bocorkan hanya sebatas masih pembicaraan," kata Asisten Manajer Sriwijaya FC.

Menurut Randi, dirinya nanti setelah lebaran akan ada beberapa ketemu dengan pemain lokal Sumsel yang bermain di Liga dan ada beberapa pemain di luar daerah Sumsel untuk dijajaki bergabung dengan Sriwijaya FC.

"Mungkin ada ketemuan di Jakarta lah selagi nanti saya libur lebaran juga kan cerita-cerita sedikitlah tentang sepak bola selama 1 musim terakhir ini," pungkasnya.

MINTA ARAHAN - Manajemen Sriwijaya FC mengakui sempat mengutarakan meminta arahan Kadispora Sumsel H Rudi Irawan untuk memasukkan figur tokoh punya kredibilitas untuk bisa mengangkat SFC terutama dari kalangan dari generasi muda pembinaan di Sumsel pada audiensi di kantor Dispora Sumsel, Jalan Aerobik Palembang, pada Kamis (6/3/2025). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Kiper Sriwijaya FC Try Hamdani Berbagi Tips Agar Tetap Fit, Format Liga 2 2025/26 Jadwal Padat

Jelang menghadapi musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, Sriwijaya FC boleh-boleh saja memiliki ekspektasi untuk target Liga 1.

Namun berkaca dari pengalaman musim kompetisi 2024/25, manajemen Sriwijaya FC harus berjuang sendirian tanpa bantuan sponsor sehingga pelan-pelan masih bisa bertahan di Liga 2 saat ini.

"Ekspektasi boleh ke Liga 1 cuma jangan cara instan. Karena cara instan itu gak akan bertahan lama. Nusantara United FC, Persikabo 1973 turun ke Liga 3," kata Anggoro Prajesta.

Belajar dari pengalaman musim Pegadaian Liga 2 2024/25, investor pengelola Sriwijaya FC bakal menyusun persiapan menghadapi Kompetisi 2025/26 mendatang.

Konsep pemberdayaan potensi pemain lokal asal Sumsel dan pemain muda potensial menjadi isu diusung manajemen Sriwijaya FC nantinya.

PT Digi Sport Asia pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC merasakan berat sekali berjuang sendirian tanpa disupport sponsorship demi klub bersejarah ini tetap jalan bertahan di Liga 2.

"Kalau bicara musim depan 50 persen pemain asli Sumsel, kita ingin Sumsel calinglah, bawa balik lagi pemain kita yang main di luar ke Sriwijaya FC," ujar Anggoro Prajesta.

Selain itu Anggoro Prajesta memaparkan bakal membidik pemain muda potensial untuk menjadi andalan Sriwijaya FC nantinya.

"Kemudian pemain usia itu maksimum 25 tahun. Kita coba cari anak-anak muda. Terbukti kan di musim ini Sriwijaya FC. Pemain muda kita itu gila-gila. Potensinya besar banget, sayang kita sia-siakan potensi muda kita. Apalagi bakat Sumsel," papar Anggoro Prajesta.

Pria yang akrab disapa Goro ini mengungkapkan konsep untuk tidak muluk-muluk ekspektasi target Liga 1 dengan cara instan.

"Kita harus beri kepercayaan kepada anak-anak muda. Artinya musim depan Sriwijaya FC gak usah muluk-muluklah eskpektasi ke Liga 1 dengan cara instan. Kalau instan itu (bisa saja) punya Rp 30 miliar ya bawa pemain bintang selesai ke Liga 1," ungkap Anggoro Prajesta.

Namun konsep dengan cara instan inipun kata Anggoro Prajesta bukan menjadi jaminan Sriwijaya FC bisa otomatis tembus ke Liga 1 setelah berkaca dari beberapa tim musim ini yang justru degradasi.

"Tapi buktinya ada beberapa klub dengan cara sama belum tentu masuk ke Liga 1. Sudah besar mengeluarkan biaya. Ekspektasi boleh ke Liga 1 cuma jangan cara instan. Karena cara instan itu gak akan bertahan lama. RANS, Nusantara United FC, Persikabo 1973 turun ke Liga 3," beber Anggoro Prajesta.

Menurutnya, konsep yang akan dilakukan manajemen Sriwijaya FC musim depan yakni dengan cara terlebih dahulu memperkuat fondasi. 

"Kita perkuat fondasi dulu. Jujur fondasi klub gak kuat, goyang. Kita perkuat fondasi Sriwijaya FC buat musim depan, salah satunya anak-anak Sumsel kita tarik lagi. Pemain muda kita orbitkan. Itu akan menjadi fondasi yang kuat semua buat kita," katanya.

Dengan cara seperti itu biaya untuk pemain akan turun dengan sendirinya, menyesuaikan. Sehingga manajemen Sriwijaya FC jadi bisa leluasa dengan sponsor yang minim.

"Kalau yang lalu RAB Sriwijaya FC di awal Rp 16 miliar satu musim. Berat juga mencari sponsor gak ada. Itu kantong pribadi investor," ujarnya. 

Berita Terkini