Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Kembali Ditinggalkan Pemainnya, Kini Giliran Abanda Rahman Hengkang dari Elang Andalas

Penulis: Angga
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abanda Rahman- Abanda Rahman resmi hengkang dari Srwijaya FC.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Di tengah persiapan tim yang akan bertanding melawan Persikabo 1973 pada Kamis (19/12/2024) di Stadion Pekansari, Bogor, Jawa Barat, Sriwijaya FC kehilangan satu lagi pemainnya.

Abdul Abanda Rahman, yang sebelumnya menjadi bagian dari skuad Elang Andalas, resmi meninggalkan klub pada, Rabu (18/12/2024).

Kepergian Abanda dikonfirmasi oleh rekan setimnya di Sriwijaya FC, Manda Cingi.

“Iya dia pergi, sudah pamit,” ungkap Manda Cingi.

Namun, Manda enggan berkomentar lebih jauh terkait alasan di balik kepergian Abanda. “Kita lihat aja nanti,” tambahnya.

Kepergian Abanda menjadi bagian dari pergerakan sejumlah pemain yang meninggalkan Sriwijaya FC di tengah krisis keuangan yang melanda klub.

Sebelumnya, pemain seperti Ade Suryana telah bergabung dengan Dejan FC, dan striker asal Bhutan, Chencho Gyeltshen, yang menjadi andalan di lini depan, resmi bergabung dengan PSKC Cimahi.

Selain itu, Criz Robert Rumbiak, yang mencetak dua gol ke gawang Persiraja Banda Aceh, juga dikabarkan akan segera merapat ke Gresik United.

Kepergian Abanda semakin menambah panjang daftar pemain yang meninggalkan Sriwijaya FC, yang tengah menghadapi kesulitan keuangan dan berbagai masalah internal.

Dengan dibukanya bursa transfer pemain pada 19 Desember 2024, para pemain yang masih belum mendapatkan hak-haknya dari manajemen dapat mempertimbangkan untuk bergabung dengan klub lain.

Kepergian Abanda diduga berkaitan dengan hak-haknya yang belum dipenuhi oleh manajemen klub.

Ditambah dengan kontraknya yang berakhir, Abanda pun memutuskan untuk meninggalkan Sriwijaya FC dan mencari klub baru.

Sebagai langkah pertama, ia mengangkat koper dari Hotel Majestic dan bersiap melanjutkan karier sepak bolanya di tempat lain.

Sriwijaya FC Janji Profesional Meski Belum Gajian

Sriwijaya FC melanjutkan perjalanan mereka ke Pekansari, Bogor, untuk menghadapi Persikabo 1973 pada Kamis (17/12/2024), di Stadion Pekansari, Bogor, Jawa Barat, dalam laga lanjutan Liga 2 putaran kedua pekan ke-16.

Meski tim masih menghadapi permasalahan terkait DP (down payment), gaji, serta sarapan yang belum dipenuhi oleh manajemen, para pemain, pelatih, dan official berangkat dengan semangat untuk meraih kemenangan melawan Persikabo 1973.

Meskipun masalah internal yang belum terselesaikan, baik teknis maupun non-teknis, pemain dan pelatih tetap menunjukkan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas sebagai pemain, pelatih, dan official.

"Kami profesional, tetap kami profesional. Pelatih selalu berbicara dengan pemain, ada apa-apa, bahkan hal yang kecil-kecil pun saya mesti turun tangan.

Mestinya saya enggak ya, tapi itulah kenyataannya. Tapi saya dengan hati yang ikhlas untuk bekerja untuk tim Sriwijaya FC," ungkap Hendri Susilo, pelatih Sriwijaya FC, Selasa (17/12/2024).

Hendri Susilo juga menegaskan bahwa meski tanpa kapten Tegar Hening Pangestu yang masih menjalani hukuman dari Komite Disiplin PSSI, tim akan tetap bermain dengan semangat yang sama seperti saat melawan PSPS Pekanbaru.

"Kita akan tetap fight, kita akan berjuang habis-habisan untuk bisa masuk play-off," ujar Hendri.

