LIPSUS: Ditinggal PO Bus, Terminal Tipe A Terkesan Horor dan Penumpang Naik Turun di Pinggir Jalan

Editor: adi kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana terminal tipe A Alang Alang Lebar yang sepi ditinggal sejumlah perusahan otobis (PO), Kamis (18/1/2024). PO kebanyak membuka loket secara mandiri dan berada di luar terminal termasuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Suasana terminal yang dipenuhi manusia lalu lalang baik itu penumpang atau pedagang asongan, orang naik turun bus, atau bus-bus besar berseliweran keluar masuk terminal, sulit dijumpai di Palembang.

Malah sebaliknya kondisi sepi, horor, dan kusam justru hal yang dijumpai di terminal tipe A di Palembang saat ini.

Kondisi terminal tipe A di Palembang, baik yang berlokasi di Alang Alang Lebar maupun Terminal Karya Jaya kini sepi dari aktivitas kedatangan atau keberangkatan penumpang maupun bus.

Beberapa Perusahaan Otobis (PO), baik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengaku lebih memilih hengkang dari terminal yang ada.

Mereka membuka pool di lokasi lain, bahkan tak jauh dari lokasi terminal.

Saat ini, Terminal Alang Alang Lebar yang terpantau Sripo, hanya nampak aktivitas serta kantor bus milik perusahaan BUMD serta berjejer bus-bus bekas kebakaran pada bagian sisi kiri.

Tak pelak, kondisi itu menimbulkan suasana horor alias menyeramkan dari terminal tipe A di Kota Palembang.

Ariska Wulandari, seorang mahasiswa ISI Solo menjelaskan, ia yang biasa naik bus AKAP dari Kota Yogyakarta dengan tujuan Kota Palembang enggan turun di dalam terminal tersebut.

Ia lebih memilih turun di persimpangan untuk menunggu jemputan atau memesan kendaraan secara online.

"Karena sampai di Palembang itu kadang waktu Subuh, takut jika turun di dalam terminal. Jadi lebih memilih turun di perempatan jalan," kata Wulan yang ditemui, Kamis (18/1/2024).

Memang suasana sepi mencekam terasa saat masuk di Terminal Karya Jaya maupun Alang Alang Lebar. Hanya ada beberapa petugas Dinas Perhubungan yang berjaga di lokasi tersebut.

Lantaran sepi dari aktivitas sehingga menjadi tempat istirahat para driver online serta driver angkutan kota jika tak menarik penumpang.

Fisik Banyak Rusak

Sementara dari pantauan atap serta plafon di terminal tersebut banyak yang jebol sehingga menambah kesan buruk terminal di Kota Palembang.

Demikian pula fasilitas kios, loket tiket maupun toilet di terminal tersebut sepi ditinggal PO atau penumpang, sehingga kondisinya terbengkalai.

"Kami lebih memilih menunggu bus di loket, daripada di terminal. Selain ramai juga nyaman, jadi tidak takut ketinggalan bus," kata Wulan.

Memang saat ini beberapa perusahaan otobus antar kota antar provinsi (AKAP) memang masih membuka loket penjualan tiket di Terminal Tipe A AAL Palembang. Contohnya PO Kramatjati yang melayani rute Palembang - Jakarta, Palembang - Bogor, Palembang - Jogja dan sejumlah kota lainnya di Indonesia.

Namun ternyata, bus tidak menunggu di dalam Terminal Tipe A Karyajaya, tetapi di pool bus masing-masing.

"Jika ada penumpang yang menunggu di loket, bus akan masuk ke dalam terminal," kata Iwan seorang karyawan loket Bus AKAP.

Kalaupun tidak ada penumpang, bus AKAP tetap masuk terminal, karena ada petugas dari Kementerian Perhubungan yang berjaga di depan terminal.

Sedangkan bus lain seperti PO Arya Prima Jalan Bandara, PO Pahala Kencana, PO Putra Pelangi, PO Handoyo, PO Rosalia Indah, PO ALS dan lainnya masing-masing memiliki loket yang berada di luar area terminal.

