Karhutlah di Sumsel

Sepanjang 2023 Kebakaran Lahan di PALI Tercatat Sebanyak 188 Hektar, Kini Bentuk 8 Desa Tangguh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD PALI melakukan pemadaman Kebakaran lahan di Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI pada (30/9/2023) lalu.

SRIPOKU.COM, PALI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, mencatat sekitar 188 hektar jumlah lahan yang terbakar pada tahun 2023 lalu.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten PALI Ahmad Hidayat mengatakan data 188 hektar lahan terbakar terjadi sejak bulan Mei sampai dengan Oktober 2023.

"Dari 188 hektar itu kebanyakan terjadi di wilayah Kecamatan Abab sebanyak 85 hektar dan Kecamatan Talang Ubi sebanyak 82 hektar. Kebanyakan lahan mineral kebun warga, untuk lahan gambut ada sekitar 26 hektar yang terbakar, berada di Kecamatan Abab," kata Ahmad Hidayat, Selasa (25/6/2024).

Sedangkan untuk penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten PALI, Ahmad Hidayat juga mengatakan kebanyakan diduga adanya unsur kesengajaan lahan tersebut dibakar.

"Penyebabnya didominasi oleh warga yang membuka lahan perkebunan masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara dibakar," ujarnya.

Sementara untuk titik hotspot atau titik api yang terpantau selama musim kemarau tahun 2023 lalu,  sebanyak 225 titik hotspot yang tersebar di lima wilayah Kecamatan Kabupaten PALI.

"Kalau untuk tahun 2024 saat ini, belum ada terpantau titik hotspot. Berdasarkan informasi BMKG di wilayah Kabupaten PALI untuk bulan Juni sampai Agustus 2024 ada kemarau tapi masih kemarau basah,”bebernya.

Sedangkan untuk kendala pemadaman Ahmad Hidayat mengaku ada di beberapa wilayah yang menemui kendala, karena lokasi tidak bisa dijangkau oleh mobil pemadam dan juga tidak ada akses Air, sehingga Tim dilapangan harus menggunakan mesin jinjing atau melakukan pemadaman secara manual.

Meski dampak Karhutla di wilayah Kabupaten PALI tidak begitu parah dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumsel.

Namun dalam upaya mitigasi bencana Karhutla ini, Ahmad Hidayat mengatakan pihaknya akan membentuk 8 Desa Tangguh untuk penanggulangan Karhutla sebagai persiapan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Menurutnya upaya mitigasi diperlukan rencana dan strategi akurat melalui kajian rutin dan berkelanjutan karena setiap desa memiliki potensi dan risiko bencana yang berbeda.

BPBD mendorong warga bersama pemerintah desa melakukan pemetaan potensi dan risiko bencana karhutla di wilayah masing-masing.

Dalam hal ini BPBD siap membantu melakukan edukasi dan pendampingan dalam merancang program dan langkah dalam mitigasi bencana.

Selain itu Ahmad Hidayat juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten PALI untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan diwilayah tempat tinggalnya dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Karena dampak kabut asap dari karhutla ini sangat tidak baik bagi kesehatan, untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam mencegah terjadinya karhutla,"ucapnya.

Ia juga menyebut untuk bencana di wilayah Kabupaten PALI umumnya ada tiga kategori yang pertama kebakaran hutan (Karhutla), Kedua longsor, dan Ketiga banjir. 

"Untuk tahun  2024 ini cuacanya berbeda dengan tahun sebelumnya tahun 2023, dimana tahun ini pancaroba iklimnya tidak terlalu. Meski pada bulan Juni sampai Agustus ada kemarau, tapi masih kemarau basah. Namun kami tetap siaga, ”ungkapnya.

Ia juga berkata bahwa dalam upaya persiapan mitigasi bencana juga pihaknya memberangkatkan 48 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten PALI untuk mengikuti pelatihan Water Rescue dan Jungle Rescue yang dilatih oleh Basarnas Sumsel di Wisma Atlet Jakabaring Palembang.

Ahmad Hidayat mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan tenaga-tenaga atau Sumber Daya Manusia yang lebih berkompeten kedepan khususnya di BPBD PALI.

"Saat ini, 48 orang anggota dari TRC BPBD PALI sedang mengikuti pelatihan Water Rescue dan Jungle Rescue di Basarnas Sumsel. Untuk menciptakan tenaga-tenaga atau Sumber Daya Manusia yang lebih berkompeten kedepannya. Sehingga BPBD dapat lebih siap siaga dalam menjalankan tugas," tandasnya.

Berita Terkini