SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketua Panitia Pelaksana (Local Organizing Committee/LOC) Pertandingan Sriwijaya FC Liga 2 Tahun 2024/2025 Dwi Asa Verano, S.T., M.Kom menegaskan bakal tetap menjalankan perintah dari PT LIB sesuai dengan jadwal pelaksanaan.
"Yang harus dipahami, LOC kepanitiaan lokal yang ditunjuk langsung dari PT LIB (Liga Indonesia Baru) mewakili PSSI untuk menyelenggarakan pertandingan home. Kebetulan kita homenya Sriwijaya FC di Palembang," ungkap Dwi Asa Verano kepada Sripoku.com, Rabu (11/12/2024).
Pernyataan Dwi ini menjawab kekhawatiran Sriwijaya FC bakal dinyatakan WO kalah 0-3 terkait 27 pemain kompak 'mogok main' pada laga lanjutan putaran 2 Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSPS Pekanbaru nanti.
Menurut Dwi, LOC prinsipnya menjalankan perintah dari PT LIB sesuai dengan jadwal pelaksanaan yakni laga Sriwijaya FC vs PSPS Pekanbaru di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu (14/12/2024) pukul 15.30 nanti.
"LOC ini tidak ada kaitannya dengan klub Sriwijaya FC. Kecuali kalau PT LIB mengeluarkan pemberitahuan untuk dimajukan atau diundurkan jadwal," katanya.
Menurutnya, hasil keputusan MCM (Match Coordinator Meeting) yang dijadwalkan Jumat (13/12/2024) pukul 14.00 nanti akan ditentukan ada tidaknya perubahan.
"Kalau salah satu pihak mengundurkan diri, kita baru akan mengajukan laporannya ke PT LIB. Tapi, kita berharap kedua tim tidak ada kendala, tetap menjalankan sesuai jadwal PT LIB. Dan Kita tetap meminta suporter menjaga ketertiban, jangan seperti kejadian laga yang kemarin," pungkasnya.
Informasinya perangkat pertandingan Match Commisioner dan wasit akan tiba di Palembang besok, Kamis (12/12/2024).
Seperti diketahui hari ini, puluhan suporter Sriwijaya FC yang menggeruduk kantor sekretariat Sriwijaya FC di Komplek Ruko PS Mall Palembang, Rabu (11/12/2024) 'mengkudeta' PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini.
Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC mengatakan kehadiran mereka berangkat dari aksi boikot 27 pemain yang bakal mogok main pada laga lanjutan Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSPS Pekanbaru di Stadion GSJ Palembang, Sabtu (14/12/2024) nanti.
"Persoalan tanggal 14 masalah hak-hak pemain yang belum dibayar 2 bulan. Yang pertama tuntutan pemain adalah di tanggal 14 ini pihak manajemen, terkhusus Digi Sport tidak lagi untuk ngurus Sriwijaya FC di tanggal 14 dan akan ada manajemen baru," kata Qusoi dalam orasinya di depan kantor Sekretariat Sriwijaya FC.
Qusoi kemudian menyatakan Sriwijaya FC kedepannya akan diurus oleh gubernur Sumsel terpilih HDCU (Herman Deru-Cik Ujang.
"Insya Allah Sriwijaya FC kedepan SFC akan diurus oleh gubernur terpilih Bapak Herman Deru dan Cik Ujang," kata Qusoi yang langsung mendapat tepuk tangan massa suporter.
Selanjutnya, kata Qusoi pihaknya telah melakukan penugasan kepada Ketum Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail dan Ketua Harian Singa Mania Muhammad Rocky untuk membujuk para pemain agar mau bertanding Sabtu nanti.
"Jadi ini masa transisi ini. Kita tugaskan Eddy dan Rocky untuk ngoloki (membujuk) pemain kita untuk main tanggal 14 nanti," kata Qusoi.
Selain bentuk aksi damai, Rocky juga akan membahas dan berkumpul beserta para sesepuh Singa Mania yang terdiri juga adanya ketua-ketua umum sebelumnya, akan berkumpul melakukan kegiatan penggalangan dana #SAVESFC.
Baca juga: Aliansi Pecinta Sriwijaya FC Kudeta Digi Sport, Umumkan HDCU Ambil Alih Urus Laga vs PSPS Nanti
Sementara Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari didampingi Asisten Manajer Muhammad Ali dan Tim Advokasi SFC Benny menjelaskan jika permasalahan selama ini terkendala dana, dan pihaknya akan melaporkan ke owner (PT Digi Asia).
Qusoi mengungkapkan, kedatangan mereka ke kantor Sriwijaya FC untuk mengajak manajemen SFC duduk satu meja untuk membahas nasib Laskar Wong Kito saat ini.
"Kami dari 3 kelompok suporter mengajak manajemen duduk satu meja membahas nasib Sriwijaya FC," tegas Qusoi.
Qusoi berharap permasalahan Sriwijaya FC ini segera rampung sebelum laga melawan PSPS Pekanbaru. Apalagi sekarang berhembus kabar bahwa pemain Sriwijaya FC kompak tidak bermain lantaran masalah gaji tak kunjung dibayarkan.
"Apabila kita tidak main kita akan WO. Apabila Sriwijaya FC mundur dari Liga 2 maka akan otomatis degradasi ke Liga 3," ujarnya.