Begitu pula loket bus AKDP, seperti Telaga Biru, Melati Indah, Sriwijaya, Marlin dan lainnya juga masing-masing melayani pemesanan tiket di loket masing-masing dan tak ada loketnya di terminal Tipe A Palembang.

"Biasanya kalau bus tujuan Palembang - Pagaralam busnya langsung berangkat dan tak masuk terminal lagi, karena kadang penumpang juga lebih memilih naik dari pinggir jalan," kata Sandri, seorang kernet bus.

Travel Door to Door

KEPALA Balai Transportasi Darat (BPTD) Kelas 2 Sumsel, Denny Michels Adlan menjelaskan, sementara ini jumlah kios yang ada di Terminal Tipe A, Alang-alang Lebar ada tersedia kios sebanyak 10 unit dan yang digunakan 8 unit sedangkan jumlah loket itu ada dua unit dan yang digunakan 2 unit.

Sedangkan Terminal Karya Jaya jumlah kios ada 6 unit yang digunakan 1 unit, jumlah kantin ada 10 unit yang digunakan 2 unit.

Untuk loket AKAP ada 33 unit yang digunakan 4 unit, AKDP ada 33 unit dan belum ada yang digunakan.

"Secara kajian, kita lihat terminal Tipe A di Palembang itu terminal lintasan, jadi bukan original untuk keberangkatan dan kedatangan yang memang benar-benar orang yang akan naik atau turun disitu," jelas Denny.

Ia mengakui hal ini memang problematik, namun pada intinya pihaknya mewajibkan para PO untuk menaikkan dan menurunkan para penumpang di dalam terminal Tipe A.

Namun diakui masih ada pihak PO yang membandel, curi-curi memberangkatkan penumpang bus dari pool masing-masing.

Selain itu kendala lain yang dihadapi adalah kian menjamur travel gelap, lantaran meraka beroperasi secara door to door.

Menyikapi itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda Sumsel, dalam hal ini menyikapi dan mengidentifikasi serta mengedukasi terhadap travel gelap yang merajalela itu terutama pada saat hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru.

Berdasarkan itu, Kementerian Perhubungan menyiapkan strategi dalam meningkatkan pelayanan fasilitas dalam meningkatkan pelayanan Terminal Tipe A di Palembang.

"Kita akan mengidentifikasi dan kita lihat potensi-potensi apakah Terminal A, B dan C bisa di revitalisasi dan modernisasi karena untuk membangun itu kita lihat investasi yang kita bangun ini sepadan dengan produksi atau masyarakat yang menggunakannya. Nah ini kedepannya diharapkan Terminal Tipe A di Palembang menjadi andalan transportasi dan dicintai masyarakat sesuai dengan kebutuhan pasca revitalisasi karena bentuk investasi," katanya.

Caranya lanjut Denny, fasilitas seperti tempat istirahat para driver hingga penumpang, musola hingga toilet akan dibuat senyaman mungkin agar menarik hati penumpang untuk tetap naik dari Terminal Tipe A Palembang.

"Sementara untuk yang AKAP kita juga sudah mengakomodir terhadap jadwal tiba dan kedatangan penumpang dari provinsi luar Sumsel karena kita memanusiakan manusia." katanya.

Selain itu, melakukan kegiatan positif seperti sosial donor darah agar menarik masyarakat sebagaimana tugas dan fungsi terminal karena terkait penelitian integrasi tanaman modal dan dekat perairan angkutan jalan jadi dilakukan salah satu simpul yang memadukan moda tiga transportasi tersebut, ada juga holding atau rest area untuk angkutan barang dan koordinasi waktu bisa melintas.

"Memang secara keseluruhan revitalisasi terminal masih ditunda, namun kita masih memperbaiki yang kecil, seperti menyediakan fasilitas toilet, musola maupun rest area atau tempat beristirahat." ujarnya.

"Kita hanya bisa melakukan kajian dan saat ini sudah diajukan, namun tinggal menunggu belum dari pusat sebagaimana bisa difungsikan dan dimanfaatkan sebagai status Terminal Tipe A di Palembang," lanjutnya seraya menutup perbincangan. 

Berita Terkini