Menurutnya, setiap laga sangat penting bagi para pemain Sriwijaya FC untuk menunjukkan bahwa Elang Andalas masih memiliki taji setelah sekian lama tidak tampil maksimal.

"Ini penting sekali sebagai kompetisi bagi para pemain, untuk menunjukkan mereka itu masih ada," tegasnya.

Selain sebagai ajang kompetisi bagi pemain, laga ini juga menjadi persiapan Sriwijaya FC menghadapi babak play-off degradasi.

"Kita masih ada play-off, kita masih punya banyak peluang untuk menyelamatkan tim Sriwijaya FC dari degradasi," tambah Hendri.

Hendri juga menyayangkan kondisi Sriwijaya FC yang pernah meraih treble winner, namun kini harus berada di posisi yang kurang ideal.

"Sayang tim sebesar ini jatuh ke Liga 3," ungkapnya dengan penuh penyesalan.

Meski dalam keadaan penuh tantangan, para pemain dan pelatih terus berjuang untuk membuka jalan baru bagi tim.

Namun, hingga saat ini, manajemen belum dapat memastikan kapan masalah terkait gaji, DP, dan sarapan para pemain akan diselesaikan.

Berangkat Tanpa Sarapan

Dalam away kali ini, Sriwijaya FC akan berangkat dengan 17 pemain, yaitu: Hendra Molle, Aldo, Gabriel, Ragil, Bima Reksa, Nicko, Fauzan, Farhan, Manda Cingi, Reyhan, Tomi, Beni, Fadly, Valpoort, Rivaldo, Genta, dan Imam Witoyo.

Keberangkatan tim dijadwalkan pukul 06.00 WIB dari Hotel Majestic, dengan para pemain mengenakan kaos hitam.

Salah satu pemain Sriwijaya FC yang dapat dihubungi juga mengonfirmasi bahwa tim berangkat pagi ini menuju Bogor menggunakan bus. “Kami berangkat pagi ini,” ungkap pemain tersebut.

Namun, meskipun tim sedang berusaha keras untuk meningkatkan performa dan prestasi Sriwijaya FC, kabar kurang mengenakkan datang dari sisi logistik tim.

Para pemain mengungkapkan bahwa mereka tidak diberikan sarapan sebelum berangkat ke Bogor.

"Cuma mau berangkat, sarapan nggak ada," ungkap salah satu pemain.

Masalah ini kembali mencuat, mengingat sebelumnya Ajie, mantan manajer Sriwijaya FC, pernah mengatakan bahwa manajemen telah menyediakan sarapan hingga Minggu, 15 Desember 2024. "Sudah saya siapkan sampai hari Minggu," ujar Ajie usai aksi 'gruduk' di sekretariat Sriwijaya FC, Rabu (11/12/2024).

Kondisi ini semakin memperburuk gambaran keuangan klub, yang hingga kini masih belum terselesaikan.

Sebelumnya, Alexander Rusli, pemilik PT Digi Sport selaku pemegang saham mayoritas Sriwijaya FC, mengungkapkan bahwa pihak manajemen saat ini sedang mengalami kesulitan finansial. 

"Kami tidak ada uang, bos. Uang kami diambil pajak semua," ujar Alexander dalam konferensi pers pada Jumat, 13 Desember 2024.

Ajie juga menambahkan bahwa dalam pertandingan melawan PSPS Pekanbaru, ia terpaksa mencari dana talangan agar pertandingan tetap bisa berjalan.

“Saya harus mencari dana talangan untuk pertandingan kemarin, Alhamdulillah bisa terbayar sebagian, tapi masih kurang. Sekarang saya masih mencari sisanya, walau saya bukan manajer lagi,” ungkapnya.

Masalah gaji, dana talangan, dan fasilitas untuk pemain yang belum teratasi menjadi tantangan besar bagi Sriwijaya FC, yang tengah berjuang untuk meraih prestasi di Liga Indonesia.
 
 
 
 
 

Berita Terkini