Berita Pagaralam

Pengelolaan Sampah di Pagaralam Berdampak Buruk di Empat Desa di Lahat Sumsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Walikota Pagaralam, H. Lusapta Yudha Kurnia, saat mengecek lokasi TPA Padang Karet Kota Pagaralam, beberapa waktu lalu.

SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Buruknya sistem manajemen pemrosesan serta pengelohan sampah di lokasi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Padang Karet, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) membuat sampah di lokasi tersebut meluber.

Luberan sampah dari TPA Padang Karet bahkan menutupi sebagian akses jalan masyarakat menuju empat desa di Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Penyebabnya adalah alat berat yang bertugas untuk menata dan merapikan tumpukan sampah dari mobil angkutan serta pabrik pengolahan sampah sudah sejak lama rusak berat dan tidak bisa difungsikan lagi.

Hal ini juga diduga akibat minimnya perawatan yang dilakukan oleh pihak terkait.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Deki menjelaskan bahwa selama dirinya menjabat. biaya perawatan untuk alat berat sangat minim. begitu juga untuk keperluan lainnya.

Hal inilah yang mengakibatkan penataan sampah dari mobil angkutan di lokasi tersebut menjadi terkendala.

"Untuk biaya perawatan alat berat setahun anggarannya 40 juta. sementara harga spare part-nya mahal."

"Jadi untuk sementara kami meminjam alat berat milik Dinas PU."

"Namun itu juga tidak bisa maksimal," katanya.

Deki sendiri mengaku jika DLH telah menganggarkan pembelian alat berat di tahun 2024.

Diharapkan nanti alat berat tersebut bisa maksimal melakukan pengolahan sampah di TPA.

Di sisi lain Jefri (35), warga Desa Talang Baru mengatakan, kondisi tersebut sudah sangat sering terjadi.

Hal ini berdampak buruk untuk warga sekitar TPA.

"Masyarakat Pagaralam yang punya sampah, kami warga Lahat yang dapat dampak buruknya," katanya, Minggu (3/12/2023).

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Berita Terkini