Edukasi Masyarakat Terhindar Utang dari Rentenir, PNM Berikan Modal Usaha untuk Emak-emak

Penulis: Hartati
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edukasi Masyarakat Hindari Utang dengan Rentenir, PNM Berikan Modal Usaha untuk Emak-emak

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Bank emok atau praktek rentenir yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga yang sangat tinggi banyak ditemukan di sejumlah daerah.

Praktek rentenir yang terjadi pada bank emok semakin menyulitkan masyarakat yang telanjur terjerat bank emok untuk lepas dari jeratan masalah keuangan yang dapat meluas pada berbagai masalah keluarga yang lebih rumit. 

Untuk memberantas praktek rentenir itu bank terus mengedukasi masyarakat agar bebas dari jeratan rentenir dengan memberikan pinjaman modal usaha juga pelatihan.

Guru besar Universitas Jenderal Soedirman, Imam Widhiono yang banyak berkecimpung dalam program pemberdayaan masyarakat mengatakan cara paling tepat untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok adalah menaikkan pendapatan masyarakat. 

“Untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok salah satunya perlu terus diupayakan bagaimana meningkatkan pendapatan mereka” ujar Imam, Rabu (21/8/2024).

Ia menilai langkah PNM melakukan pembiayaan dan pendampingan merupakan upaya yang tepat agar masyarakat terhindar dari bank emok. 

Sebab dampak bank emok sangat merugikan masyarakat yang biasanya menyasar ibu-ibu rumah tangga yang kesulitan dan butuh biaya mendesak karena bank emok adalah praktek rentenir yang harus diberentas.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Permodalan Nasional Madani L Dodot Patria Ary mengatakan sejak bergabung menjadi bagian dari holding  ultra-mikro yang menempatkan BRI sebagai pimpinan holding, bersama Pegadaian, PNM lebih fokus menyasar usaha ultra-mikro. 

Karakter usaha ultra-mikro tentu sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. Karakter yang melekat dengan kemiskinan inilah yang menjadikan masyarakat rentan dengan lilitan bank emok.

Program Mekaar memang ditujukan untuk mengatasi kemiskinan bahkan kemiskinan ekstrem dengan mengintegrasikan data dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). 

Berkembangnya program Mekaar diharapkan masyarakat lebih cerdas finansial sehingga tidak terlilit aktifitas bank emok. 

Program Mekaar juga mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra-mikro melalui target memperluas kesempatan masyarakat dalam mengaktualisasikan kemampuan produktifnya.  

Hal ini dilakukan oleh program Mekaar dengan memberikan permodalan bukan saja kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, juga kepada masyarakat yang belum memiliki usaha namun punya kemauan kuat berusaha.

Berdasarkan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) melihat bahwa dari sektoral ekonomi, program Mekaar telah memiliki dampak langsung terhadap perubahan aset yang terjadi pada seluruh sektor. 

Namun yang terbesar dialami oleh sektor primer yakni pertanian sebesar 1,78 persen, peternakan 1,07 persen, dan perkebunan 0,79 persen.

Sementara itu, terdapat pula sektor-sektor lain yang tidak diintervensi secara langsung oleh program pembiayaan PNM Mekaar, namun terbukti menerima pengaruh positif.

Perubahan aset paling besar terlihat di sektor bangunan 3,51 persen, industri karet plastik 1,47 persen, dan industri alat angkutan 1,21 persen.

Dari sisi pendapatan rumah tangga, program pembiayaan Mekaar meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36 persen hingga 1,71 persen.

Dari sisi omzet dan profit usaha, setiap peningkatan 1 persen besaran plafon kredit Mekaar akan meningkatkan besaran omzet sebesar 0,066 persen. Setiap peningkatan 1 persen besaran plafon kredit Mekaar akan meningkatkan besaran profit sebesar 0,060 persen.

Sementara itu berdasarkan LPEM FEB UI 2022 juga mencatat dalam hal pengentasan kemiskinan bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1 persen akan mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut Multidimensional Poverty Index (MPI) sebesar 0,004 persen.

"Keberhasilan program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial dan lingkungan tidak terlepas dari kemampuan program ini dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif," ujarnya

Berita Terkini