Berita Sriwijaya FC

Pemain PSPS Sempat tak Bisa Masuk ke GSJ Palembang, Official Training Askar Bertuah Tertunda 1 Jam

Penulis: Angga
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain PSPS terlihat menunggu di luar lapangan Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (13/12/2024) pagi.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG  Para pemain PSPS Pekanbaru yang dijadwalkan untuk Official Training (OT), jam 07-00-08-00 WIB kecele.

Pasalnya, Askar Bertuah baru bisa memasuki Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pukul 08.00 WIB. 

"Ya kita dari jam 7 tadi bang di stadion, kami baru bisa masuk lapangan jam 8," ungkap salah seorang pemain PSPS Pekanbaru. 

Artinya OT yang harus di mulai jam 07.00 WIB ini tertunda 1 jam dari jadwal yang di berikan, akibat pintu pagar lapangan masih terkunci.

Akibatnya, para pemain dan juga pelatih menunggu di luar stadion hingga dibuka pintu pagar untuk mereka menggelar OT.

Pemain masuk ke lapangan 08.00 WIB, dengan melanjutkan latihan dan pemanasan. 

Saat dikonfirmasi dengan Koordinator umum pelaksanaan umum semua kegiatan yang ada di Gelora Sriwijaya. 

Sutarwo sebagai General koordinator umum (JC) mengatakan ada miskomunikasi dengan pelaksana lapangan stadion hingga pemain PSPS Pekanbaru harus tertunda OT nya dari jam yang ditentukan. 

"Miskomunikasi aja," ungkapnya.

Masih Dibayangi Isu WO

Sementara itu, para pemain Sriwijaya FC masih belum memberikan keputusan pasti terkait apakah mereka akan bermain melawan PSPS Pekanbaru pada Sabtu (14/12/2024) di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang.

Hingga kini, meski para suporter sudah datang mendukung saat latihan di Mini Soccer Sultan, Jl. Sukabangun II, Kec. Sukarami, Kota Palembang, para pemain masih bungkam soal isu boikot lawan PSPS besok.

"Sabar aja, kita lihat nanti," ungkap salah satu pemain Sriwijaya FC yang enggan disebutkan namanya.

Para pemain saat ini masih menunggu keputusan dari manajemen terkait hak-hak mereka.

Hingga berita ini diturunkan, baik pemain maupun pelatih Hendri Susilo belum memberikan kepastian mengenai apakah tim akan bertanding melawan PSPS Pekanbaru atau tidak.

Walaupun suporter telah hadir memberikan dukungan, para pemain nampaknya masih menunggu keputusan dari Alexander Rusli, pemilik Digi Sport, yang dijadwalkan akan mengunjungi sekretariat Sriwijaya FC pada Jumat (13/12/2024) pukul 13.30 WIB. Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh media dan perwakilan suporter untuk membahas kelanjutan klub kebanggaan masyarakat Wonk Kito ini.

Faisal Mursyid, Sekretaris PT SOM, meminta awak media dan suporter untuk hadir dalam pertemuan yang akan digelar di kantor Sriwijaya FC di Jl. Angkatan 45, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang.

Manajemen Harap Pemain Bertanding

Mengomentari tentang hak-hak pemain yang belum terselesaikan kata sepakat akan main atau tidak Sabtu ini, Direktur Teknik PT SOM Indrayadi angkat bicara.

"Saya sebagai Dirtek yang ada di manajemen berharap pemain tetap bermainlah. Ini himbauan saya, tetap bermain karena bagaimanapun mereka masih terikat kontrak dengan tim Sriwijaya FC walaupun hak-haknya belum terpenuhi," kata Indrayadi.

Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC mengaku memang kalau bicara profesional, artinya ini agak timpang. Tapi loyalitaslah terhadap tim ini.

"Tapi tolonglah tetap bermain. Berilah loyalitas ke tim ini, semaksimal mereka mampu sampai manajemen berusaha tetap mengupayakan hak-hak mereka itu," ujar Indrayadi.

Eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama ini mengatakan seperti yang pernah disampaikan Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari, jika pihak manajemen tetap mengusahakan hak-hak pemain.

"Kita tahulah itu tidak mudah. Saya pikir, owner sebagai pemilik saham mayoritas bisa berpikir agar hak-hak pemain bisa dipenuhi," ujar Indrayadi. 

Indrayadi berharap jangan menyerah karena walau bagaimanapun SFC ini tim besar yang memang marwahnya harus dijaga.

"Walaupun ada sedikit-sedikit kendala tentu kalau yang namanaya kewajiban klub harus diselesaikan. Pemain juga berhak menanyakan hak-haknya itu. Tapi jangan sampai mereka tidak bermain. Tetaplah bermain karena marwah Sriwijaya FC ini," pungkasnya.

Indrayadi menyebut urusan tim tanggungjawab manajer. Melihat keberhasilan tim itu melekat ada pada sosok seorang manajer yang mengelolanya.

Indrayadi sendiri sebagai Dirtek yang ada di manajemen, tugasnya mendiskusikan dengan pelatih, mendatangkan pemain, menyiapkan tim, negosiasi dengan pemain kemarin itu dengan pelatih.

"Sekarang kalau bicara tentang teknis tim, saya ini berpikir bagaimana menyelamatkan tim dalam babak play-off," katanya.

Tentu dalam play-off ini harus ada perubahan dari komposisi tim dengan memasukkan sejumlah pemain baru yang bisa mengangkat tim ini atau bertahan di Liga 2.

"Karena fokus kita sekarang ini berpindah ke play-off, tidak lagi ke kompetisi yang sekarang. Itu job description saya yang saya bicarakan dengan pelatih dan asisten yang menanyakan tentang strategi-strategi yang akan kita capai kedepannya ini," terang Indrayadi. 

Ia mengatakan tentu ini tidak bisa berjalan seperti diharapkan. Sementara kondisi keuangan SFC tidak semulus yang diharapkan karena terkendala.

"Ini patut jadi perhatian kita bersama, Direktur Teknis menyoroti hal-hal job description saya. Fokuslah ke tim yang akan play-off.  

Bagaimana kita bertahan di Liga 2 tentu ada perubahan. Perubahan itu harus disupport dengan dana. Nah ini masih terkendala sementara ini," tandasnya. 

Berita Terkini