Kunci Jawaban

15 Soal Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Bab 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka Anak-anak yang Mengubah Dunia

Penulis: Tria Agustina
Editor: Tria Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini 15 soal Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Bab 5 semester 2 Kurikulum Merdeka Anak-anak yang Mengubah Dunia.

SRIPOKU.COM - Inilah latihan soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia untuk siswa Kelas 6 SD.

Terdapat ulasan mengenai Anak-anak yang Mengubah Dunia pada materi Kurikulum Merdeka berikut ini.

Tersedia 15 soal pilihan ganda yang dipelajari pada Bab 5 semester 2.

Melalui soal yang ditampilkan ini agar peserta didik semakin banyak berlatih tidak hanya di sekolah.

Dilansir dari YouTube Muhamad Jaelani Manjur, pelajari dan kerjakan latihan dengan saksama.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP BAB 4 Halaman 108-112, Dari Hobi Menjadi Pundi-pundi

Perhatikan kisah berikut!

Melati dan Isabel Wijsen, dua anak asal Bali, terinspirasi dari tokoh-tokoh besar duia yang memperjuangkan perubahan sosial. Salah satu tokoh yang sangat mempengaruhi mereka adalah Mahatma Gandhi, yang dikenal dengan perjuangannya melalui tindakan damai. Mereka juga terinspirasi oleh tokoh-tokoh lain seperti Nelson Mandela dan Martin Luther King.

Gambar soal Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Bab 5 semester 2 Kurikulum Merdeka Anak-anak yang Mengubah Dunia.

1. Siapakah yang menginspirasi Melati dan Isabel dalam membuat gerakan "Bye Bye Plastic Bag'?

a. Mahatma Gandhi

b. Nelson Mandela

c. Martin Luther King

d. Nelson dan Martin

Jawaban: A

2. Di mana Melati dan Isabel Wijsen tinggal?

a. Jakarta

b. Bali

c. Surabaya

d. Yogyakarta

Jawaban: B

Perhatikan kisah berikut!

Untuk mengatasi masalah sampah plastik di Bali, Melati dan Isabel mendirikan gerakan yang dinamakan "Bye Bye Plastik Bag". Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di Bali, yang mereka anggap mencemari lingkungan mereka.

Gambar soal Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Bab 5 semester 2 Kurikulum Merdeka Anak-anak yang Mengubah Dunia.

3. Apa nama gerakan yang didirikan oleh Melati dan Isabel?

a. save Bali

b. Bye Bye Plastic Bag

c. Green Island

d. Plastic-Free Bali

Jawaban: B

Perhatikan kisah berikut!

Melati dan Isabel melakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah plastik di Bali. Mereka mulai dengan membuat petisi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendesakk pemerintah untuk membuat peraturan yang melarang plastik sekali pakai. Selain itu, mereka juga mengadakan mogok makan untuk menarik perhatian pemerintah.

4. Apa yang dilakukan Melati dan Siabel untuk mengatasi masalah sampah plastik di Bali?

a. Mengadakan pameran seni

b. Membuat petisi dan mogok makan

c. Mengadakan lomba bersih pantai

d. Membuat film dokumenter

Jawaban: B

Perhatikan kisah berikut!

Pada saat memulai gerakan ini, Melati berusia 12 tahun dan Isabel 10 tahun. Meskipun masih muda, mereka bertekad untuk mengubah kondisi lingkungan mereka yang tercemar oleh sampah plastik.

5. Berapa usia Melati dan Isabel saat mereka memulai gerakan "Bye Bye Plastic Bag"?

a. 12 dan 10 tahun

b. 15 dan 17 tahun

c. 11 dan 14 tahun

d. 9 dan 10 tahun

Jawaban: A

Perhatikan kisah berikut! 

Banyak orang yang meremehkan perjuangan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Meskipun demikian, mereka tidak menyerah dan terus berjuang untuk mewujudkan impian mereka agar Bali bebas sampah plastik.

6. Apa yang membuat orang meremehkan usaha Melati dan Isabel? 

a. Mereka tidak pintar 

b. Mereka masih anak-anak 

c. Mereka tidak terkenal 

d. Mereka berasal dari Bali

Jawaban: B

7. Bagaimana cara Melati dan Isabel agar Gubernur Bali mau menemui mereka? 

a. Dengan mengirim surat 

b. Dengan mengadakan rapat besar 

c. Dengan mogok makan selama 24 jam 

d. Dengan membuat poster besar

Jawaban: C

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 119, Tokoh Gambaran Fisik & Watak Cuplikan Novel

8. Pada tahun berapa Bali akhirnya melarang plastik sekali pakai? 

a. 2015 

b. 2017 

c. 2019 

d. 2021

Jawaban: C

Perhatikan kisah berikut! 

Melati dan Isabel ingin mengingatkan bahwa meskipun anak-anak hanya sebagian kecil dari populasi dunia, mereka adalah generasi yang akan datang dan memiliki peran penting dalam perubahan yang terjadi di masa depan.

9. Apa maksud pernyataan Melati dan Isabel, "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan"? 

a. Anak-anak tidak penting 

b. Anak-anak akan memimpin perubahan di masa depan 

c. Anak-anak harus belajar lebih keras 

d. Anak-anak tidak boleh ikut campur dalam masalah besar

Jawaban: B

Perhatikan kisah berikut! 

Malala Yousafzai, seorang gadis muda dari Pakistan, menulis blog dengan nama samaran 'Gul Makai'. Blog tersebut berisi protes terhadap kebijakan Taliban yang melarang anak perempuan pergi ke sekolah.

Gambar soal Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Bab 5 semester 2 Kurikulum Merdeka Anak-anak yang Mengubah Dunia.

10. Siapakah yang menulis blog dengan nama samaran 'Gul Makai'? 

a. Isabel Wijsen 

b. Melati Wijsen 

c. Malala Yousafzai 

d. Anne Frank

Jawaban: C

Perhatikan kisah berikut! 

Blog Malala perjuangannya berfokus pada untuk hak anak perempuan mendapatkan pendidikan, terutama di bawah tekanan dan ancaman dari kelompok Taliban yang melarang pendidikan bagi perempuan di Pakistan.

11. Apa yang menjadi fokus utama blog yang ditulis oleh Malala Yousafzai? 

a. Pendidikan untuk anak perempuan 

b. Perjuangan melawan kemiskinan 

c. Perubahan iklim 

d. Kekerasan terhadap anak-anak

Jawaban: A

Perhatikan kisah berikut! 

Malala tinggal di Swat, sebuah daerah yang dikuasai oleh Taliban. Di sana, Taliban melarang anak perempuan pergi ke sekolah, yang membuat Malala sangat cemas dan akhirnya memutuskan untuk menulis blog sebagai bentuk protes.

12. Apa yang terjadi di Swat yang membuat Malala merasa cemas? 

a. Terjadi bencana alam 

b. Taliban melarang anak perempuan bersekolah 

c. Banyak orang yang mengungsi 

d. Kota Swat dibombardir

Jawaban: B

Perhatikan kisah berikut! 

Malala menulis sebuah blog dengan nama samaran 'Gul Makai' yang berisi protes terhadap larangan tersebut. Dia mengungkapkan penderitaan yang dialami oleh anak perempuan di bawah kekuasaan Taliban yang melarang mereka mengenyam pendidikan.

13. Apa yang dilakukan Malala saat Taliban melarang anak perempuan pergi ke sekolah? 

a. Menulis blog sebagai protes 

b. Menyembunyikan diri di rumah 

c. Pergi ke luar negeri 

d. Membuat petisi

Jawaban: A

Perhatikan kisah berikut! 

Ketika liburan sekolah tiba, Malala dan teman-temannya merasa cemas. Mereka tahu bahwa Taliban berencana melarang anak perempuan untuk bersekolah selamanya, yang membuat mereka khawatir tidak akan pernah bisa kembali ke sekolah.

14. Mengapa Malala dan teman-temannya tidak lagi merasa senang saat liburan sekolah? 

a. Karena liburan terlalu lama 

b. Karena sekolah ditutup untuk anak perempuan 

c. Karena mereka tidak bisa berlibur ke luar negeri 
d. Karena sekolah tidak mengumumkan tanggal buka

Jawaban: B

Perhatikan kisah berikut! 

Maulana Shah Dauran adalah seorang tokoh yang berperan dalam pelarangan sekolah untuk anak perempuan di Pakistan. Kabar tentang kematiannya tersebar di kalangan warga, dan Malala mendengar dari rumor tersebut teman-temannya di sekolah.

15. Siapa yang menyebarkan kabar tentang kematian Maulana Shah Dauran? 

a. Guru sekolah 

b. Teman-teman Malala 

c. Media 

d. Orang tua Malala

Jawaban: B

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

Berita Terkini